Pada peluncuran Max Pro, Asus secara gamblang membandingkan produknya dengan Xiaomi Note 5. Kedua perusahaan itu juga kerap dikaitkan dengan ponsel besutan Samsung.
Menanggapi hal itu, Head of product marketing IM business Samsung Electronics Indonesia Denny Galant mengaku pihaknya tidak mempermasalahkannya. Ia mengaku tak keberatan jika Samsung dengan perbandingan tersebut.
Denny justru berkilah jika masyarakat butuh dididik bukan sekedar adu spesifikasi peranti keras."Kita nggak mau terjebak, konsumen diedukasi hanya dengan membandingkan hardware. Itu yang kita nggak mau. Ada banyak layanan lain," jawab Denny saat ditanyai CNNIndonesia.com usai konferensi media, Kamis (3/5).
Layanan yang dimaksud antara lain sistem purna jual, dukungan ekosistem perangkat, hingga fitur seperti Signal Max dan Ultra Data Saving yang menurutnya bisa jadi pembanding. Pengalaman pengguna ponsel Samsung menurut Denny juga bisa jadi nilai tambah yang membuat pihaknya percaya diri saat dibandingkan dengan kompetitor.
"Nggak masalah. Dari Samsung kita nggak lihat itu sebagai perbandingan component by component. Kita nggak bandingkan ini baterai sekian itu baterai sekian. Ini satu produk terintegrasi, experience terintegrasi semuanya," imbuhnya.
Menyoal banderol harga yang kerap dianggap terlalu tinggi, menurutnya aspek itu bisa dilihak sebagai hal yang relatif. "[Harga mahal] itu kan relatif, mahalnya dari sisi apa," ucapnya.Denny menyebut harga bukan jadi hal sensitif bagi perusahaan dan penggunanya. Pihaknya akan lebih memfokuskan diri pada kepuasan konsumen, mulai dari produk hingga layanan purnajual. (evn)
Baca Di sini https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20180503181203-185-295503/samsung-tak-ambil-pusing-jadi-pembanding-xiaomi-asus
No comments:
Post a Comment