IHSG pun ikut terpental jauh hingga 2,07 persen ke level 5.667 pada penutupan sore ini, setelah bergerak di antara level 5.661-5.801.
Mengutip investing.com, nilai tukar rupiah pada pukul 16.00 WIB berada di area Rp14.389 per dolar AS. Angka itu turun 1,09 persen atau 154,5 poin dari sebelumnya di level Rp14.233 per dolar AS.
"Pelemahan rupiah ini menjadi sentimen negatif untuk kinerja ekonomi," ungkap Kepala Riset LBP Institute Lucky Bayu Purnomo kepada CNNIndonesia.com.
Selain karena rupiah, penantian keputusan Bank Indonesia (BI) terhadap peluang kenaikan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin juga menambah beban bagi indeks hari ini.
Seperti diketahui, BI akan mengumumkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) terkait penentuan suku bunga acuan besok sekitar pukul 14.00 WIB.
"Peluang kenaikan suku bunga acuan menjadi lima persen dari 4,75 persen membuat IHSG terkoreksi," sambung Lucky.
Makanya, ia berpendapat sebaiknya Bank Sentral Indonesia itu tak mengubah suku bunga acuan saat ini untuk menenangkan pelaku pasar modal yang sedang panik.
"Tidak mengubah artinya tidak menaikkan dan menurunkan. Sebaiknya ya sudah di 4,75 persen saja karena pasar sudah dibayangi sentimen negatif sejak satu bulan lalu," papar Lucky.
Lucky melanjutkan, pelemahan IHSG ini juga kelanjutan dari respons pelaku pasar terhadap penurunan indeks Dow Jones di bursa saham Wall Street, di mana salah satu penyebabnya dari perang dagang antara AS dengan China dan Eropa.
Sore ini, tiga indeks utama di bursa saham Wall Street terlihat bertengger di zona merah. Dow Jones turun 0,68 persen, S&P500 turun 0,86 persen, dan Nasdaq Composite turun 1,54 persen.
"Dow Jones satu minggu terakhir melemah," imbuh Lucky.
Senada, Analis Danpac Sekuritas Harry Wijaya menyebut IHSG memang sedang dalam tren penurunan karena nilai tukar rupiah yang terus tertekan.
Dengan kondisi seperti, kata Harry, jika BI menaikkan suku bunga acuan maka bukan tidak mungkin IHSG keok hingga ke level 5.500-5.100.
"Masih berada dalam tren pelemahan, rupiah juga melemah. Level support terdekat IHSG di 5.500," tutur Harry.
Menariknya, jumlah dana asing yang keluar dari pasar saham hari ini tak sampai Rp1 triliun meski IHSG terjungkal hingga dua persen.
Berdasarkan data RTI Infokom, pelaku pasar tercatat jual bersih (net sell) sebesar Rp691,87 miliar, sedangkan jumlah net sell di pasar reguler sebesar Rp654,06 miliar. (lav/lav)
Baca Di sini https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20180628163129-92-309849/ihsg-terpental-ke-level-5667-diterpa-rupiah-dan-suku-bunga
No comments:
Post a Comment