KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Peningkatan kinerja PT Waskita Karya Tbk (WSKT) pada tahun lalu memang sudah diperkirakan oleh analis. Namun, pertumbuhan kinerja emiten pelat merah ini berhasil melampaui prediksi.
Pada tahun lalu, laba WSKT meroket 131,72% year-on-year (yoy) menjadi Rp 4,20 triliun. Lonjakan ini ditopang oleh pertumbuhan pendapatan yang berhasil tumbuh sangat tinggi, yaitu 90,04%, menjadi Rp 45,21 triliun.
Pertumbuhan ini jauh melampaui perkiraan analis. Konsensus analis Bloomberg memperkirakan pertumbuhan pendapatan WSKT di tahun lalu hanya mencapai 74,7% yoy menjadi Rp 41,74 triliun. Pertumbuhan laba juga diprediksi hanya mencapai 88,8% yoy menjadi Rp 3,21 triliun.
Analis Paramitra Alfa Sekuritas William Siregar menilai, pertumbuhan kinerja emiten konstruksi BUMN ini sangat luar biasa pada tahun lalu. "Namun, jika dilihat pertumbuhan ini sejalan dengan gencarnya upaya pemerintah untuk membangun infrastruktur di berbagai daerah di Indonesia," pungkasnya kepada KONTAN, Kamis (1/3).
Hal ini pun bakal mempengaruhi pergerakan saham WSKT hingga 2019 mendatang. Pasalnya, ia yakin menjelang Pemilu presiden tahun depan pemerintah akan berusaha untuk segera menyelesaikan janji-janji politik yang dibuat pada saat kampanye dulu bisa selesai sebelum pemilu dilaksanakan.
Jika merujuk pada sejarah, harga saham WSKT untuk dua tahun ke depan bakal diperkirakan bisa meningkat hingga 100% yoy. Pasalnya, pada Pemilu 2014 lalu, harga saham WSKT tercatat naik sebesar 257% yoy. "Sebab, tahun politik biasanya memiliki korelasi positif ke saham konstruksi, termasuk WSKT," ungkapnya.
Pencabutan moratorium untuk 38 proyek elevated yang dilakukan pemerintah juga jadi sentimen positif bagi saham WSKT. Walaupun hari ini harga saham WSKT masih cenderung stagnan, William yakin hal ini bisa mendorong harga saham WSKT setidaknya untuk beberapa minggu ke depan.
Ia melihat saham ini masih layak dikoleksi bagi para investor. Namun, saham ini lebih baik dijadikan instrumen investasi jangka panjang. Hal ini lantaran proses konstruksi jalan dan jembatan membutuhkan waktu yang cukup panjang.
"Sehingga, dampak ke harga sahamnya relatif membutuhkan waktu yang jauh lebih lama dibanding saham non-konstruksi," kata William. Ia merekomendasikan buy saham WSKT dengan target harga di kisaran Rp 3.800-Rp 4.200 per saham.
Editor: Dupla Kartini
No comments:
Post a Comment