Tuesday, June 26, 2018

Sri Mulyani Ingin STAN dan LPDP Jadi Fokus Kepala BPPK yang Baru

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK) Kementerian Keuangan yang baru, Rionald Silaban, diminta benahi Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) atau Politeknik Keuangan Negara dan program Lembaga Pengelola Dana Pendidikan ( LPDP).

Rionald dilantik menggantikan pejabat lama, Astera Primanto Bhakti, di mana Prima ikut dilantik untuk jabatan baru sebagai Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan pada acara pelantikan pejabat eselon I Kemenkeu, Selasa (26/6/2018) malam.

"Saya minta Pak Rio memperhatikan STAN yang sudah berubah jadi Politeknik Keuangan Negara. Perlu diperhatikan secara baik tidak hanya kualitas kontennya dari sisi kurikulum, tapi juga dari kualitas karakter, terutama kepedulian menjaga Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila," kata Sri Mulyani melalui sambutannya usai pelantikan.

(Baca: STAN Berubah Jadi Politeknik Keuangan Negara)

Menurut Sri Mulyani, Rio juga perlu memperhatikan para pengajar yang turut andil dalam proses belajar mengajar di Politeknik Keuangan Negara.

Lebih jauh lagi, Sri meminta Kepala BPPK yang baru ini dapat menjaga tata kelola yang baik dalam seluruh kegiatan di Politeknik Keuangan Negara, termasuk dalam hal penerimaan mahasiswa baru hingga penempatan mereka yang baru lulus.

LPDP

Sementara untuk LPDP, Sri Mulyani minta Rio menjadi pengawas sekaligus pelaksana program tersebut.

Tugas ini diberikan sebelum Kementerian Keuangan membentuk institusi pengelola LPDP yang bersifat permanen.

"LPDP ini sekaligus sebagai wahana membangun sumber daya manusia yang baik," tutur Sri Mulyani.

Rekam jejak

Sebelum dilantik sebagai Kepala BPPK, Rio merupakan Staf Ahli Bidang Makro Ekonomi dan Keuangan Internasional di Kementerian Keuangan.

Pria kelahiran Pekanbaru, 23 April 1966 ini mengawali karirnya di Kementerian Keuangan pada 1990.

Dia pernah mengemban jabatan sebagai Pelaksana Sekretariat Jenderal pda 2002 dan 2006, kemudian diangkat menjadi Kepala Bidang Perumusan Rekomendasi Pengelolaan Risiko Fiskal tahun 2006 hingga jadi Kepala Pusat Analisis dan Harmonisasi Kebijakan pada 2008.

Rio pun sempat ditugaskan sebagai Staf Ahli Bidang Organisasi, Birokrasi, dan Teknologi Informasi sejak 13 Januari 2012 dan diangkat menjadi Direktur Eksekutif di World Bank pada 2015 lalu menjabat Staf Ahli Bidang Makro Ekonomi dan Keuangan Internasional pada 2016 sebelum dilantik menjadi Kepala BPPK.


Let's block ads! (Why?)

Baca Di sini https://ekonomi.kompas.com/read/2018/06/26/214701726/sri-mulyani-ingin-stan-dan-lpdp-jadi-fokus-kepala-bppk-yang-baru

No comments:

Post a Comment