Thursday, January 31, 2019

Harga Sewa PCX Listrik Rp 2 Juta per Bulan - Kompas.com - KOMPAS.com

JAKARTA, KOMPAS.com - Honda PCX Electric yang diluncurkan Astra Honda Motor (AHM), Kamis (31/1/2019) tidak dijual untuk konsumen umum. Skutik bertenaga listrik tersebut hanya buat disewakan kepada perusahaan swasta atau milik pemerintah.

Lantas, apabila ada yang ingin menyewa berapa harga sewa PCX listrik yang sudah diproduksi lokal di pabrik AHM di Sunter, Jakarta Utara, itu?

Thomas Wijaya, Direktur Pemasaran AHM, menjelaskan, biaya sewa per bulan maksimal Rp 2 juta. Perusahaan dapat melakukan penyewaan mulai satu tahun hingga tiga tahun di jaringan yang telah disediakan.

Baca juga: Honda PCX Listrik Direntalkan, Tidak Dijual

"Jadi kami akan tawarkan ke perusahaan yang sewa, mau sekaligus harga dengan biaya perawatan atau tidak, tergantung dari pilihan perusahaan itu," ujar Thomas di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (31/1/2019).

Honda PCX ListrikKOMPAS.com / Aditya Maulana Honda PCX Listrik

Menurut Thomas, mulai sekarang ini AHM sudah mulai membuka pemesanan kepada perusahaan yang ingin menyewa skutik listrik itu. Sebagai tahap awal fokus di daerah DKI Jakarta, dan jangka waktu panjang akan tersebar di seluruh kota besar di Indonesia.

"Sekarang ini baru ada tiga tempat penyewaan di Jakarta salah satunya di diler Wahana, jadi sudah mulai dibuka penyewaannya, kalau tertarik bisa langsung menghubungi jaringan diler kami," kata Thomas.

Melalui skema tersebut, AHM berharap bisa mengetahui lebih jauh soal pengaruh penggunaan skuter listrik di Indonesia. Langkah tersebut bisa sebagai jembatan untuk menuju penjualan massal seperti motor Honda lain.


Let's block ads! (Why?)

Baca Di sini https://otomotif.kompas.com/read/2019/02/01/070200115/harga-sewa-pcx-listrik-rp-2-juta-per-bulan

Citilink Tunda Tarif Bagasi, Menhub Minta Lion Beri Diskon - detikFinance

Jakarta - Maskapai penerbangan Citilink Indonesia memutuskan untuk menunda pengenaan tarif bagasi. Hal itu dikarenakan Kementerian Perhubungan tengah mengkaji aturan batas tarif bagasi.

Walaupun begitu, maskapai Lion Air telah lebih dulu memberlakukan penerapan tarif. Maka dari itu Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meminta agar maskapai itu bisa memberikan diskon sebelum aturan tersebut rampung.

Dirangkum detikFinance, Jumat (1/2/2019) begini ulasan selengkapnya:

(ang/ang)

Let's block ads! (Why?)

Baca Di sini https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-4409579/citilink-tunda-tarif-bagasi-menhub-minta-lion-beri-diskon

Citilink Tunda Pemberlakuan Bagasi Berbayar, Ini Sebabnya - Tribun Bali

Laporan Wartawan Tribun Bali, Zaenal Nur Arifin

TRIBUN BALI.COM, JAKARTA - Menindaklanjuti masukan Komisi V atau Komisi Infrastruktur dan Perhubungan, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pada Rapat Kerja hari Selasa, 29 Januari 2019, yang mendesak penundaan penerapan bagasi berbayar pada maskapai penerbangan, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara lakukan konsolidasi dengan pihak Citilink Indonesia terkait pemberlakuan bagasi berbayar yang akan diberlakukan pada Februari mendatang.

Berdasarkan konsolidasi tersebut, pihak Citilink menyetujui untuk melakukan penundaan penerapan bagasi berbayar hingga waktu yang belum ditentukan.

Dalam Rapat kerja tersebut, Dirjen Perhubungan Udara Polana B Pramesti juga mengatakan sedang melakukan evaluasi dan penilaian penerapan ketentuan bagasi berbayar.

Sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Perhubungan No. PM 185 tahun 2015 tentang Standar Pelayanan Penumpang Kelas Ekonomi Angkutan Udara Niaga Dalam Negeri.

"Kami akan lakukan kajian atau evaluasi terhadap semua aturan mulai dari PM 14 tahun 2016 sampai PM 185 tahun 2015," ujar Polana, Kamis (31/1/2019).

Pengkajian ulang dilakukan oleh Ditjen Hubud agar terjadi keseimbangan dan tidak memberatkan masyarakat serta menjaga kelangsungan maskapai penerbangan.

Namun pihak Citilink Indonesia saat dikonfirmasi mengenai keputusan pembatalan sementara pemberlakuan ketentuan bagasi berbayar, enggan berkomentar banyak.

"Masih kita diskusikan internal dulu nanti update-nya kita sampaikan ya," ucap seorang manajemen dari Citilink.

Seperti diberitakan sebelumnya, Maskapai Berbiaya Hemat (LCC) Citilink Indonesia akan segera memberlakukan kebijakan baru terkait dengan penambahan biaya bagasi pada setiap penerbangan domestik mulai hari Jumat tanggal 8 Februari 2019.

Let's block ads! (Why?)

Baca Di sini http://bali.tribunnews.com/2019/01/31/citilink-tunda-pemberlakuan-bagasi-berbayar-ini-sebabnya

Jokowi soal Dolar AS di Bawah Rp14 Ribu: Alhamdulillah - CNN Indonesia

Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) sumringah mendengar kabar nilai tukar rupiah berada di bawah Rp14 ribu per dolar Amerika Serikat (AS) pada sore ini, Kamis (31/1).

"Ya alhamdulillah," ucap Jokowi di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta Selatan.

Di pasar spot, rupiah bertengger di posisi Rp13.972 per dolar AS atau menguat 158 poin dari Rabu (30/1). Sementara kurs referensi Bank Indonesia (BI) menempatkan rupiah di posisi Rp14.072 per dolar AS.

Rupiah bahkan menjadi mata uang dengan penguatan paling tinggi di kawasan Asia. Penguatan rupiah diikuti won Korea Selatan 0,33 persen, peso Filipina 0,32 persen, ringgit Malaysia menguat 0,31 persen, yen Jepang 0,3 persen, yuan China 0,08 persen, baht Thailand 0,07 persen, dan dolar Singapura 0,07 persen.


Sementara rupee India dan dolar Hong Kong masing-masing melemah 0,06 persen dan 0,04 persen.

Begitu pula dengan mata uang negara maju yang berhasil bersandar di zona hijau. Euro Eropa menguat 0,33 persen, poundsterling Inggris 0,11 persen, franc Swiss 0,09 persen, dan dolar Kanada 0,08 persen.

Analis sekaligus Direktur Utama PT Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan penguatan rupiah terjadi seiring dengan pelemahan dolar AS akibat kebijakan bank sentral AS, The Federal Reseve yang memutuskan untuk menahan bunga acuannya di rentang 2,25 persen hingga 2,5 persen.

Lebih lanjut, penguatan rupiah tak hanya ditopang sentimen eksternal, tetapi juga sentimen internal. Dari sisi eskternal, menurut dia, penguatan rupiah ditopang kebijakan Fed yang mempertahankan bunga acuannya dan kabar baik dari China soal laporan indeks manufaktur.


"Ini juga hari terakhir negosiasi AS dan China di Washington, sepertinya bakal ada kabar positif," katanya kepada CNNIndonesia.com.

Sementara sentimen internal berupa proyeksi BI soal surplus neraca pembayaran kuartal IV yang bisa mencapai US$5 miliar, salah satunya akibat defisit transaksi berjalan yang juga diperkirakan menyusut dibanding kuartal sebelumnya.

Ia memperkirakan rupiah besok masih berpeluang bergerak menguat ke posisi Rp13.940 per dolar AS dengan resistensi di Rp14.008 per dolar AS.

"Kurtal I ini memang rupiah kemungkinan besar akan lebih bagus, bisa saja ke Rp13.800 per dolar AS karena perang dagang ada kesepakatan dan ada keputusan soal Brexit," pungkasnya. (uli/agi)

Let's block ads! (Why?)

Baca Di sini https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20190131170304-78-365466/jokowi-soal-dolar-as-di-bawah-rp14-ribu-alhamdulillah

Market Rupiah Terkuat di Asia, Tapi Hati-hati Kalau Terlalu Kuat 31 January 2019 16:45 - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Rupiah bangkit dari keterpurukan. Hari ini, rupiah menguat tajam di hadapan dolar Amerika Serikat (AS). 

Pada Kamis (31/1/2019), US$ 1 dihargai Rp 13.970 kala penutupan pasar spot. Rupiah menguat 1,1% dibandingkan posisi penutupan hari sebelumnya.  

Rupiah berhasil bangkit setelah 2 hari teraniaya. Kemarin, rupiah melemah 0,25% dan menjadi satu-satunya mata uang Asia yang terdepresiasi terhadap dolar AS. Sehari sebelumnya, rupiah melemah 0,18%. 


Pelemahan dalam 2 hari beruntun itu sedikit banyak membawa berkah. Rupiah jadi punya ruang lebih untuk menguat, peluang technical rebound semakin besar setelah rentetan koreksi.

Mengawali perdagangan pasar spot hari ini, pelaku pasar dibuat kaget karena rupiah masih melemah 0,04%. Namun itu hanya terjadi sangat sebentar, karena kemudian rupiah balik arah menuju utara alias menguat. 


Penguatan rupiah semakin tidak terbendung dan bahkan mencapai kisaran 1%. Hari ini, rupiah mampu menguat 160 poin. 
Berikut pergerakan kurs dolar AS terhadap rupiah sepanjang hari ini: 

Tidak hanya rupiah, hampir seluruh mata uang utama Asia mampu menguat terhadap greenback. Hanya dolar Hong Kong, won Korea Selatan, dolar Taiwan, dan peso Filipina yang masih tertinggal di zona merah. 

