VIVA – Ribuan karyawan Google menggelar aksi walkout pada Kamis, 1 November kemarin. Mogok kerja dilakukan tidak hanya di kantor pusat Google di Silicon Valley, California, Amerika Serikat, tetapi serentak di beberapa negara seperti Dublin di Republik Irlandia, Seatlle di AS, Singapura, New Delhi di India, Berlin di Jerman, serta London di Inggris.
Dilansir dari New York Times, Jumat, 2 November 2018, ribuan karyawan melakukan aksi protes di kota New York, AS, yang beberapa di antaranya membawa poster 'OK Google, Really?'. Protes ini dilakukan berkat laporan koran New York Times mengenai pelecehan seksual yang dilakukan sejumlah eksekutif Google, termasuk pencipta Android, Andy Rubin.
Mereka jengah dengan cara perusahaan mengatasi masalah pelecehan. "Saya di sini karena artikel New York Times hanya sampel kecil dari ribuan cerita yang kita punya," kata salah satu karyawan Google yang membantu mengorganisasi aksi walkout, Meredith Whittaker.
Lihat Juga
Dalam artikel itu Andy Rubin muncul. Kabarnya, ia dibayar Google sebesar US$90 juta atau Rp1,3 triliun saat dirinya resign. Padahal investigasi pelecehan seksual dirinya terbukti benar. Setelah laporan itu Google kemudian memecat 48 orang atas tuduhan pelecehan seksual selama dua tahun terakhir. "Lucunya, mereka semua tidak ada satu pun yang menerima pesangon. Beda dengan Andy Rubin," ungkap Meredith.
Aksi protes ini akan digelar pada Kamis, 1 November hingga Minggu, 4 November mendatang. Perlawanan ratusan karyawan kepada bos-bos Google nampaknya telah mencapai puncak. Beberapa bulan terakhir mereka merasa gerah dengan sejumlah keputusan yang dibuat oleh pimpinan mereka, selain kasus pelecehan seksual.
Baca Di sini https://www.viva.co.id/digital/digilife/1090404-ok-google-really-bergema-protes-pelecehan-seksual
No comments:
Post a Comment