Christine Novita Nababan & Dinda Audriene Mutmainah, CNN Indonesia | Jumat, 27/04/2018 15:41 WIB
"Yang jadi pertanyaan, kenapa dilakukan saat mepet jelang Ramadan dan Pemilihan Presiden? Padahal, perubahan manajemen dan strategi bisa mengganggu. Jadi, terasa kental sekali politiknya," tutur Pengamat Indef Bhima Yudhistira Adhinegara kepada CNNIndonesia.com, Jumat (27/4).
Seharusnya, ia melanjutkan, Bulog dipimpin oleh orang-orang profesional yang mengerti tata niaga pangan. Hal ini mendesak, mengingat harga sejumlah bahan pangan, terutama beras, terus melambung.
"Masalah pangan, terutama beras, terkait kekhawatiran pasokan yang belum mencukupi, keterlambatan impor, pergeseran musim panen. Artinya, tugas Bulog akan lebih berat, " imbuh dia.
Budi Waseso diketahui menjadi bos Bulog seperti tertuang dalam Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor: SK-115/MBU/04/2018 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota-anggota Direksi Perusahaan Umum (Perum) Bulog.
Budi Waseso merupakan mantan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN). Ia lulus dari Akademisi Kepolisian pada 1984 silam. Sejak saat itu, ia memiliki latar belakang dari lingkungan Kepolisian RI dan belum pernah berpengalaman di korporasi hingga saat ini.
Selain Budi Waseso, Kementerian BUMN juga menunjuk Teten Masduki sebagai Ketua Dewan Pengawas Bulog menggantikan Sudar Sastro Atmojo. Keputusan itu tertuang dalam Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor: SK-116/MBU/04/2018.
Teten Masduki merupakan seorang aktivis yang menjabat sebagai Kepala Staf Kepresidenan sejak 2 September 2015 hingga 17 Januari 2018.
Menurut Deputi Bidang Usaha Industri Agro dan Farmasi Kementerian BUMN Wahyu Kuncoro, perombakan direksi Bulog sebagai salah satu bentuk penyegaran manajemen untuk memperkuat perannya sebagai stabilitator harga pangan dan menjaga ketahanan pangan nasional.
"Ini sebuah bentuk penyegaran dalam manajemen perusahaan. Pemerintah terus mendorong agar Bulog sebagai perusahaan yang mengemban tugas dari pemerintah dapat menjalankan perannya untuk menjaga Harga Dasar Pembelian gabah petani, stabiltiasi harga, khususnya harga pokok, penyaluran program Bantuan Sosial Rastra, dan pengelolaan stok pangan," jelasnya.
Berdasarkan keputusan Menteri BUMN Nomor: SK- 115/MBU/04/2018 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota-Anggota Direksi Perusahaan Umum (Perum) BULOG ditetapkan sebagai berikut:
Memberhentikan dengan hormat:
1. Djarot Kusumayakti
2. Pardiman
Mengangkat:
1. Komisaris Jenderal(Purn) Budi Waseso sebagai Direktur Utama
2. Triyana sebagai Direktur Keuangan
Adapun Direksi yang tidak mengalami perubahan yaitu:
1. Karyawan Gunarso sebagai Direktur Operasional dan Pelayanan Publik
2. Imam Subowo sebagai Direktur Pengembangan Bisnis dan Industri
3. Tri Wahyudi Saleh sebagai Direktur Komersil
4. Febriyanto sebagai Direktur SDM & Umum
5. Andrianto Wahyu Adi sebagai Direktur Pengadaan (bir)
No comments:
Post a Comment