Namun rupiah tetap istimewa. Di tengah para tetangganya yang perkasa, rupiah menjadi yang paling perkasa. Tidak ada mata uang Benua Kuning yang menguat lebih tajam ketimbang rupiah. 

Bukan cuma itu, penguatan rupiah yang mencapai 1,1% berjarak cukup jauh dengan mata uang di bawahnya yaitu ringgit Malaysia yang hanya menguat di kisaran 0,3%. Sangat jomplang. 

Berikut perkembangan nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama Asia pada pukul 16:14 WIB: 

 

(BERLANJUT KE HALAMAN 2)
(aji/aji)

Let's block ads! (Why?)

Baca Di sini https://www.cnbcindonesia.com/market/20190131162448-17-53340/rupiah-terkuat-di-asia-tapi-hati-hati-kalau-terlalu-kuat

Tak Jadi 8 Februari, Kapan Citilink Pungut Tarif untuk Bagasi? - detikFinance

Jakarta - Maskapai penerbangan Citilink Indonesia menunda penetapan tarif bagasi berbayar yang mulanya ditetapkan 8 Februari. Lantas, kapan Citilink bakal menerapkan tarif bagasi berbayar ini?

Menurut Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat ini pihaknya tengah membuat aturan dalam bentuk peraturan menteri (PM). Aturan tersebut akan mengatur teknis soal bagasi berbayar, termasuk kemungkinan diterapkannya tarif batas atas bagasi. Citilink, kata Budi, diminta menunggu hingga aturan rampung ditetapkan.

Adapun, Budi menargetkan penyelesaian aturan akan dilakukan dalam waktu tiga minggu ke depan.


"Angkutan barang yang di airline kita akan membuat PM-nya. Tiga minggu akan kita selesaikan," kata dia di sela-sela Forum Bisnis Perikanan Tangkap, KKP, Jakarta, Kamis (31/1/2019).

Lebih lanjut, ia memastikan Citilink akan memberlakukan tarif bagasi kembali usai aturan diselesaikan. Adapun, penetapan akan mengikuti aturan yang berlaku.

"Hari ini Citilink sudah menunda. Baru akan mengenakan setelah PM ini jadi," ungkap dia.


Sementara itu, Budi juga mengungkapkan ke depan tarif bagasi akan dirancang dengan adanya batas atas. Hal ini dilakukan guna menekan tingkat inflasi. (zlf/zlf)

Let's block ads! (Why?)

Baca Di sini https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-4408807/tak-jadi-8-februari-kapan-citilink-pungut-tarif-untuk-bagasi

Tak Jadi 8 Februari, Kapan Citilink Pungut Tarif untuk Bagasi? - detikFinance

Jakarta - Maskapai penerbangan Citilink Indonesia menunda penetapan tarif bagasi berbayar yang mulanya ditetapkan 8 Februari. Lantas, kapan Citilink bakal menerapkan tarif bagasi berbayar ini?

Menurut Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat ini pihaknya tengah membuat aturan dalam bentuk peraturan menteri (PM). Aturan tersebut akan mengatur teknis soal bagasi berbayar, termasuk kemungkinan diterapkannya tarif batas atas bagasi. Citilink, kata Budi, diminta menunggu hingga aturan rampung ditetapkan.

Adapun, Budi menargetkan penyelesaian aturan akan dilakukan dalam waktu tiga minggu ke depan.


"Angkutan barang yang di airline kita akan membuat PM-nya. Tiga minggu akan kita selesaikan," kata dia di sela-sela Forum Bisnis Perikanan Tangkap, KKP, Jakarta, Kamis (31/1/2019).

Lebih lanjut, ia memastikan Citilink akan memberlakukan tarif bagasi kembali usai aturan diselesaikan. Adapun, penetapan akan mengikuti aturan yang berlaku.

"Hari ini Citilink sudah menunda. Baru akan mengenakan setelah PM ini jadi," ungkap dia.


Sementara itu, Budi juga mengungkapkan ke depan tarif bagasi akan dirancang dengan adanya batas atas. Hal ini dilakukan guna menekan tingkat inflasi. (zlf/zlf)

Let's block ads! (Why?)

Baca Di sini https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-4408807/tak-jadi-8-februari-kapan-citilink-pungut-tarif-untuk-bagasi

Aturan Tarif Batas Atas Bagasi Pesawat Rampung 3 Pekan Lagi - detikFinance

Jakarta - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan akan menyelesaikan aturan tarif bagasi pesawat dalam waktu tiga minggu ini. Hal ini dilakukan guna memberikan kepastian kepada masyarakat.

Menurut Budi, rencananya dalam aturan penerapan tarif bagasi akan terdapat tarif batas atas. Namun, langkah itu masih akan dibahas dan belum diputuskan.

"Formulasinya seperti apa nanti akan kita tentukan. Harus harmonisasi termasuk dengan pelaku-pelaku juga. Esensinya demikian (ada batasan tarif atas)," jelas dia usai Forum Bisnis Perikanan Tangkap di KPP, Jakarta, Kamis (31/1/2019).


Lebih lanjut, ia berjanji aturan tersebut akan diselesaikan dalam waktu tiga minggu. Sehingga masyarakat tidak akan merasa terbebani dengan keputusan tersebut.

"Angkutan barang yang di airline kita akan membuat PM (peraturan menteri)-nya, tiga minggu akan kita selesaikan. Itu adalah pembatasan-pembatasan yang mengakomodir memikirkan masyarakat itu tidak berat," papar dia.

Sementara itu, rencana tersebut dilakukan karena pembatasan tarif bagasi mendorong tingkat inflasi.


Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno usai rapat tim pengendalian inflasi pusat (TPIP) menjelaskan pemerintah sedang mengkaji pembatasan tarif bagasi tersebut.

"Kan low cost carrier (LCC) dikenakan (tarif bagasi) perlu ada batasan. Karena dari Kementerian Perhubungan itu sebenarnya dibolehkan, kalau dulu kan LCC tidak ada charge bagasi, nah sekarang kan ada," ujar Rini di kantor BI, Jakarta, Selasa (29/1/2019 (zlf/zlf)

Let's block ads! (Why?)

Baca Di sini https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-4408751/aturan-tarif-batas-atas-bagasi-pesawat-rampung-3-pekan-lagi

Wednesday, January 30, 2019

Target Investasi Meleset, Indonesia Kurang Agresif - detikFinance

Jakarta - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengumumkan adanya penurunan realisasi investasi yang terdiri dari penanaman modal asing (PMA) dan penanaman modal dalam negeri (PMDN).

Dari target realisasi investasi yang dicanangkan sebesar Rp 765 triliun untuk 2018, hasilnya tak mencapai angka tersebut.

Lantas apa penyebabnya? Apa yang harus dilakukan Indonesia? Baca informasi selengkapnya pada halaman selanjutnya. (ang/ang)

Let's block ads! (Why?)

Baca Di sini https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-4408007/target-investasi-meleset-indonesia-kurang-agresif

Kenapa Perpres Kendaraan Listrik Bukan untuk "Hybrid" - KOMPAS.com

JAKARTA, KOMPAS.com - Perkembangan terbaru mengenai Peraturan Presiden ( Perpres) soal Program Percepatan Kendaraan Bermotor Listrik, disepakati hanya akan mengacu pada kendaraan listrik berbasis baterai alias Battery Electric Vehicle (BEV). Dengan demikian, maka Perpres tersebut tidak akan mengatur soal kendaraan listik seperti hibrida atapun plug-in hybrid.

Ketua Program Percepatan dan Pengembangan Kendaraan Listrik Satryo Soemantri Brodjonegoro, mengatakan hal tersebut sudah di sepakati pada pertemuan dengan beberapa petinggi di awal Januari 2019 lalu. Langkah tersebut dinilai menjadi hal yang paling tepat untuk membangun industri otomotif di Indonesia.

"Kenapa baterai, karena teknologi itu yang Indonesia punya untuk bersaing dengan negara lain. Ini menjadi satu-satunya peluang kita punya kendaraan listrik berbasis baterai. Kalau berangkat bersaing dari kendaraan listrik berbasis baterai, maka kita berangkat dari starting point yang sama," ucap Satryo saat memaparkan perkembangan Perpres di seminar Masyarakat Konservasi & Efisiensi Energi Indonesia (MASKEEI) di Tangerang, Rabu (30/1/2019).

Baca juga: Hibrida Jadi Jembatan Menuju Era Kendaraan Listrik

Satryo menjelaskan, bila pengembangan kendaraan listrik nantinya tidak hanya untuk mengurangi impor bahan bakar minyak (BBM) dan menekan emisi karbon di Indonesia, tapi juga harus bisa meningkatkan kapasitas produksi nasional untuk kendaraan listrik. Dengan demikian, Indonesia akan memiliki industri otomotif sendiri, khususnya mengacu pada kendaraan bermotor listrik nasional.

Dengan adanya Perpres yang terfokus pada kendaraan listrik baterai, Indonesia akan memiliki potensi sebagai bagian dari global supply chain. Apalagi dengan sudah dimulainya pembangunan pabrik baterai di Morowali karena Indonesia memiliki bahan bakunya.

"Kita akan berkompetisi dengan negara lain, ini menjadi peluang satu-satunya. Kami tidak ingin terulang kembali selama ini hanya mengimpor teknologi bahkan kalau pun dikembangkan di Indonesia nilai tambahnya masih kecil, apalagi copyright-nya bukan milik kita. Masalahnya, kita harus mulai sekarang, now or never," ucap Satryo yang juga berperan sebagai Penasihat Khusus Menko Maritim untuk mengharmonisasikan berbagai kepentingan dalam proses penyiapan Perpres tersebut.

Kenapa Bukan Hybrid

Sebagian agen tunggal pemegang merek (ATPM) yang mulai gencar mengenalkan teknologi kendaraan listrik di Tanah Air, berpendapat langkah awal untuk melakukan penetrasi atau sosialisasi pasar kendaraan listrik baiknya dimulai dengan kendaraan hibrida lebih dulu. Namun kondisi tersebut dinilai Satryo justru merugikan ke depannya.

Mobil hibrida plug-in Mercedes-Benz E 350e.FEBRI ARDANI/KOMPAS.com Mobil hibrida plug-in Mercedes-Benz E 350e.

