Wednesday, February 13, 2019

Tiket Pesawat Mahal, Pemerintah Bela Rakyat atau Maskapai? - detikFinance

Jakarta -

Harga tiket pesawat masih mahal. Padahal, sebelumnya sejumlah maskapai penerbangan sepakat untuk menurunkan tarif tiket pesawat.

Lantas, bagaimana sebenarnya sikap pemerintah sebagai regulator mengenai mahalnya harga tiket pesawat ini. Pemerintah bela masyarakat atau maskapai?

"Balance (seimbang). Jadi kita pikirkan semuanya. Airlines dipikirkan, tapi masyarakat juga," kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di Istana negara, Jakarta, Rabu (13/2/2019).

Walau begitu, kata Budi Karya, pemerintah tetap mengimbau agar maskapai bisa menurunkan harga tiket pesawat. Maskapai diimbau segera menurunkan harga tiketnya pada pekan ini.


"Ya diusahakan (turun) minggu ini," jelasnya.

Namun, Budi Karya tak bisa merinci besaran penurunan harga tiket nantinya. Sebab, perhitungan harga tiket dilakukan oleh pihak perusahaan, dalam hal ini maskapai.

"Ini korporasi, kita nggak boleh intervensi. Biar mereka yang kalkulasi," tuturnya.

(fdl/fdl)

Let's block ads! (Why?)

Baca Di sini https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-4426444/tiket-pesawat-mahal-pemerintah-bela-rakyat-atau-maskapai

Menhub Minta Garuda Naikkan Harga Tiket Pesawat secara Wajar - KOMPAS.com

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meminta Garuda Indonesia menetapkan harga tiket pesawat yang masuk akal.

Hal tersebut diungkapkan Budi menyusul banyak keluhan dari masyarakat yang mengeluhkan mahalnya harga tiket pesawat.

"Kita minta semacam policy-lah dari Garuda untuk menaikkan (tarif) dalam jumlah yang reasonable," ujar Budi di kantornya, Jakarta, Rabu (13/2/2019).

Budi meminta kenaikan harga tiket pesawat harus mempertimbangkan daya beli masyarakat sehingga kenaikan tarif tak akan membebani masyarakat.

"(Harus) sesuai dengan affordability masyarakat," kata Budi.

Sebelumnya diberitakan, masyarakat Aceh lebih memilih berangkat ke Jakarta via Kuala Lumpur karena harga tiket langsung Aceh-Jakarta terbilang mahal.

Kompas.com mencoba membandingkan harga tiket, seperti pada Minggu (13/1/2019),  penerbangan dari Banda Aceh menggunakan maskapai AirAsia pukul 11.10 via Kuala Lumpur dan tiba di Bandara Soekarno-Hatta pukul 19.30 hanya Rp 716.800.

Bandingkan penerbangan dengan jam yang sama menggunakan maskapai Lion Air dari Banda Aceh pukul 06.00 via Bandara Kualanamu, Medan, dan seterusnya menggunakan maskapai Batik Air dan tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta, pukul 12.20 dengan harga Rp 3.012.800. 


Let's block ads! (Why?)

Baca Di sini https://ekonomi.kompas.com/read/2019/02/13/135813726/menhub-minta-garuda-naikkan-harga-tiket-pesawat-secara-wajar

Tuesday, February 12, 2019

Belum Satu Bulan, Pemesan Xenia Tembus 3.726 Unit - Kompas.com - KOMPAS.com

SIBOLGA, KOMPAS.com - Belum genap satu bulan sejak diluncurkan pada 15 Januari 2019, pencapaian Daihatsu Xenia baru sudah mengalami tren positif. Hingga 11 Februari 2019, angka surat pemesanan kendaraannya (SPK) sudah mencapai 3.726 unit.

Jumlah tersebut, menurut Marketing & CR Division Head PT Astra International Tbk – Daihatsu Sales Operation (DSO) Hendrayadi Lastiyoso, telah melebihi ekpektasi target yang ditetapkan saat awal peluncuran.

"Target kita adalah 3.000 unit, ini belum satu bulan angkanya sudah 3.726 unit. Artinya tantangan kita sudah bisa dilalui, mudah-mudahan bisa semakin besar," ucap Hendrayadi kepada media di Sibolga, Sumatera Utara, Selasa (12/2/2019).

Baca juga: Kata Daihatsu, Xenia 1.5 Bukan Lawan Mitsubishi Xpander

Hendrayadi menjelaskan bila pencapaian per tanggal 11 Februari masih bisa mengalami peningkatan. Hal ini meninggat masih ada sisa waktu empat hari sebelum tanggal 15 Februari atau genap satu bulan Xenia baru meluncur.

Test drive Xenia 1.5L di Sibolga, Sumatera Utara Test drive Xenia 1.5L di Sibolga, Sumatera Utara

Dari total SPK 3.726 unit tersebut, 63 persen kontribusinya didominasi oleh Xenia varian 1.3 R. Sementara untuk peringkat kedua ditempati model 1.3 X dengan pencapaian 28 persen, dan sembilan persen lainnya disumbang oleh Xenia 1.500 cc.

"Untuk Xenia 1.500 cc, pencapaian 335 unit. Secara target unit, kita sudah bisa melewati dari yang ditetapkan saat awal (300 unit). Komposisinya, 65 persen manual dan 35 persen otomatis," kata Hendrayadi.

Let's block ads! (Why?)

Baca Di sini https://otomotif.kompas.com/read/2019/02/13/070200615/belum-satu-bulan-pemesan-xenia-tembus-3.726-unit

Menhub Budi Soal Tiket Pesawat: Kalau Mau Naik 15 Persen Saja - CNN Indonesia

Palembang, CNN Indonesia -- Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meminta maskapai penerbangan untuk tidak terlalu tinggi menaikkan tarif tiket pesawat. Pasalnya, hal itu bisa mempengaruhi tingkat kunjungan wisatawan domestik dan pendapatan pelaku usaha kecil dan mikro (UKM).

"Tarif tiket naik karena memang disebabkan oleh harga avtur. Kalau pun mesti naik, ya hanya 10 persen hingga 15 persen saja," kata Budi saat melawat ke Palembang, Sumatera Selatan, Selasa (12/2).

Budi mengimbau agar maskapai memberikan tarif yang lebih rendah. Sebagai regulator, ia berujar, pemerintah tidak bisa melakukan intervensi karena tarif tiket merupakan kewenangan dari perusahaan itu sendiri.


"Presiden pun sudah turun tangan untuk ini. Dua opsi untuk Pertamina,presiden mendatangkan kompetitor Pertamina, atau Pertamina memberikan harga avtur yang baik bagi maskapai. Nanti presiden akan memanggil Pertamina dan maskapai untuk bahas tarif tiket. Kita tunggu saja hasilnya," ujar Budi.

Sebelumnya diberitakan, Presiden RI Joko Widodo akan memanggil Pertamina terkait dugaan monopoli penjualan avtur yang menyebabkan naiknya tarif tiket. (idz/lav)

Let's block ads! (Why?)

Baca Di sini https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20190212213744-92-368693/menhub-budi-soal-tiket-pesawat-kalau-mau-naik-15-persen-saja

Ini Saran INDEF Agar Harga Tiket Pesawat Bisa Ditekan - KOMPAS.com

JAKARTA, KOMPAS.com - Mahalnya harga tiket pesawat dikeluhkan masyarakat belakangan ini.

Peneliti dari Institute for Development of Economics and Finance ( Indef), Abra Talattof memberikan saran bagi pemerintah agar harga tiket pesawat tak membebani masyarakat. Salah satunya dengan mengurangi pajak pertambahan nilai (PPN) bagi Pertamina saat menjual avtur.

"Pertama, mengkaji mengurangi PPN avtur. Jadi pajak pertamabahan avtur di Indonesia 10 persen. Di Singapura 7 persen. Kira-kira bisa enggak Menkeu memberi stimulus untuk PPN avtur dikurangi, minimal kompetitif dengan negara tetangga, supaya hafa avturnya bisa lebih murah," ujar Abra saat dihubungi Kompas.com, Selasa (12/2/2019).

Kedua, lanjut Abra, pemerintah juga perlu mengurangi biaya yang dikenakan otoritas bandara kepada Pertamina saat menjual avtur.

"Pungutan itu menyebabkan ada tambahan ongkos buat Pertamina. Di negara lain informasi yang saya dapat itu enggak ada. Solusinya duduk bersama antara stakeholder kira2 ruang mana yang masih dimungkinkan untuk jadi jalan keluarnya," kata Abra.

Untuk solusi jangka panjangnya, kata Abra, Pertamina harus mengurangi ketergantungan impor minyak. Sebab, saat ini Pertamina, kata dia, harus mengimpor 40 persen minyak mentah untuk memenuhi kebutuhan avtur dalam negeri.

Untuk mengurangi Impor, lanjut Abra, perlu dibangun kilang pengelolaan munyak yang berbasis green energi. Diharapkan, hal tersebut bisa mengurangi impor Pertamina.

"Misalnya dengan minyak kelapa sawit. Supaya impor avtur kita menyusut dan pada akhirnya kita bisa menyediakan harga avtur lebih murah lagi. Poinnya jangan terus merongrong Pertamina," ucap dia.

Let's block ads! (Why?)

Baca Di sini https://ekonomi.kompas.com/read/2019/02/13/060627526/ini-saran-indef-agar-harga-tiket-pesawat-bisa-ditekan

Wapres Jusuf Kalla: Kalau Merasa Tol Mahal, Lewat Jalan Biasa Saja - Tribunnews

TRIBUNNEWS.COM,  JAKARTA - Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai perusahaan logistik dan masyarakat tidak dirugikan dengan berbayarnya tol Trans Jawa saat ini.

Menurut Kalla, tol Trans Jawa merupakan alternatif baru bagi masyarakat sehingga sifatnya pilihan.

Jika dirasa bertarif mahal, masyarakat bisa menggunakan jalan nontol.

Hal itu disampaikan Kalla menanggapi penurunan jumlah kendaraan pribadi dan logistik yang melintasi jalan bebas hambatan tersebut.

"Saya pikir (mereka) tidak merasa dirugikan, karena seluruh sistem jalan tol itu ada alternatifnya. Kalau Anda merasa mahal, ya lewat jalan biasa. Pantura kan tidak ditutup kan, tetap jalan, tetapi kalau merasa mahal ya kembali ke jalan biasa," ujar Kala di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (12/2/2019).

