BANDUNG, KOMPAS.com - Humas Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daop) 2 Bandung, Joni Martinus mengungkapkan, kereta api (KA) Argo Parahyangan anjlok dalam kecepatan rendah.
Karena itu, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Namun 475 penumpang harus berjalan kaki 40 meter dari lokasi anjlok ke Peron Stasiun Kota Bandung.
"Alhamdulilah tidak ada yang luka-luka, karena memang KA sudah hampir mengakhiri dan hampir sampai peron, hanya anjlok sebelum nyampe. Kecepatannya juga 5-10 km per jam, dia sudah nyaris berhenti," jelas Joni di Kantor Daop 2 Bandung, Kota Bandung, Rabu (24/1/2018).
Joni menjelaskan, dari 10 gerbong, tiga gerbong anjlok keluar dari jalur relnya. Gerbong seberat 20 ton yang anjlok adalah gerbong urutan ke 2, 3, dan 4. Mengingat beratnya gerbong, evakuasi kereta harus menggunakan alat berat.
(Baca juga : KA Argo Parahyangan Anjlok, Ratusan Penumpang Jalan Kaki 40 Meter )
"Jadi rodanya itu tergelincir dari rel jatuh disamping rel. Alhamdulillah gerbong hampir selesai, dan pas anjlok gerbong hanya miring saja," jelasnya.
Ia menambahkan, saat KA Argo Parahyangan anjlok, petugas langsung mengevakuasi para penumpang. Petugas juga segera mengembalikan gerbong ke jalurnya.
"Jadi proses evakuasi cepat sehingga gerbong tersebut kembali normal. Kita gunakan alat berat crane dan dongkrak manual untuk mengangkat gerbong dan mengembalikan pada jalurnya," terang Joni.
Anjloknya kereta, sambung Joni, tidak mengganggu perjalan kereta api lainnya. "Kedatangan KA tak terdampak. Artinya semua kereta api yang datang dari barat maupun timur dalam kondisi normal, masih bisa dilayani," jelasnya.
Agar tidak mengganggu jadwal keberangkatan KA lainnya, pihaknya menggunakan gerbong cadangan yang telah disiapkan untuk digunakan.
"Jadi untuk pelayanan kereta berikutnya tidak terganggu, ada gerbong cadangan. Kalau gerbong untuk keberangkatan jadwal 14.05 WIB dan 16.00 WIB tidak ada gangguan. Sesuai jadwal, karena ada cadangan gerbong tadi," jelasnya.
(Baca juga : Kereta Anjlok di Kota, KRL Bogor dan Bekasi Hanya Sampai Manggarai )
Selain alat berat, tiga gerbong anjlok di jalur enam ini juga melibatkan semua unit baik dari sarana prasarana. Semua unit dengan keahlian di bidangnya ikut membantu memperbaiki pengembalian gerbong berikut perbaikan rel.
"Semua jalur kita lakukan (pemeriksaan). Makanya kami ada petugas pemeriksa jalur (PPJ) yang setiap hari secara simultan memeriksa jalur dengan cara jalan kaki, sehari minimal dua kali," jelasnya.
Hingga kini belum diketahui penyebab anjloknya KA Argo Parahyangan tersebut. Petugas masih memperbaiki dan mengembalikan kereta pada jalurnya. "Adapun penyebab masih dilakukan pemeriksaan dan pengusutan lebih lanjut," jelasnya.
Kereta api anjlok sekitar 300 meter saat memasuki Stasiun Bandung. Para penumpang pun terpaksa berjalan kaki menuju stasiun. Baca Di sini http://regional.kompas.com/read/2018/01/24/15510381/ka-argo-parahyangan-anjlok-di-kecepatan-5-10-km-per-jam
No comments:
Post a Comment