Baca juga: Perpres Kendaraan Listrik Tak Berlaku untuk Hybrid

"Mesin hybrid kita tidak akan bisa mulai, karena hybrid masih menggunakan mesin konvensional (internal combustion engine/ICE). Selama ini kita belum menguasai teknologi itu dan lebih rumit dibandingkan listrik baterai. Selama ini pabrikan Jepang yang sudah produksi di sini tidak pernah kasih kita teknologinya, seperti Toyota, dan bila terus begitu kita tidak akan pernah punya industri otomotif sendiri," ujar Satryo.

"Perpres ini hanya untuk percepatan, sesuai namanya mempercepat dan yang paling siap yang berbasis baterai untuk segera dikembangkan secara nasional. Kita tidak akan pernah bisa membuat mesin combsution, yang lainnya mungkin kita bisa bikin, tapi untuk mesin, kita tidak bisa karena tidak pernah diberikan sama sekali, karena semuanya punya Jepang, kembali lagi kita hanya merakit saja," kata Satryo.


Let's block ads! (Why?)

Baca Di sini https://otomotif.kompas.com/read/2019/01/31/070200515/kenapa-perpres-kendaraan-listrik-bukan-untuk-hybrid-

[POPULER EKONOMI] Jumlah Penumpang Lion Air Turun | Kebijakan Bagasi Berbayar Diminta Ditunda - KOMPAS.com

JAKARTA, KOMPAS.com - Polemik mengenai harga bagasi pesawat masih menarik perhatian masyarakat. Terakhir dalam rapat di DPR pada Rabu (30/1/2019), terungkap bahwa DPR meminta agar maskapai diminta agar menunda penghapusan bagasi gratis.

Berita tersebut menjadi salah satu yang terpopuler sepanjang hari kemarin. Berita terpopuler lainnya adalah mengenai jumlah penumpang Lion Air yang turun serta pekerjaan yang paling berkembang di masa depan. 

Berikut adalah berita terpopuler sepanjang hari kemarin:

1. Jumlah Penumpang Lion Air Turun, Apa Sebabnya?

Managing Director Lion Air Group Daniel Putut Kuncoro mengakui ada penurunan jumlah penumpang yang menggunakan jasa perusahaannya akhir-akhir ini. Namun, dia membantah penurunan jumlah penumpang itu disebabkan penerapan kebijakan bagasi berbayar. Selengkapnya baca di sini

2. DPR Minta Maskapai Tunda Penghapusan Bagasi Gratis

Komisi V DPR RI mendesak Kementerian Perhubungan menunda kebijakan sejumlah maskapai berbiaya rendah menghapus layanan bagasi gratis bagi para penumpang rute domestiknya. Hal tersebut tertuang dalam kesimpulan rapat kerja yang digelar DPR RI dengan Kementerian Perhubungan dan perwakilan maskapai nasional, Selasa (29/1/2019). Selengkapnya baca di sini

3. Ini Alasan Harga Tiket Pesawat Rute Domestik Lebih Mahal dari Internasional

Akhir-akhir ini masyarakat mengeluhkan soal harga tiket penerbangan rute internasional lebih murah ketimbang penerbangan rute domestik. Direktur Niaga Garuda Indonesia Pikri Ilham Kurniansyah membeberkan alasan kenapa hal tersebut bisa terjadi. Menurut dia, pada penerbangan internasional para maskapai melakukan strategi marketing yang berbeda. Selengkapnya baca di sini

4. Kebijakan Bagasi Berbayar Diminta Ditunda, Ini Respons Lion Air

Managing Director Lion Air Group, Daniel Putut Kuncoro menilai penundaan penghapusan bagasi gratis bagi para penumpang rute domestik akan berdampak pada operasional penerbangan. Selengkapnya baca di sini

5.Daftar Pekerjaan yang Paling Cepat Berkembang di Masa Depan

Brookings Institute merilis laporan yang merinci dampak teknologi seperti Automated Intelligence (AI) terhadap pekerja. "Hampir tidak ada pekerjaan yang tidak akan terpengaruh oleh perubahan teknologi di era AI," tulis laporan itu seperti dikutip dari CNBC, Rabu (30/1/2019). Laporan itu yang memperkirakan seperempat pekerjaan berada pada "risiko tinggi" untuk diotomatisasi. Selengkapnay baca di sini


Let's block ads! (Why?)

Baca Di sini https://ekonomi.kompas.com/read/2019/01/31/063004826/populer-ekonomi-jumlah-penumpang-lion-air-turun-kebijakan-bagasi-berbayar

Menanti Jalan Tengah dari Pemerintah Terkait Polemik Bagasi Berbayar - KOMPAS.com

JAKARTA, KOMPAS.com - Penerapan bagasi berbayar oleh maskapai berbiaya rendah nasional seperti memakan buah simalakama bagi pemerintah.

Di satu sisi, kebijakan ini jadi salah satu cara untuk memperbaiki kondisi keuangan maskapai. Sebab, biaya operasional penerbangan terus membengkak.

Maskapai mengaku saat ini tak bisa hanya mengandalkan penjualan tiket saja untuk mengerek pendapatan mereka. Mereka harus menggenjot lini bisnis lain agar tak merugi. Salah satunya dengan menerapkan bagasi berbayar bagi para penumpang rute domestiknya.

Namun, jika kebijakan bagasi berbayar terus dilanjutkan dikhawatirkan akan menurunkan daya beli masyarakat. Jelas, hal ini akan berdampak ke perekonomian nasional.

Atas dasar itu, langkah pemerintah untuk menyelsaikan polemik ini pun dinanti publik. Diharapkan pemerintah bisa memberi jalan tengah untuk menyelsaikan polemik ini.

Saat ini, Kementerian Perhubungan selaku regulator tengah menggodok formula untuk menyelsaikan permasalahan ini. Ada dua alternatif yang akan ditawarkan untuk jadi solusi dalam polemik ini.

“Alternatifnya macam-macam, dari membatalkan kegiatan itu sampai memberikan diskon," ujar Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di Jakarta, Rabu (30/1/2019).

Budi mengaku tak ingin membuat masyarakat terbebani dengan adanya penerapan bagasi berbayar oleh para maskapai. Oleh karena itu pihaknya selaku regulator akan mencari solusi terbaik untuk permasalahan ini.

"Intinya by law (penerapan bagasi berbayar) sesuai dengan aturan di undang-undang, tapi kita akan meregulasi agar masyarakat itu tidak tiba-tiba menjadi berat," kata Budi.

Saat ini, maskapai Lion dan Wings Air telah menerapkan kebijakan bagasi berbayar bagi para penumpang domestiknya sejak 22 Januari 2019 lalu. Rencananya, Citilink juga akan melakukan hal yang sama pada 8 Februari 2019 mendatang.

Dengan diterapkannya kebijakan tersebut penumpang hanya digratiskan untuk membawa satu bagasi kabin seberat 7 kilogram dan satu barang pribadi. Ketentuan maksimum ukuran dimensi bagasi kabin adalah 40 cm x 30 cm x 20 cm. Jika melebihi ketentuan tersebut, para penumpang akan dikenai biaya tambahan.

Biaya yang akan dikenakan pun bervariatif, tergantung rute dan lama penerbangannya. Sebagai contoh, untuk penerbangan rute Jakarta-Denpasar Lion Air mengenakan tarif bagasi tambahan untuk bobot 5 kilogram (kg) sebesar Rp 155.000, 10 kg Rp 310.000, 15 kg Rp 465.000, 20 kg Rp 620.000, 25 kg Rp 755.000, dan 30 kg Rp 930.000.

Adapun Citilink belum membeberkan kisaran tarif bagasi tambahannya. Mereka hanya menyebut besaran tarifnya mulai dari Rp 9.000 per kilogram hingga Rp 35.000 per kilogram.


Let's block ads! (Why?)

Baca Di sini https://ekonomi.kompas.com/read/2019/01/31/055000226/menanti-jalan-tengah-dari-pemerintah-terkait-polemik-bagasi-berbayar

Di Depan Petinggi Polri, Sri Mulyani: Denyut Ekonomi Cukup Tinggi - detikFinance

Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan tahun 2018 bukanlah tahun yang mudah untuk dilewati. Menurutnya, di 2018 ekonomi global cukup bergejolak hingga membuat nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) tertekan.

"Kebijakan moneter di AS yang menyebabkan suku bunga naik dan pada saat yang sama likuiditas dolar (AS) itu diperketat dan ini menekan nilai tukar rupiah kita," kata Sri Mulyani saat mengisi materi di Rapim Polri 2019, Gedung Tribrata, Jakarta Selatan, Rabu (30/1/2019).

Pada saat yang sama, kata Sri Mulyani, ekonomi Indonesia sedang menggeliat dengan pertumbuhan ekonomi yang menurutnya tinggi.

"Sehingga permintaan barang modal meningkat, sehingga kenaikan perekonomian kita mengakibatkan karam akan defisit ditambah dengan suku bunga yang meningkat dan capital outflow menyebabkan sedikit agak terjadi goyangan di perekonomian kita," jelasnya.
Caranya, dengan menaikkan suku bunga seperti yang dilakukan Bank Indonesia (BI), menahan impor, hingga membuat kebijakan agar mengurangi defisit migas.

"Karena itu tidak mudah tapi sebetulnya denyut ekonomi kita cukup tinggi. Jadi kita cari policy antara di satu sisi momentum pertumbuhan ekonomi kita tetap terjaga namun stabilitas harus tetap kuat. Itulah yang dilakukan BI menaikkan suku bunga 7 kali," katanya.

"Kita mencoba menahan impor, kita mencoba melakukan kebijakan untuk mengurangi defisit migas itu tujuannya untuk menjaga stabilitas dan pertumbuhan," sambungnya.

Sri Mulyani pun mengatakan bahwa pemerintah, BI, dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan terus berupaya menjaga perekonomian dalam negeri.

"Dilakukan tindakan-tindakan untuk menstabilkan kembali perekonomian kita. Nilai tukar, inflasi tetap rendah, nilai tukar terdepresiasi tapi tidak beda jauh dari negara-negara lain. Bahkan kita mungkin kalau dibandingkan India, Turki, Argentina, Brasil, kita jauh lebih baik," ujarnya.