Baca: Mendagri Panggil Wali Kota Semarang Karena Larang Warga Pakai Jalan Tol Jika Tak Dukung Jokowi

Kalla mengakui, tarif tol Trans Jawa bagi pengguna kendaraan pribadi bisa dirasa berat.

Namun, bagi kendaraan umum seperti bus, harga yang ditetapkan masih bisa dirasa mudah sebab dibebankan ke penumpang.

Ia pun menilai besaran tarif tol Trans Jawa saat ini sudah sebanding dengan nilai investasinya.

"Tergantung mau pilih yang mana. Mau pilih murah atau mau pilih cepat? Semua ada harganya. Kalau mau pilih cepat ya kan mungkin 8 jam bisa sampai Surabaya, tapi kalau mau pakai jalan biasa mungkin butuh 12 jam," lanjut dia.

Diberitakan, setelah sebulan dibuka gratis, tujuh ruas Tol Trans-Jawa yang baru diresmikan pada 20 Desember 2018 akhirnya dioperasikan bertarif.

Let's block ads! (Why?)

Baca Di sini http://www.tribunnews.com/nasional/2019/02/13/wapres-jusuf-kalla-kalau-merasa-tol-mahal-lewat-jalan-biasa-saja

Presiden Jokowi Kaget Harga Tiket Pesawat Mahal, Rizal Ramli: Gampang Kaget Deh - Serambi Indonesia

SERAMBINEWS.COM - Mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Republik Indonesia, Rizal Ramli menyindir Presiden Jokowi.

Hal tersebut ia sampaikan melalui akun Twitternya @RamliRizal pada Selasa (12/2/19).

Mulanya seorang netizen meminta tanggapan Rizal Ramli terkait reaksi kaget Jokowi saat mendapatkan laporan bahwa harga tiket pesawat melambung tinggi.

Baca: Jadi Ancaman Bagi Pariwisata dalam Negeri, Ini Dampak Naiknya Harga Tiket Pesawat & Bagasi Berbayar

"Aduhhhh pak said didu atau pak rizal ramli mohon Bantu kamii tentang Masalah "Kaget" yang sering kali diucapkan pak presiden kita pak...@saididu @RamliRizal pliss banti kami pak," tulis akun @agung_scabarum.

Lantas Rizal Ramli memberi tanggapan bahwa seseorang sering terkaget-kaget lantaran tidak biasa memperkirakan apa yang terjadi.

"Seseorang sering ter-kaget2 karena tidak terbiasa memperkiran apa yg terjadi (melakukan simulasi) dan/atau sistem disekellingnya ABS (Asal Bapak Senang).. Gampang kaget deh," tulisnya.

Diketahui sebelumnya,presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku kaget dengan harga tiket maskapai penerbangan nasional mengalami kenaikan signifikan.

Baca: Pelaku Wisata Batam Gelar Aksi Keprihatinan, Terimbas Mahalnya Tiket Pesawat dan Bagasi Berbayar

Hal tersebut disampaikan Jokowi setelah mendapatkan keluhan dari Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Hariyadi Sukamdani terkait mahalnya harga tiket pesawat dalam acara Gala Dinner 50 Tahun PHRI di Hotel Sahid, Jakarta, Senin (11/2/2019).

"Berkaitan dengan harga tiket pesawat, saya terus terang kaget," ujar Jokowi.

Mahalnya harga tiket maskapai nasional, seperti Garuda Indonesia karena harga avtur yang dijual Pertamina lebih mahal dari harga internasional.

Let's block ads! (Why?)

Baca Di sini http://aceh.tribunnews.com/2019/02/13/presiden-jokowi-kaget-harga-tiket-pesawat-mahal-rizal-ramli-gampang-kaget-deh

INDEF: Menurunkan Harga Avtur Akan Membebani Pertamina - KOMPAS.com

JAKARTA, KOMPAS.com - Peneliti dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Abra Talattof menilai permintaan pemerintah kepada Pertamina untuk menurunkan harga avtur akan menjadi bom waktu.

Sebab, jika harga avtur dipangkas dikhawatirkan akan mengganggu kinerja keuangan perusahaan minyak dan gas plat merah itu.

"Ini enggak bagus, kayak bom waktu. Pertama akan terus merongrong Pertamina, membebani Pertamina di tengah tekanan yang dihadapi pertamina saat ini," ujar Abra saat dihubungi Kompas.com, Selasa (12/2/2019).

Menurut dia, penurunan harga avtur hanya akan menjadi solusi jangka pendek bagi masalah harga tiket pesawat terbang yang dianggap terlalu mahal. Sebab, kata Abra, biaya operasional maskapai tak hanya berasal dari harga bahan bakar saja.

"Masih ada komponen lain yang lebih besar, yaitu biaya perawatan, leasing pesawat. Saya pikir kalau solusi menurunkan harga tiket pesawat itu bukan hanya karena harga avtur, tapi juga dari yang lain, dari pengadaan pesawat dan maintenance," kata Abra

"Kalau pemerintah harus cari solusi, solusinya harus bersifat komprehensif dan tidak membebani satu pihak saja," sambungnya.

Abra menambahkan, laba Pertamina di Kuartal III 2018 telah merosot drastis ketimbang 2017 lalu. Jika Pertamina harus menurunkan harga avtur dikhawatirkan akan makin memperburuk keuangannya.

"Tahun lalu di kuartal III laba pertamina merosot jadi Rp 5 triliun. Merosot 81 persen ketimbang 2017 dengan menanggung berbagai macam kebijakan pemerintah. Jika ditambah ini, saya pikir Pertamina jangan dijadikan kambing hitam, menjadi sasak tinju. Pertamina sebagai aset strategis milik bangsa. Kita harus lihat jangka panjang, seharusnya kita support pertamina bisa tumbuh lebih berkembang lagi," ucap dia.

Mengenai peryataan Presiden Joko Widodo yang menyebut saat ini laba Pertamina sebanyak Rp 20 triliun, Abra menilai hal tersebut karena dipengaruhi suatu faktor. Namun, faktor yang mendorong peningkatan laba itu belum bisa dikonfirmasi kebenaranya.

"Ini dugaan awal, laba pertamina tiba-tiba melonjak karena memang pemerintah punya tunggakan subsidi selama 4 tahun dari 2015. Baru dibayar sekarang, jadi subsidi dibayar, laba pertamina melonjak," ujar Abra.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo akan memanggil Direktur Utama PT Pertamina setelah mendengar keluhan pengusaha hotel terkait mahalnya harga avtur yang berakibat pada tingginya harga tiket pesawat dan sepinya kamar-kamar hotel di daerah.

"Berkaitan dengan harga tiket pesawat, saya terus terang juga kaget. Dan malam hari ini saya juga baru tahu dari Pak Chairul Tanjung. Mengenai avtur, ternyata avtur yang dijual di Soekarno-Hatta itu domonopoli oleh Pertamina," ujar Jokowi saat menghadiri perayaan HUT Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Senin (11/2/2019).

Ia menyadari monopoli avtur oleh Pertamina mengakibatkan tingginya bahan bakar pesawat itu. Karena itu, ia berencana memberi dua pilihan kepada Pertamina, yakni menurunkan harga atau mengizinkan perusahaan minyak lain untuk menjual avtur.

Let's block ads! (Why?)

Baca Di sini https://ekonomi.kompas.com/read/2019/02/12/213800526/indef--menurunkan-harga-avtur-akan-membebani-pertamina

Wapres Kalla: Kalau Merasa Tol Mahal, Lewat Jalan Biasa - KOMPAS.com

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai perusahaan logistik dan masyarakat tidak dirugikan dengan berbayarnya tol Trans Jawa saat ini. Menurut Kalla, tol Trans Jawa merupakan alternatif baru bagi masyarakat sehingga sifatnya pilihan.

Jika dirasa bertarif mahal, masyarakat bisa menggunakan jalan nontol. 

Hal itu disampaikan Kalla menanggapi penurunan jumlah kendaraan pribadi dan logistik yang melintasi jalan bebas hambatan tersebut.

"Saya pikir (mereka) tidak merasa dirugikan, karena seluruh sistem jalan tol itu ada alternatifnya. Kalau Anda merasa mahal, ya lewat jalan biasa. Pantura kan tidak ditutup kan, tetap jalan, tetapi kalau merasa mahal ya kembali ke jalan biasa," ujar Kala di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (12/2/2019).

Baca juga: Jokowi: Empat Tahun, 782 Kilometer Jalan Tol Terbangun

Kalla mengakui, tarif tol Trans Jawa bagi pengguna kendaraan pribadi bisa dirasa berat. Namun, bagi kendaraan umum seperti bus, harga yang ditetapkan masih bisa dirasa mudah sebab dibebankan ke penumpang.

Ia pun menilai besaran tarif tol Trans Jawa saat ini sudah sebanding dengan nilai investasinya.

"Tergantung mau pilih yang mana. Mau pilih murah atau mau pilih cepat? Semua ada harganya. Kalau mau pilih cepat ya kan mungkin 8 jam bisa sampai Surabaya, tapi kalau mau pakai jalan biasa mungkin butuh 12 jam," lanjut dia.

Diberitakan, setelah sebulan dibuka gratis, tujuh ruas Tol Trans-Jawa yang baru diresmikan pada 20 Desember 2018 akhirnya dioperasikan bertarif.

Namun, pengenaan tarif ini membuat jumlah kendaraan yang melintasi jalan bebas hambatan tersebut menurun.

Direktur Operasi II PT Jasa Marga (Persero) Tbk Subakti Syukur mengatakan, penurunan terjadi tak hanya di jumlah kendaraan golongan I atau kendaraan pribadi, tapi juga kendaraan logistik.

Baca juga: Sejak Bertarif, Jumlah Pengguna Tol Trans-Jawa Turun

"Golongan I turun hampir sekitar 2 persen, kemudian non-golongan I turun 4,7 persen. Itu wajar karena tadinya gratis," kata Subakti di kantornya, Senin (11/2/2019).

Soal tarif yang dinilai terlalu mahal, menurut dia, tarif yang berlaku saat ini jauh lebih murah dibandingkan dengan tarif yang diusulkan, seperti tarif Tol Semarang-Batang.

"Berdasarkan investasinya, (usulan tarif) Rp 1.500 per kilometer. Kami tetapkan Rp 1.000 per kilometer. Itu golongan I, ya. Itu artinya pemakai jalan sudah diuntungkan," ungkapnya.

Let's block ads! (Why?)

