Wakil Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Maulana Yusran menyebutkan bahwa perlu adanya sosialisasi antar pihak terkait untuk memahami kebutuhan pasar di industri penerbangan.
"Jalur baru (maskapai) itu perlu adanya sosialisasi terhadap pasar, itu juga menjadi hal utama ya, banyak juga jalur baru itu menjadi failed, failed itu karena belum begitu memahami pasar," jelasnya kepada detikFinance, Senin (21/1/2019).
Beberapa pihak, seperti Duta Besar Indonesia yang ada di Vietnam serta pihak travel pun berperan dalam menyebarluaskan destinasi wisata yang dituju.
"Harus, harus khususnya para tour operator disini ya, itu sosialisasi KBRI disana itu yang penting, itu salah satu bagian kan daripada sosialisasi itu, jadi selain tour operator tentu juga ada pertemuan B2B antara tour operator di Bali dan Ho Chi Minh itu sendiri," ujar dia.
Ia mengatakan, memang dibutuhkan pemahaman yang bagus mengenai apa yang dibutuhkan oleh para penumpang hingga industri itu sendiri.
"Ini perlu kerja keras tentunya untuk mencapai tujuannya, kalau pasarnya belum well-known (mengenal) terhadap rute tersebut, jika tidak berimbang itu tidak bagus tentunya," tutupnya.
Seperti diketahui, Ada 2 rute penerbangan yang akan dibuka maskapai yang pernah heboh karena pramugarinya berbikini ini, yang pertama adalah rute Ho Chi Minh-Denpasar pada bulan Maret serta rute Ho Chi Minh-Jakarta yang akan dibuka di akhir tahun.
Meski heboh karena pramugarinya sempat menggunakan bikini di perjalanan pesawat, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memastikan di Indonesia, pramugari Vietjet tidak akan menggunakan bikini. (zlf/zlf)
Baca Di sini https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-4394128/ini-yang-harus-diperhatikan-maskapai-pramugari-bikini-saat-masuk-ri
No comments:
Post a Comment