(fdl/fdl)

Let's block ads! (Why?)

Baca Di sini https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-4407712/di-depan-petinggi-polri-sri-mulyani-denyut-ekonomi-cukup-tinggi

Sri Mulyani: Bukan Cuma RI yang Ngutang, Ada 192 Negara Juga - detikFinance

Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani menegaskan bahwa utang pemerintah masih dalam batas wajar. Ia pun menyebut pihak-pihak yang kerap mempersoalkan utang pemerintah sudah berbahaya merupakan hal yang salah.

"Orang boleh berantem segala macam, tapi kalau mengatakan seolah utang kita udah seperti mau runtuh itu salah besar," kata Sri Mulyani saat mengisi materi di Rapim Polri 2019, Gedung Tribrata, Jakarta Selatan, Rabu (30/1/2019).

Sri Mulyani bahkan menyebut pihak-pihak tersebut hanya menyesatkan dan menakut-nakuti masyarakat. Sebab, kata dia, bukan hanya pemerintah Indonesia yang mengambil kebijakan berutang, tapi juga 192 negara lainnya.

"Itu tidak hanya menakut-nakuti dan menyesatkan. Nggak cuma RI yang utang, di dunia ini ada 192 negara (juga berutang)," katanya.
"Jadi jangan berubah-ubah terus. Kalau saya jawab apa, nanti dia menuju ke sana, jawab ini, dia ngomong lagi apa. Pokoknya asal ngomong utang saja terus. Tiada hari tanpa ngomong utang. Itu kan slogannya begitu," sambung Sri Mulyani.

Menurutnya, isu mengenai utang kerap dipersoalkan karena bisa menyentuh emosi masyarakat. Namun Sri Mulyani memastikan, bahwa pemerintah dapat mengelola utang secara transparan dan kredibel.

"Karena memang sengaja untuk itu adalah satu isu yang dianggap bisa menyentuh emosi masyarakat. Utang kita, kita jaga baik, kita profesional, kita transparan dan akuntabel," tuturnya.

(fdl/fdl)

Let's block ads! (Why?)

Baca Di sini https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-4407491/sri-mulyani-bukan-cuma-ri-yang-ngutang-ada-192-negara-juga

Sri Mulyani: Bukan Cuma RI yang Ngutang, Ada 192 Negara Juga - detikFinance

Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani menegaskan bahwa utang pemerintah masih dalam batas wajar. Ia pun menyebut pihak-pihak yang kerap mempersoalkan utang pemerintah sudah berbahaya merupakan hal yang salah.

"Orang boleh berantem segala macam, tapi kalau mengatakan seolah utang kita udah seperti mau runtuh itu salah besar," kata Sri Mulyani saat mengisi materi di Rapim Polri 2019, Gedung Tribrata, Jakarta Selatan, Rabu (30/1/2019).

Sri Mulyani bahkan menyebut pihak-pihak tersebut hanya menyesatkan dan menakut-nakuti masyarakat. Sebab, kata dia, bukan hanya pemerintah Indonesia yang mengambil kebijakan berutang, tapi juga 192 negara lainnya.

"Itu tidak hanya menakut-nakuti dan menyesatkan. Nggak cuma RI yang utang, di dunia ini ada 192 negara (juga berutang)," katanya.
"Jadi jangan berubah-ubah terus. Kalau saya jawab apa, nanti dia menuju ke sana, jawab ini, dia ngomong lagi apa. Pokoknya asal ngomong utang saja terus. Tiada hari tanpa ngomong utang. Itu kan slogannya begitu," sambung Sri Mulyani.

Menurutnya, isu mengenai utang kerap dipersoalkan karena bisa menyentuh emosi masyarakat. Namun Sri Mulyani memastikan, bahwa pemerintah dapat mengelola utang secara transparan dan kredibel.

"Karena memang sengaja untuk itu adalah satu isu yang dianggap bisa menyentuh emosi masyarakat. Utang kita, kita jaga baik, kita profesional, kita transparan dan akuntabel," tuturnya.

(fdl/fdl)

Let's block ads! (Why?)

Baca Di sini https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-4407491/sri-mulyani-bukan-cuma-ri-yang-ngutang-ada-192-negara-juga

Dana Asing Cabut, Sri Mulyani: Gara-gara Transaksi Berjalan Defisit - detikFinance

Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan kondisi transaksi berjalan yang masih defisit (current account deficit/CAD). Maka Indonesia selalu mendapat hukuman dari pasar.

Hukuman tersebut adalah aliran modal yang keluar dari pasar Indonesia atau capital outflow. Keluarnya dana segar tersebut untuk mencari tempat yang lebih nyaman dengan berbagai fasilitas fiskal.

"Jadi kalau situasi itu terjadi anda punya CAD anda menjadi sasaran dianggap bisa dihukum dan hukumannya berupa capital outflow dan depresiasi," kata Sri Mulyani di acara Mandiri Investment Forum (MIF) di Hotel Fairmont, Jakarta, Rabu (30/1/2019).


Untuk memitigasi melebarnya defisit, Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini menyebutkan dengan cara mengurangi impor. Demi menjaga kepercayaan para investor, pemerintah dan Bank Indonesia (BI) serta lembaga keuangan lainnya terus melakukan konsolidasi.

"Tapi selama masa itu adalah peran pemerintah yang harus sampaikan ke pasar bahwa kita punya kepemimpinan

"Ini yang disebut dengan proses pengambilan keputusan yang kredibel. Walaupun anda harus dalam situasi yang sulit," ujar dia.

(hek/ara)

Let's block ads! (Why?)

Baca Di sini https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-4407064/dana-asing-cabut-sri-mulyani-gara-gara-transaksi-berjalan-defisit

Dana Asing Cabut, Sri Mulyani: Gara-gara Transaksi Berjalan Defisit - detikFinance

Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan kondisi transaksi berjalan yang masih defisit (current account deficit/CAD). Maka Indonesia selalu mendapat hukuman dari pasar.

Hukuman tersebut adalah aliran modal yang keluar dari pasar Indonesia atau capital outflow. Keluarnya dana segar tersebut untuk mencari tempat yang lebih nyaman dengan berbagai fasilitas fiskal.

"Jadi kalau situasi itu terjadi anda punya CAD anda menjadi sasaran dianggap bisa dihukum dan hukumannya berupa capital outflow dan depresiasi," kata Sri Mulyani di acara Mandiri Investment Forum (MIF) di Hotel Fairmont, Jakarta, Rabu (30/1/2019).


Untuk memitigasi melebarnya defisit, Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini menyebutkan dengan cara mengurangi impor. Demi menjaga kepercayaan para investor, pemerintah dan Bank Indonesia (BI) serta lembaga keuangan lainnya terus melakukan konsolidasi.

"Tapi selama masa itu adalah peran pemerintah yang harus sampaikan ke pasar bahwa kita punya kepemimpinan

"Ini yang disebut dengan proses pengambilan keputusan yang kredibel. Walaupun anda harus dalam situasi yang sulit," ujar dia.

(hek/ara)

Let's block ads! (Why?)

Baca Di sini https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-4407064/dana-asing-cabut-sri-mulyani-gara-gara-transaksi-berjalan-defisit

Tuesday, January 29, 2019

Bagasi Berbayar: Juru Selamat Bagi Maskapai, Kiamat Buat DPR - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia- Kebijakan bagasi berbayar yang diajukan oleh maskapai-maskapai bertarif rendah jadi polemik. Di satu sisi kebijakan ini jadi salah satu jalan untuk perbaiki kondisi keuangan maskapai, tapi di sisi lain jadi kiamat bagi DPR. Anggota Dewan beralasan tidak gratisnya bagasi di musim kampanya mengancam perolehan suara mereka. 

Penghapusan bagasi gratis oleh maskapai berlabel low cost carrier (LCC) disorot DPR. Komisi V DPR RI ramai-ramai mempertanyakan kebijakan itu saat rapat dengar pendapat (RDP) dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Selasa (29/1/2019).


Rapat yang berlangsung sekitar 4 jam itu lebih banyak membahas keluhan masyarakat mengenai penerapan bagasi berbayar yang belakangan dilakukan Lion Air, serta Citilink mulai 8 Februari 2019 mendatang. Kebijakan ini dinilai tidak tepat diterapkan saat tahun politik.

Anggota Komisi V, Jhonny Allen Marbun, beranggapan bahwa isu ini merugikan pemerintah secara politik. Tidak hanya eksekutif, dalam hal ini legislatif juga dibikin pusing.

Apalagi, saat ini tengah berlangsung masa kampanye yang membuat legislator petahana turun ke daerah pemilihan (dapil) untuk kembali membujuk konstituennya. Jhonny bahkan menyebut Kemenhub kecolongan dengan kebijakan bagasi berbayar.

"Kecolongan ini Menteri. Bukan soal rugi-untung ini, tapi politik. Ini menteri ngerti nggak kalau bicara kepentingan pemerintah," teriaknya di sela rapat.

"Kenapa sih nggak ditahan biar kita enggak dicekoki konstituen [dengan pertanyaan] kok naik sih tiket ini. Waktunya nggak tepat. Tapi, jangan bicara untung-rugi. Kasih pelayanan masyarakat, simpel. Masyarakat supaya tenang, pemerintah berhak berikan apapun untuk rakyat," lanjutnya.

Di sisi lain, kondisi maskapai penerbangan nasional memang sedang tertekan. Sejumlah maskapai mengaku perlu mencari inovasi dan efisiensi demi menjalankan roda bisnisnya. Penerapan bagasi berbayar merupakan salah satu 'vaksin' agar maskapai tidak berhenti terbang selamanya.

Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub, Polana Banguningsih Pramesti, yang hadir langsung saat rapat, menyatakan bahwa penerapan bagasi berbayar tidak melanggar aturan.

"Kebijakan tarif bagasi berbayar, regulator tugasnya mengawasi dalam hal tarif sesuai PM 14 2016 dan saat ini hampir tidak ada yang dilanggar, sesuai aturan dalam hal tarif batas atas batas bawah. kemudian pemerintah tugasnya mengecek kondisi sebenarnya di lapangan," ungkap dia di sela rapat.