Baca Di sini https://nasional.kompas.com/read/2019/02/12/20095251/wapres-kalla-kalau-merasa-tol-mahal-lewat-jalan-biasa

Soal Trans Jawa, JK: Kalau Merasa Mahal, Lewat Jalan Biasa Saja - detikFinance

Jakarta - Walau memotong waktu tempuh dengan signifikan, Tol Trans Jawa disebut mahal oleh sejumlah kalangan. Salah satunya oleh para sopir truk yang ogah masuk jalan bebas hambatan itu.

Menanggapi itu, Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla (JK) mengimbau agar masyarakat lewat jalan biasa jika merasa kemahalan.

"Sama karena investasinya terlalu mahal. Tapi kalau itu jangka jauh. Ini jangka pendek lah. Kan ada tripnya, kalau tidak mau merasa mahal, (lewat) jalan biasa saja," kata JK di Kantor Wapres, Selasa (12/2/2019).

Orang nomor dua di Indonesia ini menjelaskan, setiap jalan tol Trans Jawa juga memiliki jalan alternatifnya. Sehingga, hal itu menjadi pilihan bagi para pengendara mobil.
"Kalau anda merasa mahal ya lewat jalan biasa. Pantura kan tidak ditutupkan tetap jalan. Jadi kalau memang merasa mahal ya kembali ke jalan biasa," ujar dia.

Sebelumnya, sopir truk yang kebanyakan borongan, ternyata sebagian besar tidak diberikan alokasi khusus tol dari perusahaan logistiknya. Jika lewat tol, maka mereka tak bisa mengantongi uang lebih.

Hal itu pun diakui oleh perusahaan logistik. Mereka juga beralasan dari perusahaan pengguna jasa logistik yang juga enggan memberikan lebih untuk tarif tol.

"Pengiriman itu borongan si pengguna atau pabrik, dia nggak mau tahu. Misalnya ke Surabaya berapa hari, biayanya segini, ya sudah teken. Terus perusahaan logistik juga borongan lagi ke sopirnya. Si sopirnya dia bisa manage sendiri, kalau nggak lewat tol dia bisa dapat lebih," kata Sekjen Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) M. Akbar Djohan beberapa waktu lalu.

(hek/fdl)

Let's block ads! (Why?)

Baca Di sini https://finance.detik.com/infrastruktur/d-4425295/soal-trans-jawa-jk-kalau-merasa-mahal-lewat-jalan-biasa-saja

Luhut: Avtur Memang Ada Monopoli dari Pertamina - detikFinance

Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan membenarkan jika PT Pertamina (Persero) telah melakukan monopoli harga avtur di Bandara.

Menurut Luhut, persoalan mahalnya harga avtur juga sudah menjadi persoalan yang lama yang harus segera diselesaikan.

"Avtur ini kan kasus lama itu, sudah berapa tahun itu, jadi memang ya ada monopoli dari Pertamina di lapangan terbang," kata Luhut di Kantor Wapres, Jakarta, Selasa (12/2/2019).


Agar tidak terjadi monopoli, kata Luhut, salah satunya ada membuat operator penjual Avtur selain Pertamina di Bandara. Hanya saja, kata Luhut, perlu juga dihitung ulang terkait dengan tugas Pertamina menyediakan bahan bakar minyak di seluruh bandara di Indonesia.

"Kalau nggak dicari jalan keluar ya repot juga, tapi jangan serta merta kita bandingkan dengan Singapura ya nggak adil juga. Singapura cuman satu wilayah. Kita banyak wilayah," ungkap dia.

Lebih lanjut Luhut mengungkapkan, pemerintah akan mencarikan jalan keluar bagi badan usaha yang ingin menjadi pesaing Pertamina di sektor avtur.

"Nanti deh dicari jalan keluarnya. Presiden tuh nggak mau monopoli. Tadi BUMN juga dibilangin, supaya nggak BUMN saja yang kerja," ungkap dia.

(hek/fdl)

Let's block ads! (Why?)

Baca Di sini https://finance.detik.com/energi/d-4425157/luhut-avtur-memang-ada-monopoli-dari-pertamina

Luhut: Avtur Memang Ada Monopoli dari Pertamina - detikFinance

Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan membenarkan jika PT Pertamina (Persero) telah melakukan monopoli harga avtur di Bandara.

Menurut Luhut, persoalan mahalnya harga avtur juga sudah menjadi persoalan yang lama yang harus segera diselesaikan.

"Avtur ini kan kasus lama itu, sudah berapa tahun itu, jadi memang ya ada monopoli dari Pertamina di lapangan terbang," kata Luhut di Kantor Wapres, Jakarta, Selasa (12/2/2019).


Agar tidak terjadi monopoli, kata Luhut, salah satunya ada membuat operator penjual Avtur selain Pertamina di Bandara. Hanya saja, kata Luhut, perlu juga dihitung ulang terkait dengan tugas Pertamina menyediakan bahan bakar minyak di seluruh bandara di Indonesia.

"Kalau nggak dicari jalan keluar ya repot juga, tapi jangan serta merta kita bandingkan dengan Singapura ya nggak adil juga. Singapura cuman satu wilayah. Kita banyak wilayah," ungkap dia.

Lebih lanjut Luhut mengungkapkan, pemerintah akan mencarikan jalan keluar bagi badan usaha yang ingin menjadi pesaing Pertamina di sektor avtur.

"Nanti deh dicari jalan keluarnya. Presiden tuh nggak mau monopoli. Tadi BUMN juga dibilangin, supaya nggak BUMN saja yang kerja," ungkap dia.

(hek/fdl)

Let's block ads! (Why?)

Baca Di sini https://finance.detik.com/energi/d-4425157/luhut-avtur-memang-ada-monopoli-dari-pertamina

Ini Perbandingan Harga Avtur di Bandara-bandara RI - detikFinance

Jakarta - Harga avtur di Bandara Soekarno Hatta lebih mahal dibandingkan yang dijual di Bandara Internasional Changi, Singapura. Perbedaannya bisa mencapai 10%. Bagaimana perbandingan harga avtur di bandara di dalam negeri?

Mengutip laman Pertamina Aviation, Selasa (12/2/2019), harga avtur di Bandara Soetta sebesar Rp 8.210 per liter. Harga tersebut sudah termasuk biaya antar.

Selanjutnya, di Bandara Internasional Kualanamu, avtur dijual Rp 9.320 per liter. Harga avtur di Bandara Sultan Iskandar Muda dijual Rp 9.550 per liter oleh Pertamina.


Beralih ke barat Sumatera, harga avtur dijual Rp 9.550 per liter di Bandara Internasional Minangkabau. Kemudian di Bandara Hang nadim Batam, avtur dijual Rp 9.310 per liter dan Rp 9.700 per liter di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang.

Bergeser ke pulau Jawa, harga avtur di Bandara Achmad Yani, Semarang Rp 9.350 per liter kemudian di Bandara Juanda, Surabaya Rp 8.880 per liter. Kemudian di Bandara Supadio, Pontianak avtur dijual Rp 9.850 per liter dan di Bandara Sepinggan, Balikpapan Rp 9.280 per liter.


Selanjutnya, di Bandara Hasanuddin, Makassar avtur dijual Rp 9.550 per liter dan di Bandara Sam Ratulangi, Manado Rp 10.100 per liter. Sedangkan di Bandara Domine Eduard Osok, Sorong avtur dijual Rp 11.080 per liter. (ara/zlf)

Let's block ads! (Why?)

Baca Di sini https://finance.detik.com/energi/d-4424592/ini-perbandingan-harga-avtur-di-bandara-bandara-ri

Jenuh Beli, Credit Suisse Pangkas Rekomendasi Saham Indonesia - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan sekuritas global Credit Suisse menurunkan rekomendasi terhadap pasar saham Indonesia menjadi 10% underweight (mengurangi bobot) dari sebelumnya 20% overweight (menambah bobot) karena penguatan signifikan pasar saham domestik sejak Mei 2018.

Penurunan rekomendasi tersebut menjadi faktor yang dianggap pelaku pasar sebagai penyebab penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan sejak pagi hari ini, Selasa (12/2/2019), hingga penutupan siang.

Pada sesi I, IHSG minus hingga 1,05% di level 6.426,67 dan secara year to date, IHSG sudah naik 3,75%.

Dalam risetnya kemarin (11/2/2019), Analis Credit Suisse Alexander Redman dan Arun Sai menilai terjadi penguatan indeks MSCI Indonesia US Dollar sebesar 34% di atas indeks MSCI Emerging Market (EM) sejak pertengahan Mei 2018.

"Saat ini kami melihat ada kesempatan untuk menurunkan eksposur ke aset di Indonesia sebelum pasar memasuki fase underperformance karena enam alasan," ujar Redman dalam risetnya.

Beberapa alasan Credit Suisse menurunkan rekomendasi atas pasar saham Indonesia di antaranya:

  • Penguatan rupiah sudah cukup signifikan sehingga sudah jenuh beli (overbought),
  • Secara siklus, pada 2019 Credit Suisse juga berkomitmen untuk Asia Utara, yang secara inkonsisten dengan rekomendasi overweight pada pasar saham Indonesia.
  • Pertumbuhan ekonomi Indonesia sangat tergantung dari revisi penurunan target yang besar.
  • Mengetatnya likuiditas akan membatasi pertumbuhan aset perbankan sedangkan profitabilitas sektor perbankan diprediksi akan stagnan dan valuasinya masih mahal.
  • Saham Indonesia sedang ditransaksikan pada valuasi premium yang sudah tidak menarik (sudah mahal).
  • Pasar saham Indonesia sudah jenuh beli (overbought) dan jenuh dimiliki (over-owned) dibanding posisinya secara historis.
TIM RISET CNBC INDONESIA

(tas)

Let's block ads! (Why?)

Baca Di sini https://www.cnbcindonesia.com/market/20190212130030-17-55033/jenuh-beli-credit-suisse-pangkas-rekomendasi-saham-indonesia

Monday, February 11, 2019

Jokowi Pastikan Banyak Perusahaan Minyak Berminat Jual Avtur di Indonesia - KOMPAS.com

JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Joko Widodo mengatakan, banyak perusahaan minyak yang berminat menjual avtur di Indonesia.

Hal itu disampaikan Jokowi menanggapi mahalnya harga avtur yang dijual Pertamina sehingga mengakibatkan tingginya harga tiket pesawat.

"Banyak kalau yang mau, antre, saya pastikan. Walaupun saya belum tahu, saya pastikan antre," kata Jokowi seusai menghadiri acara perayaan HUT Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Senin (11/2/2019).

