JAKARTA, KOMPAS.com—Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk ( BRI) Suprajarto mengakui baru sedikit kartu debit terbitan bank-nya yang sudah dipasangi cip. Jumlah nasabah disebut terlampau banyak, menjadi alasan.
"Pemasangan cip tidak secepat bank lain. Masih 5 persenan," kata Suparjoto di Gedung BRI I Jakarta, Kamis (3/5/2018).
Menurut Suparjoto, lambatnya pemasangan cip pada kartu debit BRI ini semata karena jumlah nasabah BRI yang terlampau banyak. Saat ini tercatat BRI memiliki kurang lebih 70 juta nasabah se-Indonesia.
Baca juga: BRI Bukukan Laba Bersih Rp 7,42 Triliun pada Triwulan I 2018
"Nasabah kita jumlahnya besar. Mungkin dibandingkan bank lain jadi yang paling besar. Karena jumlah nasabah kita besar jadi (kartu debit atau ATM yang pakai cip) presentasenya kecil," terang Suparjoto.
Selain jumlah nasabah, Suparjoto menyebut pula keterbatasan perusahaan yang dapat mencetak kartu debit ber-cip sebagai alasan.
"Karena itu security printing, perusahaan yang bisa melayani terbatas, hanya Peruri, PNRI. Dan hampir semua perbankan mencetak itu. Karena keterbatasan kapasitas enggak bisa cepat langsung jadi," imbuh Suparjoto.
BRI mengejar target penerapan teknologi cip di kartu debit atau kartu ATM terbitannya akan mencapai 30 persen pada akhir tahun ini, sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia.
Baca Di sini https://ekonomi.kompas.com/read/2018/05/03/143721526/nasabah-terlampau-banyak-baru-5-persen-kartu-debit-bri-pakai-cip
No comments:
Post a Comment