Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Utama (Dirut) baru Perum Bulog, Budi Waseso mengaku ia memang mendengar gosip yang beredar sejak akhir pekan lalu kalau dirinya akan menjadi Dirut Bulog.
Namun, Budi Waseso tidak langsung percaya hingga akhirnya, Jumat (27/4/2018) siang tadi ia dipanggil Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan disahkan menjadi orang nomor satu di perusahaan yang fokus pada penyediaan pangan nasional itu.
"Gosip kan belum pasti jadi saya kan belum tahu benar apa tidak," tutur Budi Waseso saat ditemui di Kementerian BUMN, Jakarta Selatan, Jumat (27/4/2018).
Pria yang kerap disapa Buwas itu mengaku jabatan yang diembannya saat ini adalah sebuah ibadah, sehingga ia akan berusaha bekerja sebaik mungkin.
"Amanah kerja ini harus bekerja sebaik mungkin ya, seperti teman-teman lihat saya, saya ini kan terdidik sebagai pekerja ya, abdi negara jadi ini amanah ibadah saya," kata Budi Waseso.
Baca: Sensasi Test Ride Skutik Bongsor Kymco Xciting 400i dengan Mesin Berkapasitas 400 CC
Baca: Hasil Komparasi Test Ride Honda CBR 250RR, All New Kawasaki Ninja 250R dan KTM RC 250
Budi mengungkapkan, saat dulu ia menjadi Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) ia bertugas untuk mengamankan generasi bangsa, sedangkan saat ini ia bekerja kepentingan perut masyarakat nasional.
"Yang lalu saya bekerja untuk generasi bangsa. Hari ini saya bekerja untuk kepentingan perut masyarakat Indonesia," ungkap Budi Waseso yang mengenakan kemeja putih dan celana hitam.
Diposisi barunya ini, pengganti Djarot Kusumayakti itu berharap dapat terus menjaga kestabilan pangan dalam negeri dan menempas oknum-oknum nakal yang ingin mengganggu kondisi pangan.
"Jadi kepentingan berat tantangan berat mudah-mudahan pangan bisa stabil dan gak ada yang mainin masalah pangan karena ini masalah masyarakat, masalah keoentingan orang banyak. Saya berharap itu," pungkas Budi Waseso.
Baca Di sini http://www.tribunnews.com/bisnis/2018/04/27/jadi-dirut-bulog-budi-waseso-dulu-saya-bekerja-untuk-generasi-bangsa-sekarang-untuk-perut-rakyat
No comments:
Post a Comment