Baca juga: Harga Avtur Mahal, Jokowi Akan Panggil Dirut Pertamina

Ia menambahkan, harga avtur yang dijual Pertamina di Indonesia lebih mahal 30 persen jika dibandingkan dengan negara-negara tetangga.

Karena itu, kata Jokowi, hal tersebut harus dihentikan agar tiket pesawat bisa lebih kompetitif harganya.

"Karena harga avtur itu menyangkut 40 persen dari cost yang ada di tiket pesawat. Besok saya panggil aja (Direktur Utama Pertamina)," lanjut Jokowi.

Baca juga: Dirut Pertamina: Kami Tidak Bisa Sembarangan Mengubah Harga Avtur

Nantinya, ia akan memberikan dua pilihan kepada Pertamina, yakni menurunkan harga avtur atau mengizinkan perusahaan minyak lain untuk menjual avtur agar tak dimonopoli.

Ia pun memastikan kebijakan BBM satu harga di Papua tak akan terganggu jika Pertamina menurunkan harga avtur.

"Pertamina kemarin laporan lisan kepada saya, untungnya sudah di atas Rp 20 triliun kok," lanjut Jokowi.

Baca juga: INACA: Avtur Penerbangan Internasional Lebih Murah Ketimbang Domestik

Jokowi sebelumnya berencana memanggil Direktur Utama PT Pertamina setelah mendengar soal keluhan pengusaha hotel terkait mahalnya harga avtur yang berakibat pada tingginya harga tiket pesawat dan sepinya kamar-kamar hotel di daerah.

"Berkaitan dengan harga tiket pesawat. Saya terus terang juga kaget. Dan malam hari ini saya juga baru tahu dari Pak Chairul Tanjung. Mengenai avtur, ternyata avtur yang dijual di Soekarno-Hatta itu dimonopoli oleh Pertamina," ujar Jokowi saat menghadiri perayaan HUT Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Senin (11/2/2019).

"Sehingga besok pagi saya akan undang Dirut Pertamina," lanjut Jokowi.

Baca juga: INACA: Harga Avtur Jadi Faktor Utama Kenaikan Harga Tiket Pesawat

Sebelumnya, Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Hariyadi Sukamdani, mengeluhkan mahalnya harga tiket pesawat yang menyebabkam sepinya kamar-kamar hotel di Indonesia.

Ia mengatakan kenaikan harga tiket pesawat hingga 40 persen menyebabkan berkurangnya minat masyarakat untuk berlibur di dalam negeri. Akibatnya, menurut dia, masyarakat lebih memilih berlibur ke luar negeri sebab harga tiketnya lebih murah.

Hariyadi mengatakan salah satu penyebab melambungnya harga tiket pesawat ialah harga avtur yang ditinggi akibat dimonopoli Pertamina.

Let's block ads! (Why?)

Baca Di sini https://nasional.kompas.com/read/2019/02/12/09270991/jokowi-pastikan-banyak-perusahaan-minyak-berminat-jual-avtur-di-indonesia

Pernyataan Lengkap Jokowi Soal Monopoli Avtur Pertamina - detikFinance

Jakarta - Harga avtur disebut-sebut sebagai biang keladi tingginya tarif pesawat. Imbas dari mahalnya harga tiket pesawat sudah melebar ke mana-mana, sampai ke industri hotel dan kuliner.

Selama ini penjualan avtur dikuasai oleh PT Pertamina (Persero) sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mengatur BBM di Indonesia.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menilai harga avtur selama ini terlalu mahal dibanding negara lain dan dimonopoli perusahaan pelat merah itu

Jokowi harga bahan bakar pesawat ini jadi lebih kompetitif. Salah satu caranya dengan mengajak swasta untuk ikut memasok avtur.
Berikut pernyataan lengkap Jokowi terkait harga avtur yang disampaikan Jokowi saat Gala Dinner Peringatan HUT ke-50 Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) di Grand Sahid Jakarta, Senin (11/2/2019) malam:

Tadi kan saya sudah jelaskan, karena monopoli harganya jadi tidak kompetitif. Bandingkan harga avtur di situ dengan yang di dekat-dekat kita. Terpaut kurang lebih 30-an persen dan itu yang harus dibenahi. Sehingga kalau nanti harganya sama dengan negara lain, ada yang namanya daya saing, ada competitiveness. Kalau ini terus-terusan ya nanti pengaruhnya ke harga tiket pesawat.

Karena, harga avtur itu menyangkut 40% dari cost yang ada di tiket pesawat. Besok saya panggil saja.

Pertamina juga tanggung beban kan, Pak?
Ah, Pertamina kemarin laporan lisan ke saya untungnya di atas Rp 20 triliun kok.

Ada yang mau masuk memangnya (untuk pasok avtur)?
Loh banyak yang mau, ngantrilah. Saya pastikan ngantri.

Ini upaya agar tiket murah?
Bukan, semuanya. Ini kompetisi, kalau ada kompetisi kalau ada persaingan yang sehat pasti akan ada efisiensi di cost yang ada, larinya ke situ.

(ang/ang)

Let's block ads! (Why?)

Baca Di sini https://finance.detik.com/energi/d-4424118/pernyataan-lengkap-jokowi-soal-monopoli-avtur-pertamina

Bakal Naikkan Tarif 15 Ruas Tol, Bagaimana Rekomendasi Saham Jasa Marga? - KOMPAS.com

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Jasa Marga Tbk (JSMR) berencana akan melakukan penyesuaian tarif harga tol untuk 15 ruas jalan tol pada tahun ini. Adapun 15 tol proyek Jasa Marga yang akan melakukan penyesuaian tarif adalah Makassar Seksi IV, Gempol-Pandaan, Cikampek-Palimanan, Bali Mandara (Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa).

Kemudian Tol Dalam Kota Jakarta, Surabaya-Gempol, Palimanan-Plumbon-Kanci, Belawan-Medan-Tanjung Morawa, Serpong-Pondok Aren, Tangerang-Merak, Ujung Pandang Tahap I dan II, Jakarta-Tangerang, Jakarta-Bogor-Ciawi, Padalarang-Cielunyi, Cikampek-Purwakarta-Padalarang.

Sebelumnya, Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perubahan Rakyat (PUPR) mengatakan, ada 18 ruas tol yang tarifnya akan dinaikan, namun ketiga ruas tol seperti Semarang ABC, Jakarta Outer Ring Road (JORR) dan Pondok Aren-Ulujami baru saja terintegrasi, sehingga pada keputusan akhir penyesuaian tarif akan dilakukan di 15 ruas saja.

Sebagai informasi, Februari ini Jasa Marga berencana menyesuaikan tarif PT Jasa Marga Tbk (JSMR) resmi melakukan penyesuaian tarif untuk jalan tol Sudyatmo, Kapuk Muara Jakarta Utara. Aturan ini akan berlaku Kamis (14/2/2019) jam 00.00 WIB.

Baca juga: Para Taipan Berlomba-lomba Masuk Bisnis Jalan Tol

Golongan 1 naik menjadi Rp 7.500 dari sebelumnya Rp7.000, golongan II naik Rp 10.000 dari sebelumnya Rp 8.500. Sementara golongan III tarifnya tetap yakni Rp 10.000, adapun golongan IV mengalami penurunan tarif dari sebelumnya Rp 12.500 menjadi Rp 11.000, begitupun dengan golongan V dari sebelumnya Rp15.000 menjadi Rp 11.000.

Selain itu, penyesuaian tarif juga berlaku pada Gerbang tol Ruas Jalan Tol Prof. Dr. Ir. Sudiyatmo yang terintegrasi seperti: Gerbang tol Kapuk (terintegrasi dengan Tarif Jalan Tol Dalam Kota Jakarta. Rinciannya adalah sebagai berikut, Golongan I naik menjadi Rp 17.000 dari sebelumnya Rp 16.500, Golongan II menjadi Rp 21.500 dari sebelumnya Rp 20.000 dan golongan III tetap yakni Rp 25.500

Sementara golongan IV dan V mengalami penurunan. Golongan IV menjadi Rp 30.000 dari sebelumnya Rp 31.500 dan golongan V menjadi Rp 34.000. Kenaikan tarif ini juga akan berimbas kepada gerbang tol Kamal 1 Integrasi dan Kamal 3 integrasi atau terintegrasi dengan tarif jalan tol JORR.

Analis Ciptadana Sekuritas Fahressi Fahalmesta mengatakan, rencana JSMR untuk menaikkan tarif jalan tol secara umum dapat menggerek pertumbuhan pendapatan perseroan ke depan. Pasalnya, golongan yang mengalami kenaikan tarif biasanya terjadi pada golongan I dan II, yang merupakan mayoritas pengguna jalan tol tersebut adalah masyarakat bukan logistik saja.

Sebagaimana diketahui, golongan I terdiri dari sedan, jip, pick up atau truk kecil, dan bus. Sedangkan golongan II terdiri dari truk dengan II gandar.

Langkah JSMR untuk menyesuaikan atau menaikkan tarif tol dianggapnya adalah langkah yang tepat untuk menaikkan kinerja perusahaan, pasalnya tidak ada hukum yang melarang dan telah diatur di dalam UU No. 38 tahun 2004.

"Jalan tol kan memang harus dinaikin 2 tahun sekali, ini akan menjadi katalis positif untuk Jasa Marga," sebutnya.

Namun menurut dia, penyesuaian tarif untuk tol Sudiyatmo tidak akan berdampak signifikan terhadap pendapatan JSMR sebab kontribusi tol Sudiyatmo terhadap total pendapatan JSMR tidak terlalu besar.

Dia mengatakan untuk jangka panjang JSMR masih sangat prospektif meski tahun ini mengeluarkan capex yang cukup besar.

"Saat ini memang ada capex cycle tapi nanti kalau tol-tol sudah mulai beroperasi dan traffic-nya mulai bagus ini akan terasa untuk Jasa Marga," katanya.

Sementara itu Analis Binaartha Sekuritas menilai, meski JSMR menaikkan tarif hal ini tidak menjadi sentimen negatif untuk perseroan karena setiap orang mau tidak mau membutuhkan jalan tol, tentu hal ini akan menggerek pertumbuhan pendapatan JSMR untuk beberapa tahun kedepan.

Berdasarkan perhitungan fundamental yang dilakukan oleh Tim Riset Binaartha Sekuritas, Nafan menyebutkan pendapatan JSMR pada 2018 dapat meningkat 13,7 persen secara year on year (yoy) dan pendapatan tahun 2019 dapt meningkat 9 persen secara (yoy). (Auriga Agustina)

Berita ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul Kinerja Jasa Marga diprediksi akan moncer setelah menaikkan tarif 15 ruas tol

Let's block ads! (Why?)

