Monday, January 21, 2019

Bandara New Yogyakarta dan Potensi Ancaman Tsunami News - 1 jam yang lalu - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Bandara New Yogyakarta International Airport (NYIA) di Kabupaten Kulonprogo ditargetkan beroperasi sebagian pada April 2019. Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi, menjelaskan, saat ini pembangunan NYIA terus dikebut.

BKS menyebut progres pembangunan bandara secara menyeluruh telah mencapai 30%. "Tapi kalau untuk yang April (2019) kira-kira sudah 60%," ujarnya melalui keterangan tertulis yang dikutip CNBC Indonesia, Senin (21/1/2019).

Menhub juga sedang menyiapkan sejumlah skenario terkait akses pendukung bandara. Dikatakan, pembangunan infrastruktur kereta api menuju Bandara NYIA menjadi perhatian dengan dibangunnya jalur KA baru dari Desa Kedundang ke arah NYIA sejauh kurang lebih 3-5 kilometer.


Namun, sebelum pembangunan jalur KA rampung, nantinya masyarakat dapat memanfaatkan jalur KA eksisting dari Stasiun Maguwo ke Stasiun Wojo. Dari Stasiun Wojo, akan disiapkan shuttle bus untuk mengangkut penumpang ke bandara NYIA.

Selain kereta bandara, Menhub berencana mengintegrasikan kereta-kereta jarak jauh yang juga akan berhenti di stasiun kereta bandara. Hal ini untuk mengakomodir masyarakat yang akan melakukan ibadah umrah melalui bandara ini.

"Oleh karenanya kita juga mengkaitkan, kami berdiskusi dengan teman-teman kereta api bahwa kereta api yang jarak jauh dari Surabaya, Solo, Madiun, Purwokerto bisa berhenti di terminal ini, sehingga kalau orang mau umrah bisa dilayani dari bandara ini," kata Budi.

Di sisi lain, ada rencana dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk membangun jalan tol yang menghubungkan hingga Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah. Hal itu membuat Menhub tidak melepaskan fokus pada proses pembangunan NYIA.

Menurutnya, selain akan membuka konektivitas internasional, bandara ini juga akan meningkatkan pariwisata Yogyakarta dan Jawa Tengah. Salah satu yang jadi perhatian adalah perihal mitigasi bencana seperti tsunami.

Bandara New Yogyakarta dan Potensi Ancaman Tsunami Foto: Anastasia Arvirianty

Asal tahu saja, letak bandara NYIA hanya berjarak 400 meter dari bibir pantai selatan Yogyakarta. Kondisi tersebut, lanjut Menhub, sudah diperhitungkan.

"Oleh karena itu kita telah menunjuk beberapa ahli dari Jepang, ITB, dan UGM di mana kita sudah memperhitungkan dengan skala tsunami yang besar, bandara ini tetap bisa eksis secara struktur. Kita sudah antisipasi dengan menyiapkan mitigasinya," tegasnya.

Secara teknis, beberapa antisipasi dilakukan baik dari sisi struktur maupun operasionalnya. Menhub menyebut, akan banyak penanaman pohon dan membuat bangunan sebagai penahan jika terjadi tsunami.

"Level pertama itu praktis dibuat fleksibel sehingga mitigasi bencana tsunami itu para penumpang, para pengunjung bisa naik ke atas dengan ketinggian floor to floornya (jarak antar lantai) 8 meter, jadi Insyaallah sudah kita mitigasi baik dari struktur, maupun kita mitigasi bagaimana operasionalnya," pungkasnya.

[Gambas:Video CNBC] (miq/miq)

Let's block ads! (Why?)

Baca Di sini https://www.cnbcindonesia.com/news/20190121164944-4-51644/bandara-new-yogyakarta-dan-potensi-ancaman-tsunami

No comments:

Post a Comment