Hal itu diungkapkan Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo usai acara Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta Selatan, Selasa (27/11/2018).
"Perkembangan nilai tukar alhamdulillah ini menguat tapi kami masih memandang level rupiah sekarang ini masih undervalue," kata Perry.
Yang dimaksud dengan undervalue adalah nilai rupiah masih berada di bawah nilai fundamentalnya.Sebelumnya, pagi ini nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) kembali mengalami pelemahan terhadap rupiah. Mata uang Paman Sam dihargai Rp 14.489. Kemarin, dolar AS masih berada di level Rp 14.545.
Demikian dikutip dari data perdagangan Reuters, Selasa (27/11/2018). Rupiah bergerak menguat terbatas di level Rp 14.458 hingga Rp 14.505.
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso menjelaskan tekanan dolar AS ke rupiah memang sudah mereda. Ini terjadi karena normalisasi kebijakan di AS sudah mulai mereda.
"Tensi di AS sudah makin rendah, memang kalau terlalu kencang akan berimbas ke negara berkembang seperti yang sudah terjadi di Argentina, Turki hingga Venezuela," kata Wimboh di kompleks BI, Jakarta, Jumat (23/11/2018) lalu.
Tonton juga 'Rupiah Terus Perkasa Terhadap Dolar AS':
No comments:
Post a Comment