Baca Di sini https://ekonomi.kompas.com/read/2019/02/12/070700626/bakal-naikkan-tarif-15-ruas-tol-bagaimana-rekomendasi-saham-jasa-marga-

Daftar Tarif Tol yang Bakal Naik di 2019 - detikFinance

Jakarta - Sejumlah ruas tol bakal mengalami penyesuaian alias kenaikan tarif tahun ini. Penyesuaian tersebut akan mengikuti jejak Tol Sedyatmo atau Tol Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) yang bakal melakuannya terlebih dulu pada 14 Februari mendatang.

Penyesuaian tarif dilakukan 2 tahun sejalan dengan laju inflasi. Penyesuaian dapat dilakukan jika memenuhi standar pelayanan minimum (SPM).

Lalu, tol mana saya tarifnya bakal naik di tahun 2019? Sejalan dengan itu, adakah tol baru yang bakal beroperasi tahun ini?

Simak berita selengkapnya seperti dirangkum detikFinance:

(ang/ang)

Let's block ads! (Why?)

Baca Di sini https://finance.detik.com/infrastruktur/d-4424048/daftar-tarif-tol-yang-bakal-naik-di-2019

Harga Premium Bisa Turun Lagi, Ini Syaratnya - detikFinance

Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) baru saja mengumumkan formula baru perhitungan harga jual bahan bakar minyak (BBM) jenis Premium.

PT Pertamina (Persero) kini menjual jenis bahan bakar khusus penugasan (JBKP) alias Premium seharga Rp 6.450 per liter baik di Jawa, Madura, Bali (Jamali), dan di luar Jamali.

Awalnya, harga di Jamali Rp 6.550 per liter atau turun Rp 100 per liter. Sedangkan di luar Jamali tetap Rp 6.450 per liter.

Dengan formula baru, penurunan harga BBM jenis Premium pun masih bisa terjadi. Namun, ada syaratnya. Apa saja syaratnya? Simak selengkapnya di sini: (hek/ang)

Let's block ads! (Why?)

Baca Di sini https://finance.detik.com/energi/d-4424014/harga-premium-bisa-turun-lagi-ini-syaratnya

Luhut Sebut Harga BBM Turun Nggak Ada Kaitan Politik - detikFinance

Jakarta - Harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Premium di Jawa, Madura, dan Bali (Jamali) turun jelang Pilpres 2019. Premium di Jamali yang sebelumnya Rp 6.550/liter turun Rp 100 menjadi Rp 6.450/liter.

Menurut Menteri Koordinator Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan, menegaskan kebijakan ini tak ada kaitannya dengan politik. Apabila ada yang mengkaitkan dengan politik, menurut Luhut, itu artinya ngarang.


"Nggak ada urusannya politik, politik, ngarang saja dia. Kalau kita bikin bagus ribut," ujar Luhut usai menghadiri acara Wealth on Wealth 2019 yang diselenggarakan Standard Chartered di Jakarta, Senin (11/2/2019).
Luhut tak ingin harga premium yang turun ini menjadi bahan gorengan politik. Pasalnya menurutnya memang tidak ada kepentingan politik di dalamnya.

"Nggak (ada kepentingan politik) lah, ini semua digoreng-goreng," kata Luhut.


Menurutnya, turunnya harga BBM ini merupakan tanda yang bagus bagi perekonomian di Indonesia.

"Kan bagus, tandanya ekonomi kita semakin stabil dan semakin bagus," tambahnya. (hns/hns)

Let's block ads! (Why?)

Baca Di sini https://finance.detik.com/energi/d-4423966/luhut-sebut-harga-bbm-turun-nggak-ada-kaitan-politik

Harga BBM Turun, Luhut: Tanda Ekonomi RI Makin Baik - detikFinance

Jakarta - Pemerintah menetapkan harga jual Premium untuk di Jawa, Madura, Bali (Jamali) juga diselaraskan dengan di luar Jamali. Sehingga, harga Premium di Jamali turun Rp 100 dari sebelumnya Rp 6.550 per liter menjadi Rp 6.450 per liter.

Menanggapi hal itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengaku mendukung upaya tersebut. Baginya, hal itu menunjukan bahwa kondisi perekonomian Indonesia semakin baik.

"BBM bagus dong (harga turun). Ya berarti ekonomi kita makin baik," jelas Luhut di Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Jakarta, Senin (11/2/2019).


Selain itu, Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan juga mengakui adanya penurunan harga premium sebesar Rp 100 di Jawa, Madura, dan Bali.

"Kami mendapatkan informasi, harga Premium di Jawa disamakan dengan di luar Jawa, jadi turun Rp 100 per liter," ujar Jonan di DPR, Senayan, Jakarta.


Sebagai informasi, Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM, Djoko Siswanto mengatakan pengaturan formula harga tersebut tertulis dalam Peraturan Menteri ESDM No. 34 Tahun 2018 tentang Perubahan Kelima atas Peraturan Menteri ESDM Nomor 39 Tahun 2014 tentang Perjanjian Harga Jual Bahan Bakar Minyak Eceran dan Keputusan Menteri ESDM No.19 K/10/MEM/2019. (dna/dna)

Let's block ads! (Why?)

Baca Di sini https://finance.detik.com/energi/d-4423786/harga-bbm-turun-luhut-tanda-ekonomi-ri-makin-baik

Kemenhub: Harga Tiket Pesawat Sudah Turun - KOMPAS.com

JAKARTA, KOMPAS.com - Harga tiket pesawat sejumlah rute penerbangan masih dikeluhkan mahal oleh masyarakat.

Namun, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memastikan sejumlah maskapai nasional telah menurunkan harga tiketnya.

"(Berdasarkan) pengamatan kami, harga tiket (pesawat) sudah turun," ujar Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenhub, Hengki Angkasawan kepada Kompas.com, Senin (11/2/2019).

Baca juga: Tiket Pesawat Masih Mahal, Kemenhub Ungkap Penyebabnya

Meski telah terjadi penurunan harga tiket, Hengki mengakui saat ini terjadi penurunan penumpang. Namun, penurunan itu terjadi karena saat ini masuk dalam kategori low season.

"Memang pada awal tahun ini demand masih rendah karena aktivitas bisni dan wisata belum terlalu ramai," kata Hengki.

Sebelumnya, Sebelumnya, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menilai ada sejumlah sebab hingga kini harga tiket pesawat masih mahal. Salah satunya karena siklus tahunan yang sedang terjadi.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Polana B Pramesti mengatakan, saat ini sedang terjadi fase musim sepi atau low season. Ini biasanya terjadi pada Januari dan Februari.

Baca juga: Ini Alasan Harga Tiket Pesawat Rute Domestik Lebih Mahal dari Internasional

Oleh karena itu, banyak maskapai penerbangan yang memanfaatkan dan memaksimal tarif tiket sesuai tarif batas atas.

"Karena airline juga butuh 'hidup' dan itu salah satu sebabnya kenapa (tiket masih mahal). Sebenarnya tidak terlalu tinggi, masih batas wajar," kata Pramesti di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Minggu (10/2/2019).

Let's block ads! (Why?)

Baca Di sini https://ekonomi.kompas.com/read/2019/02/11/195950326/kemenhub-harga-tiket-pesawat-sudah-turun

Perhatian! Klub Bali United Bakal 'Merumput' di BEI - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Klub sepak bola nasional asal Bali yakni Bali United akan mencari pendanaan di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan menjajaki skema penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO) pada tahun ini.

Hanya saja belum secara jelas bagaimana skema pelepasan saham dan besaran nilai saham yang akan dilakukan oleh klub yang diperkuat oleh Irfan Bachdim dan Stefano Lilipaly ini. Namun pihak perusahaan telah bertemu dengan manajemen BEI untuk menyampaikan niatnya tersebut.</span>

Direktur Penilaian Perusahaan BEI IGD N Yetna Setia mengatakan saat ini klub tersebut masih belum menyampaikan dokumen yang berhubungan dengan pendaftaran, namun rencana tersebut disampaikan secara lisan kepada direksi bursa.

"Skema belum dibahas. Mereka lebih banyak mendiskusikan pemenuhan persyaratan," kata Yetna di Gedung BEI, Jakarta, Senin (11/2).

Rencana klub sepak bola masuk BEI baik lewat IPO atau menjajal penerbitan obligasi memang sempat bergulir di pelaku pasar modal dan pengamat sepak bola Tanah Air, di tengah desakan agar klub sepak bola bisa mandiri dan tidak mengandalkan pendanaan semata dari pemerintah daerah.

Bali United merupakan klub sepak bola yang dimiliki oleh pengusaha Pieter Tanuri, pemilik yang sama dengan produsen ban PT Multistrada Arah Sarana Tbk (MASA). Situs resminya mengungkapkan, Bali United yang dipimpin oleh Yabes Tanuri ini bermarkas di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali dan berkompetisi di Liga 1.

Bali United Football Club adalah klub profesional Indonesia yang didirikan pada 1989, awalnya bernama Putra Samarinda sebelum berganti markas ke Bali dan mengubah namanya menjadi Bali United Pusam pada 2014. Pada periode 2001-2006 Bali United bermain di divisi pertama sebelum promosi ke Liga Super Indonesia.

(tas)

Let's block ads! (Why?)

Baca Di sini https://www.cnbcindonesia.com/market/20190211163218-17-54854/perhatian-klub-bali-united-bakal-merumput-di-bei

Bali United Siap Melantai di Pasar Modal Tahun Ini - detikFinance

Jakarta - Menyerap dana dari pasar modal tentu bisa dilakukan bukan hanya oleh sebuah perusahaan. Klub sepak bola pun bisa menjual sahamnya di pasar modal.

Salah satu klub nasional yang sudah berniat melakukan initial public offering (IPO) adalah Bali United. Pihak klub bahkan sudah melakukan pertemuan dengan PT Bursa Efek Indonesia.

"Bali United sudah menyampaikan rencana secara lisan, namun belum menyampaikan dokumen," kata Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna kepada awak media, Senin (11/2/2019.


Meski belum menyampaikan dokumen secara resmi, namun menurut Nyoman Bali United akan melantai di pasar modal tahun ini.

"Bali United akan IPO di tahun ini. Skema belum dibahas. Mereka lebih banyak mendiskusikan pemenuhan persyaratan," tambahnya.


