"Mereka [The Fed] menaikkan suku bunga terlalu cepat karena mereka pikir perekonomian sedang baik. Namun saya rasa mereka akan segera memahaminya," kata Trump kepada wartawan di Oval Office, Selasa (25/12/2018), dilansir dari CNBC International.
"Saya memiliki keyakinan yang besar terhadap perusahaan-perusahaan kita. Kita memiliki perusahaan, yang terbaik di dunia, dan mereka berkinerja sangat baik. Mereka memiliki angka-angka yang mencetak rekor. Jadi, saya kira ini adalah kesempatan yang luar biasa untuk membeli [sahamnya]," kata Trump setelah berbicara dengan para tentara AS di. luar negeri melalui video conference.
Saham-saham AS anjlok parah dalam beberapa pekan terakhir akibat kekhawatiran melambatnya pertumbuhan ekonomi. Trump telah beberapa kali menyalahkan The Fed sebagai penyebab timbulnya berbagai tantangan perekonomian.
Ia juga secara terbuka mengritik Gubernur The Fed Jerome Powell yang ia tunjuk sendiri.
Foto: REUTERS/Carlos Barria
|
Berbagai media melaporkan bahwa Trump telah membicarakan kemungkinan memecat Powell dan pada Agustus lalu ia mengatakan tidak senang dengan bos bank sentral AS itu.
Hari Senin, Trump mengatakan "Satu-satunya masalah dalam ekonomi kita adalah The Fed."
Tiga indeks acuan Wall Street ditutup terjun bebas 2% lebih sehari sebelum libur Natal Senin lalu. Dow Jones Induatrial Average amblas 2,91%, S&P 500 minus 2,71%, dan Nasdaq terperosok 5,14%.
S&P 500 sendiri telah kehilangan sekitar 19,8% sejak ditutup di level tertingginya 20 September lalu.
The Fed kembali menaikkan suku bunganya pekan lalu sebagaimana perkiraan pasar. Bank sentral AS diproyeksikan akan kembali menaikkan bunga acuannya tiga kali tahun depan dari sebelumnya empat kali.
Namun, pelaku pasar tetap kecewa sebab mereka memperkirakan tidak akan ada kenaikan lagi tahun depan.
(prm)
Baca Di sini https://www.cnbcindonesia.com/market/20181226063625-17-47917/masih-kesal-trump-kembali-caci-maki-the-fed
No comments:
Post a Comment