Thursday, May 24, 2018

Perry Warjiyo Dilantik, Rupiah Menguat Sentuh Rp14.165

Jakarta, CNN Indonesia -- Nilai tukar rupiah menguat 0,31 persen atau 44 poin ke posisi Rp14.165 per dolar Amerika Serikat (AS) pada pertengahan hari ini, Kamis (24/5).

Padahal, pada pembukaan pagi tadi, rupiah masih berada di Rp14.192 per dolar AS dan sempat melemah hingga menembus Rp14.213 per dolar AS.

Penguatan rupiah merupakan yang tertinggi kedua setelah yen Jepang yang menguat hingga 0,57 persen. Lalu, mengekor rupiah, rupee India menguat 0,1 persen, won Korea Selatan 0,04 persen, dan dolar Hong Kong 0,03 persen.


Sedangkan ringgit Malaysia melemah 0,04 persen, renmimbi China minus 0,06 persen, baht Thailand minus 0,13 persen, dan peso Filipina minus 0,22 persen.
Beralih ke mata uang negara maju, franc Swiss menguat 0,24 persen, pound sterling Inggirs 0,07 persen, dan euro Eropa 0,01 persen. Namun, rubel Rusia melemah 0,07 persen dan dolar Kanada minus 0,17 persen.

Ekonom dari Institute Development for Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira Adinegara mengatakan penguatan rupiah didorong oleh pelantikan Perry Warjiyo sebagai Gubernur Bank Indonesia (BI) yang baru, menggantikan Agus D.W Martowardojo.

Menurutnya, pernyataan Perry sudah sangat jelas, khususnya terkait pengaturan kebijakan moneter melalui suku bunga acuan untuk menstabilkan nilai tukar rupiah.


"Pernyataannya ini cukup membuat pasar bereaksi positif. Sosok Perry dianggap lebih memahami kebijakan moneter karena berasal dari internal BI," katanya kepada CNNIndonesia.com, Kamis (24/5).

Direktur Utama PT Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan sedikit banyak mungkin penguatan rupiah terjadi karena pasar merespons Gubernur BI baru, Perry Warjiyo.

"Pasar langsung merespon pelantikan Perry, mungkin pasar seakan melihat bahwa Perry memiliki amunisi bagus untuk kebijakan BI ke depan dan stabilisasi rupiah," imbuhnya.


Kendati demikian, ia melihat mungkin pasar baru akan seutuhnya merespons bos baru BI itu pada esok hari. "Kalau hari Jumat semakin kuat, mungkin ini berpengaruh," tutur dia.

Di sisi lain, Ibrahim melihat ada pula sentimen global yang lebih berdampak ke pergerakan rupiah, yaitu pernyataan Dewan Gubernur bank sentral AS, The Federal Reserve yang belum memberi sinyal kenaikan suku bunga acuannya.

"Pernyataan Gubernur The Fed yang lebih dovish (agresif), membuat respons pasar berbeda. Karena sebelumnya pasar telah berekspektasi bahwa suku bunga acuan The Fed akan dinaikkan," tandasnya.


Usai dilantik, Perry mengeluarkan pernyataan yang seakan memberi sinyal bahwa bank sentral nasional di bawah pimpinannya akan kembali mengatur tingkat suku bunga acuan (7 Days Reverse Repo Rate/7DRRR).

Hal ini dilakukan demi menstabilkan rupiah yang beberapa bulan ini terkapar hingga sempat menyentuh Rp14.200 per dolar AS.

"Kemarin sudah dinaikkan 25 basis poin, nanti juga merencanakan untuk lebih preventif, lebih frontloading, lebih ahead the curves dalam respons kebijakan suku bunga," pungkasnya. (bir)

Let's block ads! (Why?)

Baca Di sini https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20180524145717-532-300987/perry-warjiyo-dilantik-rupiah-menguat-sentuh-rp14165

No comments:

Post a Comment