Selain Bali United dikabarkan juga Persija akan melepas sahamnya kepada masyarakat lewat pasar modal. Namun hingga kini pihak Persija belum menyambangi BEI. (das/dna)

Let's block ads! (Why?)

Baca Di sini https://finance.detik.com/bursa-dan-valas/d-4423382/bali-united-siap-melantai-di-pasar-modal-tahun-ini

Rupiah KO di Asia, Lawan Yuan yang 'Mabuk' pun Tak Berdaya - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melemah sejak pagi tadi. Namun bukan cuma lawan dolar AS, rupiah juga pasrah melemah di hadapan mata uang utama Asia. 

Pada Senin (11/2/2019) pukul 14:09 WIB, US$ 1 setara dengan Rp 14.020 di perdagangan pasar spot. Rupiah melemah 0,43% dibandingkan posisi penutupan penutupan perdagangan akhir pekan lalu. 

Dalam urusan menghadapi dolar AS, rupiah menjadi yang paling lemah di Asia. Tidak ada mata uang Benua Kuning yang terdepresiasi lebih dalam ketimbang rupiah. 


Berikut perkembangan nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama Asia pada pukul 14:11 WIB: 

 

Rupiah terlemah di Asia dalam hal satu lawan satu dengan greenback. Namun kala berhadapan dengan mata uang Asia, rupiah juga ternyata tidak berdaya. Yen Jepang sampai peso Filipina mampu menguat terhadap mata uang Tanah Air. 

Bahkan yuan China pun bisa terapresiasi melawan rupiah. Padahal yuan baru diperdagangkan hari ini karena pasar keuangan Negeri Tirai Bambu libur selama sepekan lalu memperingati Tahun Baru Imlek. Yuan yang masih 'mabuk' pun bisa menang lawan rupiah. 

Berikut perkembangan kurs mata uang utama Asia terhadap rupiah pada pukul 14:15 WIB: 

 


(BERLANJUT KE HALAMAN 2)

(aji/aji)

Let's block ads! (Why?)

Baca Di sini https://www.cnbcindonesia.com/market/20190211141719-17-54820/rupiah-ko-di-asia-lawan-yuan-yang-mabuk-pun-tak-berdaya

Honda Belum Menyerah Jualan Skutik Mahal SH150i - Kompas.com - KOMPAS.com

BANDUNG, KOMPAS.com — Performa penjualan SH150i di Indonesia tidak sebanyak skuter 150 cc Honda lain, seperti Vario dan PCX. Penjualan SH150 dalam satu tahun masih berada di level kurang dari 500 unit, sedangkan model lain mencapai puluhan ribu unit.

Presiden Direktur PT Astra Honda Motor (AHM) Toshiyuki Inuma pernah mengatakan bahwa salah satu faktor penjualannya tidak banyak yakni karena dari sisi harga dinilai terlalu mahal dibandingkan skuter 150 cc Honda lain.

"Kami sadari harga skutik ini memang mahal karena impor dari Vietnam. Andai ini diproduksi lokal, bisa turunkan harganya atau lebih murah Rp 7 juta dari harga yang sekarang," ucap Inuma ketika berbincang dengan Kompas.com beberapa waktu lalu.

Memasuki 2019, menurut Direktur Pemasaran AHM Thomas Wijaya, SH150 masih dijual seperti biasa, bahkan perusahaan tidak punya rencana untuk menghentikan penjualannya di Tanah Air.

Baca juga: AHM Janji Inden Honda Forza 250 Tak Lama

"Pasarnya kecil sehingga permintaannya juga menjadi kecil. Masih kita jual sampai sekarang," ujar Thomas akhir pekan lalu di Bandung, Jawa Barat.

Menurut Thomas, permintaan skuter yang diimpor utuh dari Vietnam itu masih ada meskipun secara jumlah sangat kecil. Faktor tersebut yang memperkuat AHM untuk tetap menjual SH150i untuk konsumen di Indonesia.

"Belum punya rencana untuk menghentikan penjualannya. Permintaannya juga masih ada, dan coba akan kita penuhi berdasarkan pemesanan," kata Thomas.

Merujuk pada situs resmi AHM, SH150i untuk 2019 dijual dengan banderol Rp 39.900.000 on the road DKI Jakarta dan sekitarnya.

Let's block ads! (Why?)

Baca Di sini https://otomotif.kompas.com/read/2019/02/11/122836415/honda-belum-menyerah-jualan-skutik-mahal-sh150i

Sunday, February 10, 2019

Harga Pemium Cuma Turun Rp 100, Pertamina Masih 'Nombok' - detikFinance

Jakarta - Harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Premium mengalami penurunan harga sebesar Rp 100 per liter.

Direktur Eksekutif Research Institute for Mining and Energi (ReforMiner) Komaidi Notonegoro penurunan harga Premium yang lebih kecil dibanding penurunan harga Pertamax cs karena kondisi Pertamina yang masih 'nombok' untuk BBM tersebut.

Memang, Pertamina ditunjuk oleh pemerintah untuk mendapat penugasan menjual BBM premium di bawah harga keekonomian dan Pertamina harus menanggung selisih harga.

"Kondisi riilnya demikian. Karena sudah lama Premium yang harusnya disesuaikan tetapi belum dilakukan," kata Komaidi saat dihubungi detikFinance, Senin (11/2/2019).
Komaidi menambahkan, harga yang diturunkan dan diputuskan oleh pemerintah sudah mengakomodasi berbagai aspek.

Mulai dari daya beli masyarakat, harga minyak dunia hingga nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

"Untuk harga, saya kira moderat untuk besaran penurunan yang sekarang ini angkanya wajar," jelas dia.

Sebelumnya Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian ESDM Djoko Siswanto mengatakan, sejalan dengan itu harga jual Premium untuk di Jawa, Madura, Bali (Jamali) juga diselaraskan dengan di luar Jamali. Sehingga, harga Premium di Jamali turun Rp 100 dari sebelumnya Rp 6.550 per liter menjadi Rp 6.450 per liter.

"Adapun untuk yang Premium, Pertamina juga telah menurunkan harganya menyesuaikan harga dengan harga di Jawa, Bali," katanya di Kementerian ESDM Jakarta.

Tonton juga video 'Moeldoko Tepis Penurunan Harga BBM Terkait Pemilu':

[Gambas:Video 20detik]

(kil/fdl)

Let's block ads! (Why?)

Baca Di sini https://finance.detik.com/energi/d-4422790/harga-pemium-cuma-turun-rp-100-pertamina-masih-nombok

Ketua DPR: Penurunan Harga BBM Salah Satu Indikator Ekonomi Nasional Berhasil - KOMPAS.com

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Bambang Soesatyo mengapresiasi penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) yang berlaku sejak kemarin.

Bambang berpendapat, penurunan harga BBM merupakan bentuk pencapaian ekonomi yang baik.

"Penurunan BBM itu merupakan salah satu indikator bahwa dalam hal ekonomi nasional berhasil," ujar Bambang di Kompleks Parlemen, Senin (11/2/2019).

Baca juga: ESDM: Kalau Harga BBM yang Lampaui Batas Atas Tak Diturunkan, Kami akan Cabut Izinnya

Meski penurunan harga bertepatan dengan masa kampanye Pemilihan Presiden 2019, Bambang tidak mau mengaitkannya dengan hal politis. Menurut dia, hal yang paling penting adalah kebijakan ini menguntungkan masyarakat.

"Terlepas dari politis atau tidak, rakyat merasakan kemurahan BBM dan rakyat merasakan baiknya ekonomi bagi keluarga mereka, rumah tangga mereka," ujar Bambang.

PT Pertamina (persero) menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi. Mulai dari Pertamax, Pertamax Turbo, Dexlite, hingga Dex dipangkas harganya oleh Pertamina mulai pukul 00.00, Minggu (10/2/2019).

Baca juga: Formula Baru BBM, Pemerintah Klaim Bikin Harga Lebih Adil

Kebijakan penyesuaian harga ini dilakukan Pertamina menyusul tren menurunnya harga minyak mentah dunia dan penguatan rupiah terhadap dollar Amerika Serikat.

Adapun besaran penurunan harga tersebut adalah Pertamax turun Rp 350 per liter, Pertamax Turbo turun Rp 800 per liter, Dexlite turun Rp 100 per liter, dan Dex turun Rp 50 per liter.

Selain itu, Pertamina juga melakukan penyelerasan harga Premium (JBKP di wilayah Jawa, Madura, dan Bali) menjadi Rp 6.450 per liter sehingga sama dengan harga di luar Jawa, Madura, dan Bali.

Let's block ads! (Why?)

Baca Di sini https://nasional.kompas.com/read/2019/02/11/11254081/ketua-dpr-penurunan-harga-bbm-salah-satu-indikator-ekonomi-nasional-berhasil

Harga Premium Cuma Turun Rp 100, Wajar? - detikFinance

Jakarta - Harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Premium mengalami penurunan sebesar Rp 100 per liter. Penurunan ini lebih rendah dibandingkan dengan harga pertamax yang bisa turun hingga Rp 800 per liter.

Wajarkah penurunan harga Premium tersebut dilakukan?

Direktur Eksekutif Research Institute for Mining and Energi (ReforMiner) Komaidi Notonegoro menjelaskan penurunan harga BBM yang dilakukan adalah hal yang tepat.

Dia menyampaikan, memang penurunan untuk Pertamax cs lebih besar dibandingkan dengan penurunan harga Premium yang hanya Rp 100.

"Untuk besaran (penurunan) saya kira relatif, karena keduanya memiliki basis yang berbeda. Non subsidi dalam hal ini Pertamax adalah pertimbangan bisnis murni," ujar Komaidi saat dihubungi detikFinance, Senin (11/2/2019).


Kemudian untuk Premium memang tidak memiliki basis pertimbangan bisnis. Tetapi karena ada pertimbangan daya beli masyarakat di dalamnya.

"Saya kira wajar penurunan yang terjadi saat ini. Kan harga minyak dan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS saat ini memungkinkan untuk melakukan penurunan harga BBM," kata Komaidi

Sebelumnya Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian ESDM Djoko Siswanto mengatakan, sejalan dengan itu harga jual Premium untuk di Jawa, Madura, Bali (Jamali) juga diselaraskan dengan di luar Jamali. Sehingga, harga Premium di Jamali turun Rp 100 dari sebelumnya Rp 6.550 per liter menjadi Rp 6.450 per liter.

