VIVA – Direktur Keuangan PT Blue Bird Tbk (BIRD), Sandy Permadi mengatakan, dengan diambilalihnya Uber Technologies Inc oleh Grab, maka tinggal dua pemain besar di bisnis berbagi tumpangan atau ride sharing di Indonesia.
Menurut dia, pengambilalihan itu tidak membuat konsumen kehilangan pilihan. Sebab, dalam aplikasi Gojek saja tidak hanya melayani ojek online, melainkan berbagai pilihan aplikasi transportasi online lainnya.
"Saya rasa konsumen tidak akan kehilangan pilihan, sebab pasar juga yang menentukan siapa yang akan bertahan dalam industri yang sangat kompetitif saat ini," ujar Sandy dikutip dari CNBC, Selasa 27 Maret 2018.
Ia mengungkapkan, Gojek sampai dengan saat ini masih menjadi andalan konsumen Indonesia, dan Blue Bird juga melakukan kerja sama dengan Gojek. Bahkan, pada Februari lalu terjalin kerja sama yang baik selama satu tahun.
Adapun usaha perseroan dalam mengembangkan usaha, lanjut Sandy adalah bekerjasama dengan pemain digital, dan upaya ini menjadi langkah cepat Blue Bird di lingkungan digital yang tumbuh baik di Indonesia.
Ia pun mengakui, dengan sejumlah kerja sama ini, kinerja Blue Bird dari kuartal ke kuartal tumbuh cukup bagus. Bahkan, tak terpengaruh dengan masuknnya bisnis aplikasi berbagi tumpangan secara online.
Selain itu, Blue Bird juga terus mengembangkan pelayanan transportasi, seperti kami miliki Silver Bird yang melayani transportasi bagi penumpang kelas menengah ke atas.
"Dengan pelayanan yang baik pasar akan menentukan, bahkan pada kuartal I dan II 2017 laba perusahaan tetap tumbuh meski digempur masuknya bisnis transportasi online di Indonesia." (mus)
Baca Di sini https://www.viva.co.id/berita/bisnis/1020658-siapa-yang-tersisih-usai-grab-caplok-uber-di-indonesia
No comments:
Post a Comment