Analis CSA Research Institute Reza Priyambada mengatakan sejumlah aksi jual sebenarnya mulai terlihat sejak awal pekan, usai IHSG menguat pada akhir pekan lalu. Beruntung, asing masih mencatatkan beli bersih (net buy) kemarin, Senin (26/11).
Sentimen positif lain datang dari pergerakan nilai tukar rupiah yang menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Mengutip RTI Infokom, rupiah kini berada di level Rp14.471 per dolar AS.
"Penguatan rupiah yang diasumsikan masih berlanjut dan bertahan positifnya sejumlah berita dari emiten diharapkan dapat membantu IHSG untuk melanjutkan kenaikannya," papar Reza dalam risetnya.
Ia berharap jumlah transaksi jual bisa menurun, sehingga IHSG bisa dengan leluasa bergerak di zona hijau sepanjang hari ini. Menurutnya, IHSG akan berada dalam rentang support 5.989-6.002 dan resistance 6.038-6.052.
"Tetap cermati sentimen yang ada dan mewaspadai potensi pelemahan," ucap Reza.
Sementara itu, Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan menilai secara teknikal IHSG bakal terkoreksi sore ini. Pasalnya, pasar saham hanya akan bergerak terbatas, sehingga peluang untuk kembali menguat terbilang sulit.
"Indikator stochastic bergerak di area overbought (jenuh beli)," kata Dennies melalui risetnya.
Hanya saja, kestabilan mata uang nasional diklaim masih memberikan angin segar bagi laju IHSG. Ia meramalakan IHSG bergerak dalam rentang support 5.977-5.999 dan resistance 6.034-6.047.
Pada perdagangan sesi dua kemarin, IHSG ditutup menguat tipis sebesar 0,27 persen atau 16,57 poin ke level 6.022. Pelaku pasar asing tercatat net buy di pasar reguler sebesar Rp134,96 miliar.
Kondisi serupa terjadi di bursa saham Wall Street. Tadi malam, mayoritas indeksnya mendarat di teritori positif. Hal itu terlihat dari Dow Jones yang menguat 1,46 persen, S&P500 menguat 1,55 persen, dan Nasdaq Composite menguat 2,06 persen. (aud/lav)
Baca Di sini https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20181127075253-92-349463/aliran-dana-masuk-dan-penguatan-rupiah-bakal-topang-ihsg
No comments:
Post a Comment