"Adapun untuk yang Premium, Pertamina juga telah menurunkan harganya menyesuaikan harga dengan harga di Jawa, Bali," katanya di Kementerian ESDM Jakarta.

(kil/fdl)

Let's block ads! (Why?)

Baca Di sini https://finance.detik.com/energi/d-4422639/harga-premium-cuma-turun-rp-100-wajar

Daftar Harga BBM Terbaru - Pertamax, Dexlite, Hingga Premium Turun Harga - Tribun Jogja

TRIBUNJOGJA.COM - PT Pertamina (Persero) kembali melakukan penyesuaian harga BBM mulai 10 Februari 2019, pukul 00.00 waktu setempat (WIT, WITA dan WIB).

Kebijakan penyesuaian harga ini ditempuh, menyusul tren menurunnya harga minyak mentah dunia dan penguatan rupiah terhadap dollar Amerika.

Selain itu, Pertamina juga senantiasa memperhatikan daya beli masyarakat.

Besaran penyesuaian harga BBM menjadi lebih murah ini bervariasi sampai dengan Rp 800 per liter.

Direktur Pemasaran Retail PT Pertamina (Persero), Mas'ud Khamid menjelaskan, sesuai ketentuan Pemerintah, sebagai badan usaha hilir Migas Pertamina tunduk pada mekanisme penentuan harga dengan mempertimbangkan dua faktor utama, yakni harga minyak mentah dan nilai tukar rupiah.

“Komponen utama penentu harga bersifat fluktuatif, sehingga kami terus melakukan evaluasi terhadap harga jual BBM,” kata Mas'ud Khamid, pada Tribunjateng.com, Sabtu (9/2/2019).

Lebih lanjut Mas’ud menjelaskan, penyesuaian harga bervariasi untuk produk-produk BBM yang dijual Pertamina. Berikut komposisi harga BBM non subsidi:

1. Pertamax Turbo disesuaikan dari Rp 12.000 menjadi Rp 11.200 per liter

2. Pertamax disesuaikan dari Rp 10.200 menjadi Rp 9.850 per liter

3. Dexlite disesuaikan dari Rp 10.300 menjadi Rp 10.200 per liter

Let's block ads! (Why?)

Baca Di sini http://jogja.tribunnews.com/2019/02/11/daftar-harga-bbm-terbaru-pertamax-dexlite-hingga-premium-turun-harga

Navigasi Pasar : IHSG Diperkirakan Kembali Menghijau - Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA—Pergerakan IHSG pada Senin (11/2/2019) berpotensi menguat. Hal itu ditopang oleh sentimen baik dari domestik maupun kondisi pasar global yang dapat menopang laju IHSG dalam jangka pendek.

Pada akhir perdagangan Jumat (8/2/2019), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,23% atau 14,79 poin ke level 6.521,66. 

Enam dari sembilan sektor IHSG berakhir di zona merah, dipimpin oleh sektor industri dasar yang merosot 1,73% dan disusul sektor tambang yang turun 1,73%.

Sementara itu, tiga sektor lainnya menguat yang dipimpin oleh sektor barang konsumen yang naik 0,48%.

Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, rata-rata nilai perdagangan pada pekan lalu mengalami penurunan sebesar 11,55% menjadi Rp8,89 triliun dari pekan sebelumnya sebesar Rp10,04 triliun.

Selanjutnya, investor asing tercatat melakukan beli bersih (net buy) senilai Rp212 triliun selama sepekan. Adapun sampai dengan pekan kedua Februari 2019, investor asing telah melakukan beli bersih sebesar Rp14,30 triliun.

Analis Binaartha Sekuritas M. Nafan Aji Gusta Utama mencatat dalam riset hariannya, pergerakan IHSG secara indikator adalah MACD telah membentuk pola dead cross di area positif. Sementara itu, Stochastic dan RSI berada di area netral.

Selanjutnya, berdasarkan daily pivot dari Bloomberg, support pertama maupun kedua memiliki kisaran pada 6.504,79–6.487,93. Sementara itu, resistance pertama maupun kedua berada di kisaran 6.532,69–6.543,73. 

“Meskipun demikian, terlihat pola bullish pin bar yang mengindikasikan adanya potensi penguatan pada pergerakan IHSG sehingga berpeluang menuju ke area resistance,” tulisnya seperti dikutip, Minggu (10/2/2019).

Begitu pula Direktur PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya memperkirakan pergerakan IHSG masih menunjukkan pergerakan dalam rentang konsolidasi wajar.

“Namun potensi penguatan masih terlihat cukup besar di mana hal ini juga ditunjang oleh kondisi perekonomian yang stabil di sisi domestik serta kondisi asar global dan regional yang juga masih terus naik,” tulisnya.

William memperkirakan IHSG bergerak di kisaran 6.442—6.676 pada Senin (11/2/2019), dengan rekomendasi saham SMRA, CTRA, PWON, BBNI, ASRI, TLKM, TOTL, SMCB, dan SRIL.

Sementara Nafan merekomendasikan beberapa saham yang dapat dicermati pada Senin (11/2/2019), a.l. ASII, BBNI, BBTN, ERAA, ITMG, dan PTBA.

Let's block ads! (Why?)

Baca Di sini https://market.bisnis.com/read/20190210/7/887113/navigasi-pasar-ihsg-diperkirakan-kembali-menghijau

Selain Pertamax Series, Harga Premium di Jawa, Madura, dan Bali Juga Turun - KOMPAS.com

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengeluarkan formula baru harga eceran Bahan Bakar Minyak (BBM) Umum non-subsidi, sehingga sejumlah badan usaha telah melakukan penurunan harga.

Penyesuaian harga itu tak hanya terjadi pada jenis BBM non-subsidi saja, melainkan juga pada jenis BBM Penugasan, yakni Premium.

Terhitung mulai 10 Februari 2019, PT Pertamina (Persero) menurunkan harga Premium di wilayah Jawa, Madura dan Bali (Jamali) menjadi Rp 6.450 per liter. Harga itu turun Rp 100 dari yang sebelumnya seharga Rp 6.550 per liter.

Harga Premium sebesar Rp 6.450 per liter itu sama dengan harga di luar wilayah Jamali. Sehingga, menurut Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Djoko Siswanto, saat ini harga Premium telah merata di seluruh wilayah Indonesia.

Baca juga: Malam Ini, Harga BBM Pertamina Turun

"Pertamina turunkan juga untuk menyesuaikan dengan semua tempat. Jadi fair bagi seluruh masyarakat," kata Djoko dalam konferensi pers yang digelar di Kantor Kementerian ESDM, Minggu (10/2/2019).

Djoko mengatakan, sebagai jenis BBM Penugasan, Premium memiliki formula harganya sendiri. Saat ini, kendati harga Premium tidak diberi subsidi, namun badan usaha yang diberikan penugasan, yakni Pertamina, berhak untuk mengajukan penggantian atas selisih dari harga pasar dengan harga penugasan.

Namun, lanjut Djoko, pemerintah tidak wajib membayar selisih tersebut karena bergantung dari audit serta memperhitungkan anggaran yang ada.

"Misalnya, harga di pasar Rp. 7.000, jualnya Rp. 6.450, nah selisihnya itu bisa diajukan, tapi bukan kewajiban pemerintah membayar karena tergantung audit dan anggarannya ada atau enggak," jelasnya.

Djoko mengatakan, karena harga minyak dunia yang dilihat dari Mean of Platts Singapore (MOPS) terus berfluktuasi, pihaknya pun telah mengajukan perubahan formula harga Premium ini kepada Kementerian Keuangan.

Baca juga: Shell dan Vivo Turunkan Harga Jual BBM

Harapannya, supaya harga jenis BBM penugasan ini tidak menjadi beban negara maupun Pertamina.

"Kemenkeu yang ada kewenangan untuk menghitung dan membayar. Sudah kami usulkan ke Kemenkeu, tapi belum dijawab," katanya.

Hal itu berbeda dengan jenis BBM Umum Non-Subsidi. Dengan Keputusan Menteri ESDM No. 19 K/10/MEM/2019 yang berlaku sejak 1 Februari 2019, formula harga jual eceran berpedoman pada hasil penambahan dari MOPS, konstanta (biaya perolehan di luar harga produk, biaya penyimpanan dan biaya distribusi), margin, PPN 10 persen. dan juga PBBKB sesuai dengan Peraturan Daerah Provinsi setempat.

Pemerintah menetapkan batasan margin paling rendah 5 persen dan paling tinggi 10 persen dari harga dasar. Dengan formula ini, lanjut Djoko, badan usaha telah melakukan penyesuaian harga mengikuti aturan tersebut.

"Penurunan harga terjadi dari Rp 50 hingga yang tertinggi Rp 1.100," kata Djoko.

Hingga saat ini, tercatat lima badan usaha telah melakukan penyesuaian harga, yakni PT Aneka Petroindo Raya per 6 Februari 2019, PT Vivo energy Indonesia per 8 Februari 2019, PT Shell Indonesia dan PT Total Oil Indonesia per 9 Februari 2019, serta PT Pertamina (Persero) per 10 Februari 2019.

Khusus untuk Pertamina, misalnya, penurunan harga hampir terjadi di sejumlah jenis BBM umum dengan menyesuaikan wilayah. Untuk di wilayah Jakarta, terjadi penyesuaian pada Pertamax (RON 92) yang turun sebesar Rp. 350 dari Rp 10.200 menjadi Rp 9.850 per liter.

Lalu, Pertamax Turbo (RON 96) yang turun Rp 800 dari Rp 12.000 menjadi Rp 11.200, Dexlite (CN 48) turun Rp 100 dari Rp 10.300 menjadi Rp 10.200 per liter, serta Pertamina Dex (CN 51) yang turun Rp 50 dari Rp 11.750 menjadi Rp 11.700 per liter.

Adapun untuk jenis Pertalite (RON 90) tidak ada penyesuaian harga, atau tetap Rp. 7.650 per liter. Menurut Media Communication Manager Pertamina Arya Dwi Paramita, tidak adanya penurunan harga pada Pertalite ialah karena masih berada pada rentang formula yang ditentukan pemerintah.

Bantah berbau politis

Dalam penurunan harga sejumlah jenis BBM ini, baik Djoko Siswanto maupun Arya menolak jika keputusan ini dikaitkan dengan nuansa politis. Sebab, menurut Djoko, formula harga BBM Umum sudah dirancang sebelum tahun politik.

"Enggak lah, ini kan data, bukan karena tahun politik," kata Djoko.

