Direktur Teknik MAB Bambang Tri Soepandji mengatakan uji coba tersebut untuk mencari kelemahan pada sistem kelistrikan bus selama beroperasi.
"Satu minggu ini kami buktikan apakah benar efisien atau tidak," kata Bambang saat dihubungi CNNIndonesia.com, Jumat (31/8).
Menurut Bambang, uji coba tahap pertama ini sebagai evaluasi apakah bus layak untuk digunakan melayani para penumpang di bandar udara Soetta. Dijelaskan Bambang bahwa pihaknya menyediakan tim di lokasi untuk mengantisipasi jika bus ramah lingkungan itu mengalami masalah.
Uji coba di Kompleks Bandara Soekarno-Hatta itu juga dikatakan Bambang sekaligus untuk mengetahui respons dari para penumpang saat menumpangi MAB.
"Jadi kami lihat kesan penumpang bagaimana, pendinginnya juga kami perhatikan, apakah sudah cukup atau belum," ujar dia.
Bambang menjelaskan uji coba ini akan memakan waktu sekitar satu bulan sebelumnya akhirnya bus listrik Moeldoko dinyatakan layak beroperasi di bandar udara. Untuk mengantisipasi kekurangan daya listrik, MAB menyertakan satu unit truk sebagai generator pengisi daya listrik bus.
"Jadi dengan satu kali pengisian bisa 300 km kalau jalan lancar. Itu diperkirakan bisa beroperasi selama 20 jam dalam sehari untuk uji coba ini," ucap Bambang.
Bus listrik MAB pertama kali diperkenalkan pada Gaikindo Indonesia International Commercial Vehicle Expo (GIICOMVEC) 2018, berlangsung mulai 1-4 Maret 2018, di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan.
Bus dengan dimensi panjang 12 meter itu disokong pendingin udara TSD-LE Sanden dengan spesifikasi 400-800 VDC. Sedianya, bus ramah lingkungan ini mampu menampung 60 penumpang. Bus ini tersemat motor listrik HYYQ 800-1200 dengan tipe permanent magnetic synchronous motor atau PMSM.
[Gambas:Video CNN] (mik)
Baca Di sini https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20180831170222-384-326604/bus-listrik-moeldoko-mulai-beroperasi-di-bandara
No comments:
Post a Comment