Meski begitu, dia berjanji bakal melakukan evaluasi perihal penerapan bagasi berbayar. Di sisi lain dia tidak ingin mesin maskapai penerbangan nasional tak lagi menyala.

"Saat ini kami melakukan evaluasi yang terjadi di lapangan. Kami bersama stakeholder memantau aturan penerapan bagasi berbayar itu. Akan dirundingkan pelaku airlines dan INACA, para ahli untuk menjaga keseimbangan terjadi. Agar nggak memberatkan pengguna jasa, itu aja tambahan kami," urainya.

Rapat ini akhirnya menghasilkan kesimpulan yang dibacakan pimpinan sidang Sigit Susiantomo. Wakil Ketua Komisi V DPR RI itu menekankan dua poin penting.

"Komisi V DPR RI mendesak Kementerian Perhubungan, Ditjen Perhubungan Udara untuk menunda pemberlakuan kebijakan bagasi berbayar hingga selesainya kajian ulang terhadap kebijakan tersebut dengan mempertimbangkan kemampuan masyarakat dan kelangsungan industri penerbangan nasional," kata dia membacakan kesimpulan.

"Komisi V DPR RI meminta Kementerian Perhubungan untuk mengkaji ulang besaran komponen terkait tarif pesawat udara agar tidak memberatkan masyarakat dan meningkatkan koordinasi dengan Kementerian/Lembaga terkait, guna memformulasikan ulang besaran komponen tarif batas atas dan tarif batas bawah, antara lain terkait harga avtur, pajak, serta bea masuk suku cadang," lanjutnya.

Delegasi Lion dan Citilink yang hadir dalam rapat itu lantas menyampaikan tanggapan perihal desakan DPR. Managing Director PT Lion Air Group, Daniel Putut, mengaku siap mematuhi apapun peraturan yang ditetapkan pemerintah.

"Yang direncanakan oleh pemerintah lah dalam hal ini, kalau dalam bentuk peraturan ya harus ikutin," ungkapnya kepada awak media di komplek Gedung DPR/MPR RI, Selasa (29/1/2019).

Lebih lanjut, Daniel akan mencermati, nantinya kebijakan yang akan dikeluarkan pemerintah berupa keputusan sementara atau permanen. Jika kebijakan itu permanen, maka pihaknya perlu menghitung ulang dampak langsung terhadap finansial Lion Air.

"Kalau itu sudah menjadi kebijakan dan sudah menjadi peraturan ya kita harus ikut dengan peraturan itu. Apa yang akan terjadinya kita belum tahu. Apakah ini kebijakan yang akan menjadi satu peraturan tetap apakah akan jadi peraturan yang temporary," paparnya.

Sementara itu, jika kebijakan sementara, Lion Air akan bisa lebih fleksibel. "Ya kita agak lebih fleksibel sabagai pengusaha. Kalau itu menjadi fix, itu yang akan menjadi benar-benar buat strategi baru lagi. Untuk bisnis proses supaya dapet sustainability," lanjutnya.

Secara terpisah, Direktur Utama Citilink, Juliandra Nurtjahjo, mengaku masih menunggu hasil pertemuan dengan Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub. Dia pun belum bisa memberi kepastian jadi atau tidaknya penerapan bagasi berbayar mulai 8 Februari 2019 nanti.

"Ya kan kita nunggu nanti mau rapat sama Perhubungan Udara sebentar lagi. Kita lihat nanti, saya enggak bisa ngomong, saya harus ngomong sama Bu Dirjen dulu," tandasnya.

Yang jelas, sosialisasi terkait rencana penerapan kebijakan bagasi berjalan tetap akan berlanjut. "Sosialisasi jalan terus enggak apa-apa, masasalahnya pemberlakuan kapan, ya itu," pungkas dia. (gus)

Let's block ads! (Why?)

Baca Di sini https://www.cnbcindonesia.com/news/20190130105639-4-53013/bagasi-berbayar-juru-selamat-bagi-maskapai-kiamat-buat-dpr

Jumlah Penumpang Lion Air Turun, Apa Sebabnya? - KOMPAS.com

JAKARTA, KOMPAS.com - Managing Director Lion Air Group, Daniel Putut Kuncoro mengakui ada penurunan jumlah penumpang yang menggunakan jasa perusahaanya akhir-akhir ini.

Namun, dia membantah jika penurunan jumlah penumpang itu disebabkan karena penerapan kebijakan bagasi berbayar.

"Sekarang lagi low season sih, memang pasti semua maskapai juga mengalami hal ini (penurunan jumlah penumpang). Kan ini momen di low season, tapi (tingkat keterisian) kami masih di atas 70 persen sih," ujar Daniel di Gedung DPR RI, Selasa (29/1/2019) malam.

Baca juga: Kebijakan Bagasi Berbayar Diminta Ditunda, Ini Respon Lion Air

Daniel menambahkan, perusahaannya sebenarnya menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar 10 persen dengan menerapkan bagasi berbayar ini.

Namun, jika kebijakan ini resmi ditunda, dia mengaku belum mengetahui seberapa besar dampaknya bagi keuangan perusahaanya.

"Kita agak lebih fleksibel sabagai pengusaha. Kalau itu (penundaan bagasi berbayar) menjadi fix, itu yang akan menjadi benar-benar buat strategi baru lagi untuk bisnis proses supaya dapat sustainable lagi," kata Daniel.

Baca juga: Lion Air: Penghapusan Bagasi Berbayar Sudah Dikaji Sejak 2010

Sebelumnya, Lion dan Wings Air telah menghapus layanan bagasi gratis bagi para penumpang rute domestiknya mulai 22 Januari 2019 lalu.

Namun, kebijakan itu ditentang DPR RI. Komisi V DPR RI meminta kebijakan itu ditunda penerapannya karena dianggap memberatkan masyarakat.


Let's block ads! (Why?)

Baca Di sini https://ekonomi.kompas.com/read/2019/01/30/085000626/jumlah-penumpang-lion-air-turun-apa-sebabnya-

IIMS 2019 Kejar Target Realistis - Kompas.com - KOMPAS.com

JAKARTA, KOMPAS.com - Gelaran Indonesia International Motor Show ( IIMS) siap dihelat kembali pada 25 April-5 Mei 2019 mendatang. PT Dyandra Promosindo sebagai penyelenggara, rupanya tidak ingin mematok transaksi terlalu tinggi untuk tahun ini.

Project Director IIMS 2019 Hendra Noor Saleh, menjelaskan, bila dirinya memilih untuk tetap realistis dengan menetapkan target yang sama dengan pencapaian total transaksi pada 2018 lalu, yakni Rp 4,4 triliun.

"Tahun lalu itu Rp 4,4 triliun di 2018, untuk tahun ini kurang lebih sama. Karena tugas kami sebagai EO (event organizer) bagaimana mendatangkan pengunjung, sementara jual atau tidak itu tergantung produk, program bagaimana, dan lain-lain. Lebih bagus kami janji Rp 4,4 triliun, tapi nanti kenyataannya bisa lebih," ucap pria yang akrab disapa Kohen, di Jakarta Pusat, Selasa (29/1/2019).

Baca juga: Ada World Premier di IIMS 2019

Angka transaksi Rp 4,4 triliun pada 2018 lalu didominasi dari penjualan mobil, yakni 12.000 surat pemesanan kendaraan (SPK). Sementara untuk sepeda motor sendiri, jumlahnya sekitar 1.000 unit lebih.

Meski dinilai cukup tinggi, namun bila ditelaah lebih lanjut, total jumlah penjualan motor sangat tidak logis karena perbedaannya 10 kali lipat dari penjualan mobil. Menurut Kohen, ada beberapa agen tunggal pemegang merek (ATPM) motor yang belum terbiasa melaporkan hasil transaksi kepada penyelenggara, sehingga mungkin ada yang terlewat.

IIMS 2019 IIMS 2019

"Yang motor itu hanya 1.000 sekian, artinya tidak logis, masa mobil 10 kali lipatnya dari motor. Jadi mungkin kalau bicara secara apple to apple, bila sama-sama 12.000, mungkin angkanya sudah Rp 6 triliun. Tapi kami sebagai EO tidak berani merilis angka tersebut karena memang tidak ada dokumennya, jadi kami hanya sampaikan yang sesuai laporan saja," kata Kohen.

Sedangkan untuk target pengunjung, penyelenggara optimistis akan ada kenaikan dibandingkan tahun lalu, targetnya sekitar 530.000 pegunjung selama 11 hari penyelenggaraan. Untuk mencapai hal tersebut, pihaknya sudah menyiapkan ragam kegiatan baru seperti memperbanyak pengunjung di hari biasa dengan membuka undangan khusus yang mengarah ke profesi.

Baca juga: Menu Baru IIMS 2019, Kental Aura Balap

"Kita bikin approaching ke profesi, jadi kita undang gratis sesuai profesi di hari-hari biasa. Contoh, hari senin jadi pilot day, jadi selama hari senin dengan profesi pilot bebas masuk, atau dokter misalnya," ucap Kohen.


Let's block ads! (Why?)

Baca Di sini https://otomotif.kompas.com/read/2019/01/30/070200015/iims-2019-kejar-target-realistis

Kebijakan Bagasi Berbayar Diminta Ditunda, Ini Respon Lion Air - KOMPAS.com

JAKARTA, KOMPAS.com - Managing Director Lion Air Group, Daniel Putut Kuncoro menilai penundaan penghapusan bagasi gratis bagi para penumpang rute domestik akan berdampak pada operasional penerbangan.

"Dengan perhitungan yang sudah kami lakukan sejak lama, kemudian ada kebijakan baru. Tentunya nanti akan berdampak (ke) operasional," ujar Daniel di Gedung DPR RI, Selasa (29/1/2019) malam.

Daniel menambahkan, mulai 22 Januari 2019 lalu perusahaanya telah menghapus layanan bagasi gratis. Menurut dia, saat ini penumpang tengah beradaptasi dengan ketentuan baru itu.

Baca juga: Lion Air: Penghapusan Bagasi Berbayar Sudah Dikaji Sejak 2010

Saat ini, lanjut dia, para penumpang sudah mulai terbiasa dengan pola baru tersebut.

