Friday, November 23, 2018

Keluarga Korban Lion Air PK-LQP: Boeing Pemegang Salah Paling Besar

TRAGEDI jatuhnya pesawat Lion Air PK-LQP tujuan Jakarta-Pangkalpinang mulai mengarah pada pihak yang dianggap paling bersalah, yaitu The Boeing Company.

Pesawat teranyarnya, Boeing 737 Max 8, jatuh di Tanjung Pakis, Karawang, Jawa Barat, Senin 29 Oktober 2018 silam.

Kejadian itu membuat publik bertanya-tanya, apa penyebab jatuhnya pesawat terbaru keluaran perusahaan manufaktur dirgantara asal Amerika Serikat itu?

Erick Thohir Sarankan Tim Persiapan Tuan Rumah Olimpiade Dibentuk Setelah Pemilu 2019

Sebanyak 189 penumpang dan awak pun dikabarkan hilang sekira pukul 06.33 WIB, tidak lama setelah lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta.

Vinny Wulandari, adik dari kopilot Lion Air PK-LQP Harvino menyalahkan Boeing atas kecelakaan tragis yang menimpa kakaknya dan ratusan penumpang serta awak pesawat tersebut.

Bahkan, Vinny mengatakan akan mencoba menuntut Boeing sebagai pihak yang dianggap paling bertanggung jawab atas tragedi tersebut.

Anggaran Jadi Tuan Rumah Olimpiade Empat Kali Lipat dari Asian Games

"Kita sendiri ke depannya juga akan ada tuntutan buat Boeing-nya, karena Boeing ini salah besar. Dia pemegang salah paling besar," kata Vinny kepada Warta Kota, Sabtu (24/11/2018).

Beberapa waktu lalu, keluarga seorang korban Lion Air PK-LQP sudah lebih dahulu mengguggat Boeing lewat dua firma hukum, yakni Colson Hicks Eidson dan BartlettChen LLC di pengadilan Circuit Court of Cook County, Illinois, Amerika Serikat.

Federal Aviation Administration (FAA) menilai kondisi Boeing 737 Max tak aman, diduga kondisi Boeing 737 Max lainnya juga seperti itu.

Linggis yang Dipakai untuk Membunuh Satu Keluarga di Bekasi Dibuang ke Kalimalang

Vinny menambahkan, Lion Air menurutnya dapat ikut mengguggat The Boeing Company terkait kecelakaan tersebut.

"Kalau Lion Air itu kan bisa menuntut Boeing, karena Lion kan hanya operator aja," ujarnya.

Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono mengungkapkan penyebab kecelakaan Lion Air PK-LQP pada rapat kerja bersama Komisi V DPR di Senayan, Jakarta, Kamis (22/11/2018) kemarin.

Sarapan Soto di Yogyakarta, Sandiaga Uno Temukan Tempe Setebal Lima Kartu ATM Digabung

Dari hasil rekaman black box, pesawat Boeing 737 Max 8 diketahui mengalami stall atau kehilangan daya angkat hingga terjatuh.

Keesokan harinya, Jumat (23/11/2018), Tim DVI RS Polri menghentikan proses identifikasi para korban. Selama masa pencarian dan proses identifikasi terakhir, masih ada 64 dari 189 korban belum teridentifikasi. (*)

Let's block ads! (Why?)

Baca Di sini http://wartakota.tribunnews.com/2018/11/24/keluarga-korban-lion-air-pk-lqp-boeing-pemegang-salah-paling-besar

No comments:

Post a Comment