JAKARTA, KOMPAS.com - Managing Director Lion Air Group Daniel Putut mengaku penghapusan bagasi gratis bagi penumpang rute domestik dilakukan setelah perusahaannya melakukan kajian mendalam.
Kajian itu dilakukan setelah melihat perubahan perilaku konsumen di industri penerbangan nasional.
"Maaf kami harus terjadi bisnis proses. Penerapan ini (penghapusan bagasi gratis) tak tiba-tiba, ada analisa market sejak 2010," ujar Daniel saat rapat kerja dengan Komisi V DPR RI, Selasa (29/1/2019).
Putut menjelaskan, pertumbuhan pasar transportasi udara selama periode 2010 hingga 2015 tumbuh dua digit. Kisaran angka pertumbuhannya mencapai 13 sampai 15 persen.
Baca juga: Hari Ini Tarif Bagasi Lion Air Berlaku
Namun, setelah 2015 pertumbuhan pasar turun drastis. Penurunan tersebut mencapai 7 persen dalam tiap tahunnya.
"Kita bicara sustainability industry. Kita harus ada langkah strategis," kata Putut.
Setelah analisis market tersebut, akhirnya Lion dan Wings Air menetapkan akan menghapuskan layanan bagasi gratis bagi para penumpang rute domestiknya.
"Ada perubahan bisnis proses, tapi tidak serta merta dan (prosesnya) cukup panjang. Pesawat yang kita pesan cukup banyak. Terpaksa kami melakukan bisnis proses seperti ini," ucap dia.
Baca juga: Kemenhub Pantau Pemberlakukan Bagasi Berbayar Lion Air
Sebelumnya, maskapai Lion dan Wings Air telah menghapus layanan bagasi gratis bagi para penumpangnya mulai 22 Januari 2019. Dengan begitu, para penumpang hanya digratiskan membawa barang ke dalam kabin pesawat sebesar 7 kilogram.
Langkah kedua maskapai itu pun diikuti oleh Citilink. Anak perusahaan Garuda Indonesia itu akan menghapus layanan bagasi gratis pada 8 Februari 2019.
Baca Di sini https://ekonomi.kompas.com/read/2019/01/30/063000726/lion-air--penghapusan-bagasi-berbayar-sudah-dikaji-sejak-2010
No comments:
Post a Comment