Menteri BUMN Rini Soemarno menjamin mahasiswa-mahasiswa yang mengikuti program magang bersertifikasi tidak sekedar melakukan pekerjaan seperti penggandaan dokumen (fotocopy) atau membuat kopi.
Rini saat diskusi di Auditorium Program Pendidikan Vokasi UI, Depok, Kamis, menjelaskan program yang baru pertama kali digelar itu akan dilakukan dengan adanya pemantauan (monitoring) sehingga tujuan program untuk mendapatkan hasil yang efektif.
"Seharusnya memang magang itu bukan untuk 'fotocopy'. Biarpun saya dulu pertama kali masuk Citibank kerjanya 'fotocopy' sama bikin kopi buat bos-bos. Ya sudahlah, masuknya begitu pertama kali sebagai 'trainee'. Makanya nanti harus ada sistem pengawasan," katanya.
Menurut dia, sistem pengawasan diharapkan dapat mendorong efektivitas program magang bersertifikat. Pasalnya, Rini menyebut tujuan program itu adalah untuk mendapatkan sumber daya manusia yang dibutuhkan.
"Saya meyakini suatu program itu tidak efektif kalau tidak 'win win'. Yang memberikan vokasi haus 'win' yang ikut program juga 'win'. Karena itu kita sama-sama beri masukan kepada tim apa yang kurang di kita dan apa yang kurang di pprogram vokasi," katanya.
Rini juga mendorong mahasiswa yang ikut program magang untuk bisa berani mengkritisi dan memberi masukan terkait program yang diikutinya. Komunikasi antara peserta magang dan pemberi magang penting untuk masa depan dalam mempersiapkan sumber daya manusia berkualitas.
"Jadi tidak hanya ecek-ecek yang penting beres. Tidak begitu," ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum Forum Human Capital Indonesia (FHCI) Herdy Harman meyakini program tersebut akan berjalan dengan lancar karena magang bersertifikat ditujukan sesuai kebutuhan industri.
Dengan persiapan hammpir setahun, Herdy mengatakan putaran pertama program magang bersertifikat akan dimulai Juli setelah diluncurkan Juni ini.
"Ini program yang sesuai sekali karena mempertemukan pasokan dan permintaan. Anak magang bikin kopi saja tidak akan sempat karena ada panduannya, tutorial apa yang akan dilakukan mereka. Lalu dimonotoring agar tepat guna," katanya.
Sementara itu Direktur Program Pendidikan Vokasi UI Sigit Pranowo Hadiwardoyo menyambut positif keseriusan Kementerian BUMN dalam program tersebut. Untuk program tersebut, pihaknya telah terlebih dahulu melakukan seleksi.
"FHCI juga menjanjikan magangnya ditempatkan tidak sekedar menerima. Jadi diterima sekian orang karena ada yang kosong sekian," katanya.
Dalam putaran pertama program magang bersertifikat itu, akan ada sekitar 100 mahasiswa Program Pendidian Vokasi UI yang akan magang di 12 BUMN di berbagai sektor. Program magang berlangsung selama enam bulan diikuti dengan sertifikasi kompetensi.
Baca Di sini https://www.wartaekonomi.co.id/read185698/bu-rini-ternyata-pernah-jadi-tukang-fotocopy.html
No comments:
Post a Comment