Pada Jumat (30/11/2018), kurs acuan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate/Jisdor berada di Rp 14.339. Rupiah menguat 0,48% dibandingkan posisi sehari sebelumnya. Di kurs acuan, rupiah menyentuh posisi terkuat sejak 10 Juli.
Kemarin, rupiah menguat 0,87% sehingga apresiasi sudah terjadi selama 2 hari. Dalam sebulan terakhir, rupiah terapresiasi hingga 5,89%. Namun sejak awal tahun, rupiah masih tekor 5,88% terhadap dolar AS di kurs acuan.
Di pasar spot, rupiah juga garang. Pada pukul 10:14 WIB, US$ 1 dihargai Rp 14.270. Rupiah menguat 0,76% dibandingkan posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya.
Kala pembukaan pasar, rupiah menguat 0,56%. Selepas itu penguatan rupiah sempat terkikis sampai ke kisaran 0,2%.
Namun itu tidak berlangsung lama karena rupiah kembali digdaya di hadapan dolar AS. Rupiah pun mencapai posisi terkuatnya sejak 27 Juni.
Penguatan 0,76% membawa rupiah duduk di posisi runner-up di antara mata uang utama Asia. Rupee India belum tergoyahkan di posisi puncak.
Namun dengan catatan, pasar keuangan Negeri Bollywood belum dibuka sehingga penguatan rupee masih mencerminkan posisi kemarin. Oleh karena itu, sebenarnya rupiah bisa dibilang menjadi mata uang terkuat di Asia di antara mata uang yang sudah diperdagangkan.
Berikut perkembangan nilai tukar dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama Benua Kuning pada pukul 10:15 WIB:
No comments:
Post a Comment