Friday, June 1, 2018

Penyebab Garuda Indonesia Yakin Pilotnya Tak Akan Mogok Kerja

TEMPO.CO, Jakarta - Vice President Corporate Secretary PT Garuda Indonesia Tbk. Hengki Heriandono mengatakan pihaknya yakin sebagian besar karyawan perusahaan pelat merah tidak akan melakukan mogok kerja. Hal itu ia yakini karena tidak adanya isu terkait kesejahteraan karyawan.

“Kami sudah mendapat informasi dari sumber-sumber yang kami percayai bahwa sebagian besar tidak akan mogok,” kata Hengki saat dihubungi Tempo, Jumat, 1 Juni 2018. "Jadi harusnya sebagian besar karyawan tidak akan mogok."

Baca: Pilot Ancam Mogok, Jokowi Diminta Bantu Perbaiki Kinerja Garuda

Sebelumnya, Ketua Harian Serikat Karyawan Garuda (Sekarga) Tomy Tampati memastikan segera menggelar mogok kerja karyawan maskapai pelat merah itu. "Karena tidak ada respons dari pemerintah, tenggang waktu habis kami sampai 2 Juni besok," katanya. Rencana mogok kerja dalam waktu dekat ini akan diikuti oleh 1.300 pilot yang tergabung dalam Asosiasi Pilot Garuda (APG) dan 5.000 kru Garuda. 

Menurut Tomy, karyawan dan pilot Garuda Indonesia sepakat melakukan aksi mogok kerja karena cara ini adalah jalan satu-satunya untuk menyelamatkan maskapai ini dari keterpurukan. "Kami tidak mau nasib Garuda sama dengan Merpati (maskapai pelat merah yang ditutup karena bangkrut)."

Presiden APG Kapten Bintang Handono menambahkan, semua kru dan karyawan Garuda sepakat aksi mogok adalah jalan satu-satunya untuk melakukan misi penyelamatan perusahaan yang kian hari makin terpuruk. "Kami tidak mau berakhir seperti Merpati (maskapai badan usaha milik negara/BUMN yang tutup karena bangkrut)," ucapnya.

Bintang mengatakan APG dan Sekarga telah menyampaikan rencana mogok dan tuntutan mereka kepada pemerintah setahun lalu. Hal yang sama mereka lakukan pada 2 Mei lalu dengan memberikan waktu kepada pemerintah hingga 30 hari kerja. "Kalau dihitung, tenggat waktu sudah hampir habis dan waktu kami unjuk rasa semakin dekat," tuturnya.

Lebih jauh, Hengki menjelaskan ada dua tuntutan yang diinginkan oleh Sekarga dan APG kepada pihak Garuda Indonesia yakni mengurangi jajaran direksi yang berjumlah 8 menjadi 6 orang dan mengganti direksi dengan pihak-pihak yang memiliki pengalaman di aviasi maupun internal Garuda Indonesia. “Sebenarnya kedua tuntutan ini di luar dari kewenangan Garuda Indoensia sekarang, karena itu kewenangan pemegang saham yang dalam hal ini BUMN,” kata dia.

Hengki juga menjelaskan pihak manajemen Garuda Indonesia sudah sering kali mengajak Sekarga dan APG untuk berdiskusi mencari jalan tengah dari permasalahan yang ada. “Kami harap tidak terjadi mogok kerja. Sudah berkali-kali membuka ruang diskusi. Namun ketika kami undang, mereka menolak datang,” katanya.

Let's block ads! (Why?)

Baca Di sini https://bisnis.tempo.co/read/1094581/penyebab-garuda-indonesia-yakin-pilotnya-tak-akan-mogok-kerja

No comments:

Post a Comment