JAKARTA, KOMPAS.com - CEO Freeport McMoran Richard Adkerson mengapresiasi rampungnya proses divestasi saham PT Freeport Indonesia (PTFI).
Melalui induk holding BUMN pertambangan, PT Indonesia Asahan Alumunium (Persero), pihak Indonesia memegang mayoritas 51 persen.
Dia juga memastikan tahapan itu diakhiri dengan perjanjian jual beli yang dilakukan Inalum dengan Freeport di Kementerian ESDM, Kamis (27/9/2018) sore.
"Perjanjian jual beli ini sudah definitif (pasti). Tidak ada perubahan lagi pada harga, sudah disepakati di perjanjian terdahulu," kata Adkerson usai penandatanganan perjanjian jual beli terlaksana.
Secara rinci, Inalum memiliki 51,23 persen saham Freeport di mana nantinya Pemda Papua juga akan memperoleh 10 dari 100 persen kepemilikan Indonesia di PTFI.
Saham 51,23 persen itu juga telah divaluasi sebelumnya dengan kesepakatan nilai sebesar 3,85 miliar dollar AS atau setara dengan Rp 56 triliun.
Ke depan, Adkerson berharap Freeport bisa mendapatkan stabilitas dalam menjalankan bisnisnya di Indonesia. Terlebih, Freeport sedang merencanakan eksplorasi lanjut, dari tambang terbuka atau open pit menjadi tambang bawah tanah atau underground.
"Ini adalah win-win solution. Freeport butuh kepastian untuk operasional di masa mendatang, dengan Inalum memegang 51 persen dan kami 49 persen. Kami akan bekerja sama dengan Inalum untuk meneruskan bisnis yang berkelanjutan," tutur Adkerson.
Dalam mengambil 51 persen saham Freeport, Inalum menerima pendanaan dari sindikasi 11 bank asing. Direktur Utama Inalum Budi Gunadi Sadikin mengatakan, pihaknya akan membayar penuh Rp 56 triliun itu paling lambat November setelah pembiayaan dari sindikasi bank cair.
Baca Di sini https://ekonomi.kompas.com/read/2018/09/28/055600426/indonesia-mayoritas-saham-pt-fi-ini-komentar-bos-freeport
No comments:
Post a Comment