"Cenderung tadi orang udah mulai tahu, jadi (bawa) bagasi enggak usah banyak-banyak kan. Kemudian antrean di sini kan semakin sini semakin akan cepat kan. Karena orang sebenarnya enggak bawa bagasi," kata Daniel.

Kendati kurang setuju dengan penundaan itu, ia mengaku akan tetap mengikuti ketetapan dari pemerintah. Dia pun belum tahu langkah selanjutnya yang diambil perusahaan jika kebijakan itu resmi ditunda.

"Kalau itu sudah menjadi kebijakan dan sudah menjadi peraturan, ya kita harus ikut dengan peraturan itu. Apa yang akan terjadinya kita belum tahu. Apakah ini kebijakan yang akan menjadi satu peraturan tetap apakah akan jadi peraturan yang para penumpang sudah mulai terbiasa dengan pola baru tersebut," ucap dia.

Baca juga: Kemenhub Pantau Pemberlakukan Bagasi Berbayar Lion Air

Sebelumnya, Komisi V DPR RI mendesak Kementerian Perhubungan menunda kebijakan sejumlah maskapai berbiaya rendah menghapus layanan bagasi gratis bagi para penumpang rute domestiknya.

Hal tersebut tertuang dalam kesimpulan rapat kerja yang digelar DPR RI dengan Kementerian Perhubungan dan perwakilan maskapai nasional, Selasa (29/1/2019).

"Komisi V DPR RI mendesak Kementerian Perhubungan cq Ditjen Perhubungan Udara untuk menunda pemberlakuan kebijakan bagasi berbayar hingga selesainya kajian ulang terhadap kebijakan tersebut dengan mempertimbangkan kemampuan masyarakat dan kelangsungan industri penerbangan nasional," ujar Wakil Ketua Komisi V Sigit Susiantomo.


Let's block ads! (Why?)

Baca Di sini https://ekonomi.kompas.com/read/2019/01/30/082000426/kebijakan-bagasi-berbayar-diminta-ditunda-ini-respon-lion-air

Lion Air: Penghapusan Bagasi Berbayar Sudah Dikaji Sejak 2010 - KOMPAS.com

JAKARTA, KOMPAS.com - Managing Director Lion Air Group Daniel Putut mengaku penghapusan bagasi gratis bagi penumpang rute domestik dilakukan setelah perusahaannya melakukan kajian mendalam.

Kajian itu dilakukan setelah melihat perubahan perilaku konsumen di industri penerbangan nasional.

"Maaf kami harus terjadi bisnis proses. Penerapan ini (penghapusan bagasi gratis) tak tiba-tiba, ada analisa market sejak 2010," ujar Daniel saat rapat kerja dengan Komisi V DPR RI, Selasa (29/1/2019).

Putut menjelaskan, pertumbuhan pasar transportasi udara selama periode 2010 hingga 2015 tumbuh dua digit. Kisaran angka pertumbuhannya mencapai 13 sampai 15 persen.

Baca juga: Hari Ini Tarif Bagasi Lion Air Berlaku

Namun, setelah 2015 pertumbuhan pasar turun drastis. Penurunan tersebut mencapai 7 persen dalam tiap tahunnya.

"Kita bicara sustainability industry. Kita harus ada langkah strategis," kata Putut.

Setelah analisis market tersebut, akhirnya Lion dan Wings Air menetapkan akan menghapuskan layanan bagasi gratis bagi para penumpang rute domestiknya.

"Ada perubahan bisnis proses, tapi tidak serta merta dan (prosesnya) cukup panjang. Pesawat yang kita pesan cukup banyak. Terpaksa kami melakukan bisnis proses seperti ini," ucap dia.

Baca juga: Kemenhub Pantau Pemberlakukan Bagasi Berbayar Lion Air

Sebelumnya, maskapai Lion dan Wings Air telah menghapus layanan bagasi gratis bagi para penumpangnya mulai 22 Januari 2019. Dengan begitu, para penumpang hanya digratiskan membawa barang ke dalam kabin pesawat sebesar 7 kilogram.

Langkah kedua maskapai itu pun diikuti oleh Citilink. Anak perusahaan Garuda Indonesia itu akan menghapus layanan bagasi gratis pada 8 Februari 2019.


Let's block ads! (Why?)

Baca Di sini https://ekonomi.kompas.com/read/2019/01/30/063000726/lion-air--penghapusan-bagasi-berbayar-sudah-dikaji-sejak-2010

Dikritik Rizal Ramli hingga Prabowo, Sri Mulyani Balas dengan Senyuman - detikFinance

Jakarta - Utang pemerintah belakangan ini menjadi komoditas politik. Jumlahnya yang jumbo membuat banyak kalangan yang membicarakan.

Tidak jarang juga sesekali elit politik tanah air yang memberikan kritikan karena jumlah utang pemerintah yang sudab tembus Rp 4.418,3 triliun per tahun 2018.

Selain jumlah utang, pemerintah juga sempat dikritik mengenai cicilan pokok utang yang angkanya ratusan triliun.

Setiap kali ada yang melempar kritikan, maka Menteri Keuangan Sri Mulyani menjadi sasaran selanjutnya untuk memberikan penjelasan mengenai pengelolaan utang pemerintah.

Meski sering dikritik soal utang, Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini pun terkadang hanya membalas dengan senyuman.

Berikut beberapa momen senyuman Sri Mulyani ketika dikritik soal utang pemerintah: (hek/ang)

Let's block ads! (Why?)

Baca Di sini https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-4406301/dikritik-rizal-ramli-hingga-prabowo-sri-mulyani-balas-dengan-senyuman

Menkeu Sri Mulyani Akui Pembayaran Bunga Utang Pemerintah Terus Meningkat - Serambi Indonesia

SERAMBINEWS.COM - Pembayaran bunga utang pemerintah terus mengalami kenaikan dari tahun ke tahun.

Selain karena nominal outstanding utang yang meningkat, kenaikan bunga utang juga akibat tingkat imbal hasil surat utang pemerintah yang terbilang tinggi.

Menteri Keuangan Sri Mulyani tak menampik, pembayaran bunga utang pemerintah memang terus meningkat.

"Karena memang nominal uangnya naik, ya, memang naik, itu satu hal," ujarnya, Selasa (29/1).

Baca: Prabowo Sebut Menkeu Mesin Pencetak Utang, Pejabat Kemenkeu: Mencederai Perasaan Kami

Kendati begitu, Sri Mulyani menjelaskan, kenaikan pembayaran bunga utang mesti dilihat secara kontekstual pula.

Ia mengingatkan, pada tahun 2014, perekonomian global berada dalam fase pelonggaran kebijakan moneter (monetary policy easing).

Selain itu, posisi outstanding utang pemerintah pada tahun itu juga masih lebih kecil.

Berdasarkan data APBN, utang pemerintah pada akhir 2014 baru sebesar Rp 2.608,7 triliun.

Baca: Ustadz Abdul Somad Ungkap Doa Agar Cepat Bisa Bayar Utang Yang Diajarkan Rasulullah SAW

Sementara, per akhir Desember 2018 lalu, utang pemerintah sudah naik menjadi sebesar Rp 4.418,3 triliun.

"Maka pasti dengan stok utang yang lebih kecil dan suku bunga rata-rata internasional dan dalam negeri yang rendah ya pasti pembayaran bunganya lebih rendah juga," imbuh Sri Mulyani.

Let's block ads! (Why?)

Baca Di sini http://aceh.tribunnews.com/2019/01/29/menkeu-sri-mulyani-akui-pembayaran-bunga-utang-pemerintah-terus-meningkat

Negosiasi Perang Dagang, Rombongan Delegasi China Tiba di AS - KOMPAS.com

WASHINGTON, KOMPAS.com - Delegasi China untuk negosiasi perang dagang antara negara ekonomi kedua dunia dengan Amerika Serikat telah tiba di Washington, Amerika Serikat, Senin, (28/1/2019) waktu setempat.

Dikutip dari AFP, Selasa (29/1/2019), delegasi besar yang dipimpin oleh Wakil Perdana Menteri Liu He dan termasuk Gubernur Bank Sentral China tiba bersamaan dengan diajukannya dua tuntutan pidana kepada perusahaan telekomunikasi China Huawei. Ini terkait tuduhan pelanggaran sanksi terhadap Iran dan konspirasi mencuri rahasia dagang perusahaan AS T-Mobile US Inc.

Kejadian tersebut kemungkinan akan membuat proses negosiasi kedua negara justru berjalan semakin alot.

Baca juga: Perang Dagang Bikin CEO Dunia Kehilangan Optimisme

Sebagai catatan, masa gencatan tarif antara China dan Amerika Serikat tinggal sebulan lagi sejak deklarasi yang dilakukan pada Desember 2018 lalu oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping.

Akibat gencatan tarif tersebut, Amerika Serikat menunda penerapan tarif untuk ratusan miliar produk ekspor China yang kemungkinan bisa semakin menggerus pertumbuhan ekonomi China dan perekonomian global.

Sementara dalam negosiasi kali ini, Presiden Trump akan Bertemu Liu He selama dua hari mulai esok hari, Rabu (30/1/2019). Banyak pihak yang berspekulasi dengan hasil negosiasi esok hari.

Baca juga: Desember 2018, Data Perdagangan China Buruk akibat Perang Dagang

Pasar keuangan global telah mengalami peningkatan dalam beberapa pekan terakhir lantaran berekspektasi positif terhadap hasil kesepakatan kedua raksasa ekonomi dunia.

Namun, pertemuan yang terjadi beberapa hari setelah Departemen Kehakiman AS mengumumkan dakwaan terhadap raksasa ekonomi China Huawei dan juga Direktur Keuangannya Meng Wangzhou.

Walaupun demikian, Menteri Perdagangan AS Willbur Ross mengatakan dakwaan tersebut tidak akan memengaruhi negosiasi perdagangan AS dengan China.


Let's block ads! (Why?)

