"BI akan terus mengkaliberasi perkembangan ekonomi dan keuangan domestik dan global untuk memanfaatkan masih adanya ruang untuk kenaikan suku bunga secara terukur," terang Perry.
Perry mengakui probabilitas untuk kenaikan suku bunga acuan ada namun secara terukur. Kenaikan suku bunga itu akan disesuaikan dengan perkembangan inflasi, global, kondisi suku bunga dan beberapa hal lain. Ia meyakinkan akan memilih waktu yang tepat untuk menaikan suku bunga.
Sebelumnya, hari ini, Rabu (30/5) BI menaikan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 4,75 persen. Keputusan itu kata Perry merupakan bagian dari langkah kebijakan jangka pendek BI untuk menstabilkan nilai tukar rupiah.
Hal itu juga dilakukan untuk meredam risiko di pasar keuangan global dengan kebijakan preemtif dan front-loading di samping tetap konsisten untuk menjaga inflasi 2018-2019 agar terkendali sesuai target di kisaran 3,5 persen plus minus satu.
Dengan demikian dalam satu bulan terakhir BI sudah menaikan suku bunga acuannya sebanyak dua kali dengan masing-masing besaran 25 bps.
No comments:
Post a Comment