"Dengan defisit mengecil, maka penerbitan SBN mengalami penurunan 18,9%," kata Sri Mulyani saat konfrensi pers realisasi APBN 2018 di Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Rabu (2/1/2019).
Dalam data Kementerian Keuangan, realisasi penjualan SBN sebesar Rp 358,4 triliun atau 86,5% dari alokasi Rp 414,5 triliun. "Pembiayaan anggaran ini menunjukkan tren yang luar biasa positif. Ini adalah suatu bukti kita terus jaga APBN," ujar Sri Mulyani
Sri Mulyani menambahkan realisasi APBN sehat dan kredibel dilihat dari defisit yang jauh lebih kecil dibanding target APBN sebesar 2,19%, yakni 1,76% dari PDB.
Kemudian, angka keseimbangan primer sebesar negatif Rp 1,8 triliun dibanding proyeksi APBN negatif Rp 87,3 triliun.
"Pendapatan negara sebesar Rp 1.942,3 triliun melampaui target APBN atau sebesar 102,5%," kata Sri Mulyani.
Selain itu, realisasi belanja negara yang mencapai hampir 100%, yakni 99,2%. Dengan demikian realisasi mendukung target pembangunan di 2018.
"Pembiayaan negara tahun 2018 lebih rendah Rp 15,5 triliun dari target APBN. Sehingga tumbuh negatif dari realisasi 2017. Ini kita tutup dengan syukur," ujarnya. (hek/hns)
Baca Di sini https://finance.detik.com/bursa-dan-valas/d-4368858/pemerintah-jual-surat-utang-rp-358-triliun-selama-2018
No comments:
Post a Comment