Sementara menurut Arya, selain berpedoman pada formula harga yang telah ditetapkan pemerintah, penurunan harga ini menyesuaikan dengan harga minyak mentah dunia dan juga penguatan kurs rupiah terhadap dollar Amerika Serikat.

"Penyesuaian harga ini sesuai dengan fluktuasi harga minyak mentah dan penguatan rupiah yang dievaluasi dalam kurun waktu yang ditetapkan sesuai ketentuan Kementerian ESDM," ucap Arya. (Ridwan Nanda Mulyana)

Berita ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul Harga premium Jawa, Madura, dan Bali turun jadi Rp 6.450 per liter

Let's block ads! (Why?)

Baca Di sini https://ekonomi.kompas.com/read/2019/02/11/060400726/selain-pertamax-series-harga-premium-di-jawa-madura-dan-bali-juga-turun

Gaduh soal Tiket dan Bagasi, Maskapai Diminta Beri Penjelasan kepada Publik - KOMPAS.com

TANGERANG, KOMPAS.com - Kementerian Perhubungan meminta maskapai penerbangan lebih aktif menjelaskan kepada masyarakat terkait tiket dan kebijakan bagasi berbayar

Dua hal itu dianggap sudah menimbulkan kegaduhan dan mendapat sorotan khalayak luas.

"Akhir-akhir ini terjadi kegaduhan. Sebenarnya, menurut pendapat saya, pengguna jasa kurang mendapat penjelasan dan sosiasilasi," kata Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Polana B Pramesti di Tangerang, Banten, Minggu (10/2/2019).

Menurut Pramesti, minimnya penjelasan dan informasi yang diperoleh masyarakat atau pengguna jasa jadi pangkal persoalan selama ini.

Sehingga, timbul pandangan yang kurang baik kepada perusahaan maskapai penerbangan terkait kebijakan itu. Hal inilah yang harus dicermati dan antisipasi manajemen maskapai di Tanah Air.

Baca juga: YLKI Duga Ada Kartel dalam Kenaikan Harga Tiket Pesawat

"Terkait tiket, bagasi (berbayar), kargo, saya barharap (maskapai) melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Apalagi sekarnag sistem elektronik, jadi mudah," imbuhnya.

Dia menyebutkan, jika tarif atau harga tiket mengalami kenaikan, manajeman maskapai penerbangan harus menjelaskannya kepada publik. Apa alasan dan dasar yang kuat sehingga ada kenaikan. Akhirnya, masyarakat menjadi tahu secara gamblang.

"Jadi harus diberikan penjelasan, komponen apa saja yang mempenagaruhi atau faktornya," ujarnya.

Baca juga: Ini Alasan Harga Tiket Pesawat Rute Domestik Lebih Mahal dari Internasional

Selain pokok itu, Pramesti juga mengajak dan menekankan maskapai penerbangan harus selalu mengampanyekan keselamatan dan kenyamanan penerbangan. Harus lebih gencar dan aktif memberikan edukasi dan pemahaman kepada masyarakat luas.

Ia menilai, selama ini tingkat kesadaran dan pemahaman orang tentang keselamatan dan kenyamanan penerbangan masih kurang baik. Sehingga harus didorong lebih kuat.

"Sosialisasi ini lebih digencarkan tentang keselamatan. Apalagi yang pertama kali naik pesawat, pasti masih ada yang menggunakan handphone," ucapnya.

Baca juga: Citilink Bantah Ada Permainan Kartel dalam Kenaikan Harga Tiket Pesawat

Beberapa pekan lalu, harga tiket dan kebijakan bagasi berbayar oleh maskapai penerbangan mendapat sorotan banyak kalangan. Aturan ini dianggap memberatkan dan membebani masyarakat yang hendak menggunakan moda transportasi udara. Meskipun pada akhirnya aturannya ini ditunda dan dibantalkan sejumlah maskapai penerbangan.

Setelah itu, menucul persoalan baru yakni terkait kenaikan tarif Surat Muatan Udara (SMU) atau Kargo Udara tak diatur dalam undang-undang. Kenaikan tarif SMU yang diberlakukan maskapai sebelumnya dipersoalkan para perusahaan penyedia jasa pengiriman barang/logistik.

Let's block ads! (Why?)

Baca Di sini https://ekonomi.kompas.com/read/2019/02/10/211518626/gaduh-soal-tiket-dan-bagasi-maskapai-diminta-beri-penjelasan-kepada-publik

Formula Harga Diganti, Apa Dampaknya ke Harga Premium? - detikFinance

Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan merilis formula baru untuk harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Premium. Formula ini sedang menunggu restu Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Djoko Siswanto mengatakan, formula ini tidak mengubah harga jual Premium.

"Nggak ada (perubahan harga), harga penugasan," kata dia di Kementerian ESDM Jakarta, Minggu (10/2/2019).

Dia menjelaskan, dalam formula ini nantinya badan usaha bisa meminta penggantian jika harga Premium berada di atas harga keekonomian. Misalnya, jika harga Premium saat Rp 6.450 sementara harga keekonomian Rp 6.500, maka badan usaha bisa meminta penggantian Rp 50 atas selisih tersebut.

Namun, penggantian itu tergantung dari hasil pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Serta, tergantung dari adanya anggaran dari negara.

"Untuk Premium Rp 6.450 kalau ternyata faktanya adalah harga market di atas itu pakai formula yang tadi, dengan formula itu harganya sebetulnya Rp 6.500 atau Rp 6.450. Kalau ternyata yang nanti kita baru usulkan kan, kalau Rp 6.500 lebihnya Rp 50 dia bisa memintakan Kemenkeu setelah diperiksa BPK," ujarnya.

"Kemenkeu selanjutnya ada nggak uangnya, kalau ada ya diganti, kalau nggak ada uang dari mana," sambungnya.


Selain Premium, formula baru ini untuk solar dan elpiji. Djoko mengatakan, formula baru tidak mengubah harga jual.

"Kalau elpiji bukan harga turun, selisihnya lebih tidak membebankan negara. Elpiji misal subsidinya Rp 500 per kg, dengan formula yang baru itu di bawah Rp 500 karena lebih fair," tutupn (dna/dna)

Let's block ads! (Why?)

Baca Di sini https://finance.detik.com/energi/d-4422129/formula-harga-diganti-apa-dampaknya-ke-harga-premium

Harga BBM Turun Jelang Pilpres, Ada Apa? - detikFinance

Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah mengeluarkan formula baru untuk harga eceran bahan bakar minyak (BBM). Adanya formula itu membuat harga BBM di sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) turun harga.

Pertanyaannya, kenapa formula ini keluar di tahun politik alias jelang pemilihan presiden (Pilpres)?

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian ESDM Djoko Siswanto mengatakan, formula ini tak terkait dengan tahun politik.

"Enggaklah, fakta kan, ini kan data, bukan karena tahun politik," katanya di Kementerian ESDM Jakarta, Minggu (10/2/2019).
Jelasnya, dalam perjalannya harga minyak mentah dunia sempat menyentuh US$ 106 per barel. Kemudian, harga tersebut terus mengalami penurunan bahkan hampir menjadi separuhnya sampai saat ini.

Dengan penurunan harga minyak mentah sampai separuhnya dan kurs tetap seharusnya harga BBM bisa turun sampai separuhnya. Namun, dengan kurs yang berubah-ubah pemerintah memandang harga BBM masih bisa turun.

"Akhirnya karena ini tidak subsidi maka pemerintah hanya mengeluarkan pada saat itu Permen Nomor 34 Tahun 2018 jadi sudah sejak tahun lalu. Logikanya masyarakat, logika di market harga minyak turun," ujarnya.

"Kemudian, karena tidak subsidi maka pemerintah mewajibkan hanya melaporkan apakah badan usaha dalam menetapkan harga itu sesuai nggak dengan harga market karena ternyata beda-beda satu sama lain," tambahnya.

Alhasil, pemerintah kemudian merasa perlu untuk mengeluarkan formula sebagai dasar perhitungan harga badan usaha.

"Sehingga pemerintah memandang perlu, pada awal tahun ini mulai berdiskusi, kemudian rapat-rapat ternyata kita dapatkan semua data perolehan, data penyimpanan, distribusi, termasuk margin, kita evaluasi kita analisis," terangnya.


Dia mengatakan, dengan formula ini diharapkan badan usaha tidak mengambil keuntungan semaunya sendiri. Di sisi lain, persaingan akan lebih sehat karena adanya batas harga.

"Kita evaluasi lagi ternyata bisa efisien makanya kita buat standar formula sebagai acuan untuk mereka untuk menetapkan harga, kan ada badan usaha juga banting harga 'baru dateng' nggak apa-apa deh rugi," paparnya. (dna/dna)

Let's block ads! (Why?)

Baca Di sini https://finance.detik.com/energi/d-4422028/harga-bbm-turun-jelang-pilpres-ada-apa

Perhatian! Harga Premium di Jawa Turun Rp 100/Liter - detikFinance

Jakarta - Pemerintah dalam hal ini Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah menetapkan formula baru untuk harga jual eceran bahan bakar minyak (BBM). Imbasnya, sejumlah badan usaha melakukan penyesuaian harga.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian ESDM Djoko Siswanto mengatakan, sejalan dengan itu harga jual Premium untuk di Jawa, Madura, Bali (Jamali) juga diselaraskan dengan di luar Jamali. Sehingga, harga Premium di Jamali turun Rp 100 dari sebelumnya Rp 6.550 per liter menjadi Rp 6.450 per liter.

"Adapun untuk yang Premium, Pertamina juga telah menurunkan harganya menyesuaikan harga dengan harga di Jawa, Bali," katanya di Kementerian ESDM Jakarta, Minggu (10/2/2019).


Djoko mengatakan, untuk penurunan harga jual BBM non subsidi bervariasi, dari paling kecil Rp 50 per liter hingga paling tinggi Rp 1.100 per liter.

"Badan usaha telah menyesuaikan harga BBM-nya, paling rendah Rp 50 paling tinggi penurunnya sampai Rp 1.100," ungkapnya.


Dia menjelaskan, pemerintah menerapkan formula penjualan harga BBM untuk melindungi konsumen serta menjaga kelangsungan badan usaha.

"Maksud tujuan ambil kebijakan ini adalah untuk melindungi konsumen, menjaga pelaku usaha, dan tidak ambil keuntungan terlalu besar," tutupnya. (dna/dna)

Let's block ads! (Why?)

Baca Di sini https://finance.detik.com/energi/d-4421903/perhatian-harga-premium-di-jawa-turun-rp-100liter