Baca Di sini https://ekonomi.kompas.com/read/2019/01/29/203000726/negosiasi-perang-dagang-rombongan-delegasi-china-tiba-di-as

Darmin Akui Bunga Utang RI Lebih Tinggi dari Malaysia - detikFinance

Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengakui bahwa imbal hasil (yield) utang pemerintah lebih tinggi dibandingkan negara tetangga.

Surat utang negara (SUN) dengan tenor 10 tahun ditawarkan dengan imbal hasil sekitar 8%.

"Tergantung. Kalau yang dihitung utang itu misalnya obligasi pemerintah, kemungkinannya lebih tinggi. Karena yang namanya obligasi kita lebih tinggi bunganya daripada Malaysia, daripada Thailand," ujar Darmin di Komplek Istana, Jakarta Pusat, Selasa (29/1/2019).


Meski demikian, kata Darmin, setiap negara memiliki kebijakannya masing-masing. Sehingga bukan hal yang baru jika memberikan tawaran yang lebih tinggi.

"Setiap negara itu nggak sama kalau dihitungnya itu obligasi pemerintah. Kalau dihitung utang langsung, itu nggak beda banyak," jelas dia.

Sementara itu, Ekonom Senior Faisal Basri dalam keterangannya menyebut bahwa selama kurun waktu 2014-2018 belanja untuk pembayaran bunga utang tumbuh tinggi hingga 94%.

Dia bilang, surat utang pemerintah Indonesia dalam rupiah (local currency bonds) yang dipegang oleh investor asing relatif sangat besar, bahkan terbesar di antara negara berkembang.


Hal ini mengakibatkan perekonomian Indonesia sangat rentan terhadap gejolak eksternal. Yield surat utang Indonesia bertenor 10 tahun pun tergolong tinggi, yaitu 8,1% per 25 Januari 2019.

"Sekalipun utang pemerintah Indonesia masih relatif rendah, namun beban pembayaran bunga utang terhadap APBN terus meningkat," kata Faisal Basri. (hek/ara)

Let's block ads! (Why?)

Baca Di sini https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-4405795/darmin-akui-bunga-utang-ri-lebih-tinggi-dari-malaysia

Sri Mulyani Dana Repatriasi Tak Lari Lagi ke Luar Negeri - KOMPAS.com

JAKARTA, KOMPAS.com - Para pengusaha bisa kembali membawa dana repatriasi tax amnesty ke luar negeri pada akhir 2019 nanti. Hal itu menyusul habisnya waktu kewajiban menyimpan dana tersebut di dalam negeri yang hanya 3 tahun.

Meski begitu, Menteri Keuangan Sri Mulyani meyakini, kondisi ekonomi yang stabil di dalam negeri bisa membuat dana repatriasi Rp 140 triliun itu tak akan meninggalkan Indonesia.

"Kami lihat dalam situasi ekononi Indonesia masih sangat baik, kondisi pertumbuhannya tinggi dengan inflasi yang terjaga," ujarnya di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa (29/1/2019).

Baca juga: Akhir 2019 Dana Hasil Tax Amnesty Bisa Tinggalkan RI, Pemerintah Tak Khawatir

"Juga memberikan return invesment itu relatif baik dibandingkan negara lain, jadi opsi (dana repatriasi) untuk tetap disini masih sangat besar," sambung dia.

Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pajak, kata dia, terus melalukan pemantauan dana repatriasi hasil tax amnesty pada 2016 lalu itu.

Sebagian besar, dana tersebut sudah diinvestasikan oleh pemiliknya, termasuk investasi yang masih berafiliasi dengan kelompok usaha pengusaha itu sendiri.

"Ini yang akan terus kami komunikasikan. Kami akan melihat perpanjangan dana repatriasi di dalam instrumen investasi kami bersama sama OJK dan Pak Gubernur BI nanti apa yang akan kami lakukan," kata dia.


Let's block ads! (Why?)

Baca Di sini https://ekonomi.kompas.com/read/2019/01/29/154854626/sri-mulyani-dana-repatriasi-tak-lari-lagi-ke-luar-negeri

Ekonom Kritik Utang Pemerintah Membengkak, Ini Kata Sri Mulyani - KOMPAS.com

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Keuangan Sri Mulyani menanggapi kritik ekonom Faisal Basri terkait utang pemerintah yang terus membengkak.

Dalam Dokumen APBN Kita Edisi Januari 2019 dipaparkan posisi utang pemerintah pusat per akhir Desember 2018 mencapai Rp 4.418,3 triliun.

"Selalu yang dibandingkan oleh mereka itu selalu nominalnya," ujarnya di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin (29/1/2019).

"Namun yang harus dilihat, yang dibandingkan itu ya tidak hanya nominal. Kalau nominalnya ini bergerak tetapi nominal lain tidak dilihat, itu kan jadi membingungkan, atau cenderung dianggap untuk menakut-nakuti masyarakat," kata dia.

Baca juga: Prabowo Sebut Menkeu Mesin Pencetak Utang, Ini Komentar Kemenkeu

Menurut mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu, kritik soal utang pemerintah yang disampaikan Faisal Basri bukanlah hal baru. Sri Mulyani juga menilai kritik itu sebuah hal yang logis.

Namun, ia menilai, harusnya penambahan utang pemerintah dilihat dalam konteks yang lebih besar. Terutama bagaimana urang itu bisa dimanfaatkan untuk menjaga ekonomi Indonesia.

"Apakah utang kita itu mampu untuk menjaga kita stabilitas ekonomi Indonesia waktu dia menghadapi tekanan harga komoditas jatuh, ekspor negatif pada tahun 2014-2015? Apakah dia mampu membangun infrastruktur?" kata dia.

"Atau apakah kita mampu mengurangi kemiskinan? Apakah kita bisa menjaga pertumbuhan ekonomi? Itu semuanya kan tujuannya. Jadi kalau cuma melihat dari utangnya saja, jadi kehilangan konteksnya," sambung perempuan yang kerap disapa Ani itu.


Let's block ads! (Why?)

Baca Di sini https://ekonomi.kompas.com/read/2019/01/29/123350326/ekonom-kritik-utang-pemerintah-membengkak-ini-kata-sri-mulyani

Monday, January 28, 2019

Siap-siap Trading? Simak Rekomendasi Saham Hari Ini - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup terkoreksi 0,37% ke level 6.458 pada perdagangan di awal pekan, Senin (28/1/2019).

Sepanjang perdagangan kemarin, IHSG mencatatkan nilai transaksi sebesar Rp 9,99 triliun dengan volume 13,26 miliar unit saham dan frekuensi perdagangan 509.488 kali.


Kinerja IHSG senada dengan mayoritas bursa saham utama kawasan Asia yang juga ditransaksikan di zona merah: indeks Nikkei turun 0,6%, indeks Shanghai turun 0,18%, indeks Straits Times turun 0,08%, dan indeks Kospi turun 0,02%.

Untuk perdagangan Selasa (29/1/2019), sejumlah sekuritas memiliki pertimbangan sentimennya masing-masing. Rekomendasi sahamnya juga beragam dan layak disimak, sebagai berikut.

Valbury Sekuritas

Di tengah penantian laporan laba perusahaan tahun 2018, satu sisi sentimen pasar global masih diliputi keterbatasan katalis positif. Kondisi ini mendorong IHSG diperkirakan bergerak mixed, namun akan berakhir dalam ruang zona negatif pada perdagangan hari ini.

Saham pilihan:

BMRI
BSDE
SMRA
MEDC

Panin Sekuritas

Pergerakan IHSG akan lebih banyak dipengaruhi oleh sentimen global, yaitu penantian hasil dari rencana pertemuan AS dan China. Suasana yang semakin kondusif diharapkan damai dagang akan terealisasi, namun investor tetap akan menunggu hasil pertemuan tersebut.

Di sisi lain, anjloknya harga minyak dunia akan membawa angin segar untuk IHSG karena akan membuat rupiah berpeluang menguat.

Saham pilihan:
PSAB
MNCN
HRUM
TOWR

Binaartha Sekuritas

Berdasarkan daily pivot dari Bloomberg, support pertama maupun kedua memiliki range pada 6427.993 hingga 6397.273. Sementara itu, resistance pertama maupun kedua memiliki range 6495.259 hingga 6531.805.

Berdasarkan indikator, MACD dan Stochastic telah membentuk pola dead cross. Di sisi lain, terlihat pola bearish engulfing line candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi pelemahan lanjutan pada pergerakan IHSG sehingga berpeluang menuju ke area support.

Saham pilihan:
ERAA
KRAS
HMSP
MYOR

MNC Sekuritas

Penutupan IHSG kemarin terkoreksi sebesar 0,4% ke level 6,458 dan jika diperhatikan tekanan jual mulai membesar. Apabila IHSG tutup di bawah level 6,400 maka uptrend IHSG diperkirakan selesai dan memulai fase koreksi wave iv ke level 6,350.

Saham pilihan:
WTON
JPFA
TRAM

(prm)

Let's block ads! (Why?)

Baca Di sini https://www.cnbcindonesia.com/market/20190129082310-17-52774/siap-siap-trading-simak-rekomendasi-saham-hari-ini

Siap-siap, Bagasi Citilink Kena Tarif Mulai 8 Februari - detikFinance

Jakarta - Maskapai berbiaya murah (low cost carrier/LCC) Citilink Indonesia akan memberlakukan bagasi berbayar di seluruh penerbangan domestik.

Hal tersebut diatur dalam Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) Republik Indonesia Nomor PM 185 Tahun 2015 mengenai Standar Pelayanan Penumpang Kelas Ekonomi.

Kapan mulai diberlakukan? Berapa tarifnya? Baca halaman selanjutnya untuk tahu informasi selengkapnya.

(ang/ang)

Let's block ads! (Why?)

Baca Di sini https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-4404646/siap-siap-bagasi-citilink-kena-tarif-mulai-8-februari

Ini Alasan Citilink Hapus Layanan Bagasi Gratis - KOMPAS.com

JAKARTA, KOMPAS.com - Maskapai Citilink akan segera menerapkan bagasi berbayar bagi para penumpang rute domestiknya.

Direktur Niaga Citilink Indonesia Benny Rustanto mengatakan, pihaknya terpaksa melakukan hal tersebut agar tetap bisa bertahan di industri penerbangan Indonesia.

