"Potensi kepadatan akan luar biasa pada jam-jam itu, karena itu sebaiknya hindari atau gunakan jalur alternatif lainnya," kata AVP Corporate Communication PT Jasa Marga (Persero) Tbk, Dwimawan Heru dalam keterangannya di Jakarta, dikutip Selasa (30/1).
Heru mengungkapkan mulai Selasa, 30 Januari 2018, hingga seterusnya, PT Jasamarga Jalan layang Cikampek (JCC) selaku anak usaha perseroan yang mengelola jalan tol layang ini, bakal menerapkan sistem kerja paralel untuk beberapa pengerjaan konstruksi kelas berat. Akibatnya, potensi kemacetan bakal meningkat.
"Sistem kerja paralel tersebut akan dimulai sekitar pukul 21.00 hingga pukul 05.00 WIB setiap harinya," ujarnya.
Heru menyebutkan, tahap pertama sistem kerja paralel dilaksanakan untuk lima pekerjaan. Pertama, "Erection steel box girder" di Km 45, arah Cikampek (sisi utara). Kedua, "Erection pier head" paralel dengan "erection steel box girder" di Karawang Barat hingga Km 39, arah Jakarta (sisi selatan).
Ketiga, Cor "slab" lantai jembatan di Km 46 Karawang Barat, arah Cikampek (sisi utara). Terakhir, "erection pier head" segmental di median dari Km 32 hingga Cikarang Timur.
Kemudian, lanjut Heru, guna memaksimalkan pengerjaan serta menjaga keselamatan dan keamanan bagi pengguna jalan tol dan pekerja proyek, PT JJC akan memberlakukan penutupan satu lajur sepanjang kurang lebih 200 meter di lokasi pengerjaan terkait.
Oleh karenanya, perseroan memohon maaf atas ketidaknyamanan akibat kemungkinan terjadinya hambatan lalu lintas di sekitar lokasi pengerjaan proyek.
Selain itu, perseroan juga mengimbau kepada pengguna jalan tol untuk mengantisipasi perjalanan jika terjadi kepadatan di Ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek. (lav)
Baca Di sini https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20180130212010-92-272753/tak-ingin-macet-hindari-tol-jakarta-cikampek-malam-ini
No comments:
Post a Comment