Tuesday, February 27, 2018

Pertamina Sebut Kenaikan BBM Nonsubsidi Tak Rugikan Masyarakat Kecil

KUPANG - PT Pertamina Wilayah Nusa Tenggara Timur mengatakan kenaikan harga BBM jenis Pertamax pada Sabtu, 24 Februari 2018 dari Rp8.600 per liter menjadi Rp8.900 per liter mulai pukul 00:00 WIB, akibat naiknya harga minyak dunia.

"Sebenarnya kenaikan harga Pertamax ini sudah menjadi hal yang biasa terjadi, karena memang kenaikannya disesuaikan dengan harga minyak dunia saat ini," kata Branch Marketing Manager PT Pertamina NTT Mardian kepada Antara di Kupang, Selasa.

BERITA TERKAIT +

 Baca juga: Ketersediaan Pasokan BBM Bersubsidi Harus Dijaga

Menurutnya, tak perlu dibesar-besarkan kenaikan harga BBM nonsubsidi tersebut karena memang ini tak merugikan masyarakat kecil.

Ia mengaku heran pascakenaikan BBM jenis Pertamax dan BBM lainnya yang non subsidi banyak sekali meme-meme serta kritikan yang ditujukan baik kepada pemerintah maupun Presiden Joko Widodo.

 Baca juga: BBM 1 Harga Bukan Alasan Pertamax Cs Naik

"Saya heran mengapa dalam beberapa hari terakhir ini muncul berbagai macam kritik soal kenaikan harga Pertamax, Dexlite serta BBM non subsidi kecuali Pertalite," ujarnya.

Sebenarnya kenaikan harga BBM non subsidi ini sudah sering terjadi, bahkan hampir setiap pekan mengalami kenaikan kemudian turun lagi harganya.

 Baca juga: Harga BBM Vivo dan Shell Ikut Naik

Oleh karena itu tidak perlu diinformasikan lagi kepada warga, karena kenaikan harga tersebut tidak membawa dampak buruk terhadap kehidupan masyarakat kecil.

Sebelumnya, Direktur Eksektutif Institute for Essential Services Reform (IESR) Fabby Tumiwa di Jakarta mengatakan, harga BBM non-subsidi berpeluang naik lagi karena dipengaruhi cadangan minyak di pasar dunia yang semakin menipis.

Ia mengatakan bahwa Organization of the Petroleum Exporting Countries/Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak Bumi (OPEC) telah sepakat untuk memotong pasokannya sebesar 1,8 juta barel per hari di negara-negara produsen minyak.

Pada Desember 2017, OPEC juga telah sepakat untuk memangkas produksi minyak hingga akhir 2018, sehingga harga minyak di seluruh dunia ikut terpengaruh dengan kesepakatan tersebut.

Tidak tahu Sementara itu, warga pengguna Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertamax di Kota Kupang mengaku tak mengetahui adanya kenaikan harga Pertamax sejak Sabtu (24/2) lalu.

"Oya? memangnya sudah naik ya...saya justru tak mengetahui bahwa ada kenaikan harga pada Pertamax," kata Jimmy saat ditemui di SPBU Alak, Kota Kupang, Selasa.

Jimmy mengaku bahwa selama ini menggunakan BBM jenis Pertamax untuk kendaraan roda duanya. "Harganya memang di atas Premium dan Pertalite namun lebih aman untuk mesin," katanya.

Ia juga memikirkan untuk beralih ke Pertalite, karena harganya stabil serta oktannya 90 yang kualitasnya berada di atas Premium," ujarnya.

Sebelumnya

1 / 2

Let's block ads! (Why?)

Baca Di sini https://economy.okezone.com/read/2018/02/27/320/1865393/pertamina-sebut-kenaikan-bbm-nonsubsidi-tak-rugikan-masyarakat-kecil

No comments:

Post a Comment