"Kita juha harus bisa sedikit berinovasi, ujung-ujungnya (agar) bisa survive tetap layani penumpang kita. Kita tak mau Citilink berhenti atau stop operation selamanya, sehingga kita lakukan bagasi tercatat dengan biaya," ujar Benny di Jakarta, Senin (28/1/2019).

Baca juga: Citilink Terapkan Bagasi Berbayar Mulai 8 Februari 2019

Benny menambahkan, biaya operasional di industri penerbangan sangat tinggi. Atas dasar itu, perusahaan harus melakukan efisiensi dan terobosan bisnis agar bisa bertahan.

Namun, dia memastikan faktor keselamatan tetap diutamakan.

"Kita bisa lihat bagaimana perusahaan penerbangan harus survive. Banyak cara untuk meng-generate revenue yang baru sehingga apa yang kita lakukan agar bisa tetap terbang layani penumpang. Ini bagian survival," kata Benny.

Penerapan bagasi berbayar ini akan mulai dilakukan pada 8 Februari 2019. Nantinya, para penumpang yang membawa barang bawaan lebih dari 7 kilogram ke dalam kabin pesawat akan dikenakan biaya.

Baca juga: Hapus Bagasi Gratis, Citilink Tawarkan Sejumlah Promo

Khusus penumpang Citilink Indonesia rute internasional serta penumpang yang telah menjadi anggota Supergreen dan Garudamiles atau penumpang yang membeli 'Green Seat' akan tetap mendapatkan gratis bagasi 10 kilogram.

Sedangkan bagi member Citilink Citisport akan mendapatkan gratis 20 kilogram untuk perlengkapan olah raga (sports equipment) dan gratis tambahan 10 kilogram untuk bagasi tercatat.


Let's block ads! (Why?)

Baca Di sini https://ekonomi.kompas.com/read/2019/01/29/054500726/ini-alasan-citilink-hapus-layanan-bagasi-gratis

Hapus Bagasi Gratis, Citilink Janji Tak Ada Kasus Pencurian Bagasi - KOMPAS.com

JAKARTA, KOMPAS.com - Maskapai Citilink akan menghapus layanan bagasi gratis bagi para penumpang rute domestiknya mulai 8 Februari 2019.

Direktur Niaga Citilink Indonesia Benny Rustanto mengatakan, pihaknya akan memperketat pengamanan bagi barang bawaan penumpang. Hal tersebut dilakukan agar tak terjadi kasus pencurian bagasi penumpang.

"Mengenai mitigasi, kita menambahkan personel avsec, kita (juga) melakukan training. Menambah SOP sesuai dengan apa yang dilakukan," ujar Benny di Jakarta, Senin (28/1/2019).

Baca juga: Citilink Terapkan Bagasi Berbayar Mulai 8 Februari 2019

Selain itu, lanjut Benny, pihaknya juga akan menyediakan tempat pembelian bagasi di konter check in Citilink di Bandara. Nantinya, akan ditempatkan personel pengamanan bandara di lokasi tersebut.

"Kalau jaminan keamanan kita di Citilink tidak ada kompromi, kita komit. Kita lakukan kerja sama dengan aviation security, yang sudah mempunyai sertifikasi khusus di airport (unuk) memastikan berjalan sesuai SOP," kata Benny.

Penerapan bagasi berbayar ini akan mulai dilakukan pada 8 Februari 2019. Nantinya, para penumpang yang membawa barang bawaan lebih dari 7 kilogram ke dalam kabin pesawat akan dikenakan biaya.

Baca juga: Tarif Bagasi Citilink Mulai Rp 9.000 Per Kilogram

Khusus penumpang Citilink Indonesia rute internasional serta penumpang yang telah menjadi anggota Supergreen dan Garudamiles atau penumpang yang membeli 'Green Seat' akan tetap mendapatkan gratis bagasi 10 kilogram.

Sedangkan bagi member Citilink Citisport akan mendapatkan gratis 20 kilogram untuk perlengkapan olah raga (sports equipment) dan gratis tambahan 10 kilogram untuk bagasi tercatat.


Let's block ads! (Why?)

Baca Di sini https://ekonomi.kompas.com/read/2019/01/28/214225226/hapus-bagasi-gratis-citilink-janji-tak-ada-kasus-pencurian-bagasi

Hapus Bagasi Gratis, Citilink Tawarkan Sejumlah Promo - KOMPAS.com

JAKARTA, KOMPAS.com - Maskapai Citilink akan menghapus layanan bagasi gratis bagi para penumpang rute domestiknya mulai 8 Februari 2019.

Direktur Niaga Citilink Indonesia Benny Rustanto mengatakan, para penumpang masih bisa mendapatkan bagasi gratis asal telah bergabung menjadi member Super Green.

" Penumpang member Supergreen dan Garudamiles akan tetap mendapatkan gratis bagasi 10 kilogram," ujar Benny di Jakarta, Senin (28/1/2019).

Selain itu, lanjut Benny, penumpang yang membeli green seat juga tetap mendapat gratis biaya bagasi 10 kilogram.

Baca juga: Citilink Terapkan Bagasi Berbayar Mulai 8 Februari 2019

Selanjutnya, bagi member Citilink Citisport akan mendapatkan gratis 20 kg untuk perlengkapan olah raga (sports equipment) dan gratis tambahan 10 kg untuk bagasi tercatat.

Penumpang Citilink Indonesia juga dapat membeli paket bagasi sebelum keberangkatan untuk mendapatkan harga yang lebih terjangkau dengan potongan harga sampai dengan 40 persen.

"Pembelian tersebut minimal 4 jam sebelum keberangkatan. Itu masih harga hemat," kata Benny.

Pembelian paket bagasi dapat dilakukan di website resmi Citilink. Sementara bagi penumpang yang sudah berada di bandara, dapat membeli bagasi tercatat langsung di counter check in atau customer service Citilink Indonesia.


Let's block ads! (Why?)

Baca Di sini https://ekonomi.kompas.com/read/2019/01/28/204452126/hapus-bagasi-gratis-citilink-tawarkan-sejumlah-promo

Bagasi Citilink Tak Lagi Gratis, Ini Kisaran Tarif Paketnya - Tempo.co

TEMPO.CO, Jakarta - Penumpang maskapai Citilink Indonesia mesti merogoh kocek untuk bagasi tercatat mulai Jumat, 8 Februari 2019. Direktur Niaga Citilink Indonesia Benny Rustanto menyebut bagasi tercatat tersebut dapat dibeli salah satunya dengan sistem paket.

Simak: Tarif Bagasi Citilink Resmi Berlaku Awal Februari

"Banyak paket yang kami tawarkan kepada penumpang sesuai dengan kebutuhannya, misalnya 5, 10, 15, hingga 20 kilogram," ujar dia di Auditorium Garuda Indonesia, Jakarta, 28 Januari 2019. 

Bila ketika menjelang keberangkatan penumpang ternyata butuh bagasi lebih, mereka dapat membelinya di counter check-in dengan hitungan tarif per kilogram. Benny tidak menyebut secara gamblang perbandingan harga apabila bagasi dibeli secara paket dan dibeli perkilogram. 

"Kalau dikatakan hemat, sama hematnya, tapi lebih hemat kalau beli paketan," kata Benny. Ia berharap dengan adanya kebijakan bagasi berbayar ini, para penumpang bisa lebih mengetahui kebutuhannya sendiri. "Jadi smart-travel, tahu berapa banyak yang diperlukan."

Benny mengatakan kisaran tarif bagasi tercatat itu sangat bervariasi berdasarkan jauh penerbangan. Yang termurah adalah mulai dari Rp 9.000 per kilogram, dan yang tertinggi adalah pada kisaran Rp 25.000 - 30.000 per kilogram. 

"Di situ nanti kita akan lihat, penumpang bisa lihat kebutuhan ke mana dia akan pergi, dan berapa kilogram dia butuhkan, nah penumpang pasti akan berbeda di mana dia pergi di atas satu jam, dibanding  dengan yang penerbangan di atas dua jam, ada penghitungan khusus," ujar Benny. Tarif bagasi itu akan segera dirilis pada pekan ini.

Ihwal tarif bagasi, Benny mengatakan nantinya juga ada sejumlah promo yang bisa didapatkan penumpang untuk mengurangi biaya bagasi tersebut. Salah satu caranya, ujar Benny, adalah dengan mendaftar sebagai member Supergreen dan Garudamiles secara gratis di situs maskapai. "Penumpang member Supergreen dan Garudamiles akan tetap mendapatkan gratis bagai 10 kilogram," kata dia.

Bagasi gratis 10 kilogram juga bisa didapat oleh penumpang yang membeli 'Green Seat'. Di samping itu, member Citilink Citisport juga akan mendapatkan gratis 20 kilogram untuk perlengkapan olah raga dan gratis tambahan 10 kilogram untuk bagasi tercatat.

Selain promo member, Benny mengatakan para penumpang Citilink juga bisa mendapatkan potongan harga sampai dengan 40 persen bila membeli paket bagasi sebelum keberangkatan. "Pembelian bisa dibeli maksimal 4 jam sebelum keberangkatan, itu masih disebut harga hemat," ujar dia.

Meski bagasi untuk maskapai pelat merah itu tidak lagi gratis, Benny mengatakan penumpang masih diperbolehkan untuk membawa satu buah barang bawaan ke dalam kabin dengan berat maksimal 7 kilogram dan dimensi maksimal 58 centimeter x 46 centimeter x 23 centimeter tanpa biaya tambahan. 

Adapun penumpang Citilink yang telah membeli tiket sebelum tanggal 8 Februari 2019 masih berhak mendapatkan bagasi gratis hingga 20 kilogram meski untuk jadwal penerbangan melebihi tanggal tersebut. Pembelian bagasi itu dapat dilakukan di situs resmi maskapai paling lambat empat jam sebelum keberangkatan. Sementara, penumpang yang sudah berada di bandara bisa membeli bagaasi tercatat langsung di counter check-in atau customer service.

Let's block ads! (Why?)

Baca Di sini https://bisnis.tempo.co/read/1169734/bagasi-citilink-tak-lagi-gratis-ini-kisaran-tarif-paketnya