Selama ini penjualan avtur dikuasai oleh PT Pertamina (Persero) sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mengatur BBM di Indonesia.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menilai harga avtur selama ini terlalu mahal dibanding negara lain dan dimonopoli perusahaan pelat merah itu
Berikut pernyataan lengkap Jokowi terkait harga avtur yang disampaikan Jokowi saat Gala Dinner Peringatan HUT ke-50 Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) di Grand Sahid Jakarta, Senin (11/2/2019) malam:
Tadi kan saya sudah jelaskan, karena monopoli harganya jadi tidak kompetitif. Bandingkan harga avtur di situ dengan yang di dekat-dekat kita. Terpaut kurang lebih 30-an persen dan itu yang harus dibenahi. Sehingga kalau nanti harganya sama dengan negara lain, ada yang namanya daya saing, ada competitiveness. Kalau ini terus-terusan ya nanti pengaruhnya ke harga tiket pesawat.
Karena, harga avtur itu menyangkut 40% dari cost yang ada di tiket pesawat. Besok saya panggil saja.
Pertamina juga tanggung beban kan, Pak?
Ah, Pertamina kemarin laporan lisan ke saya untungnya di atas Rp 20 triliun kok.
Ada yang mau masuk memangnya (untuk pasok avtur)?
Loh banyak yang mau, ngantrilah. Saya pastikan ngantri.
Ini upaya agar tiket murah?
Bukan, semuanya. Ini kompetisi, kalau ada kompetisi kalau ada persaingan yang sehat pasti akan ada efisiensi di cost yang ada, larinya ke situ.
No comments:
Post a Comment